[109] horror movies

937 209 7
                                    

"Mamah mau denger nggak cerita soal film horror yang baru aja Iyan tonton?" tanya PengJiabo Ryan, yang biasa menyebut dirinya sebagai Iyan setiap kali berbicara dengan orang tuanya.
 
 
Sang ibu menoleh, lalu menghela napas pendek. Anak bungsunya tersebut memang mempunyai kebiasaan selalu menceritakan ulang setiap film yang ditontonnya.
 
 
"Mamah lagi masak, Yan, nanti aja ceritanya."

"Nggak bisa, mah. Nanti Iyan lupa," sahut laki-laki yang tanggal 3 Juli lalu genap berusia 21 tahun, sembari menyandarkan tubuhnya pada salah satu tembok.
 
 
Sang Ibu yang tengah mencuci beberapa bahan makanan tersenyum kecil.
 
 
"Ya udah kamu ceritain, tapi sambil bantuin mamah kupasin bawang ya?"

"Oke siap!" katanya sembari menghampiri Sang ibu.
 
 
Sang Ibu tersenyum, kemudian menyerahkan satu mangkuk berisi bumbu dapur yang harus Ryan bersihkan.
 
 
"Jadi gimana ceritanya?" tanya Sang Ibu kemudian.

"Mamah masih inget nggak sama kejadian dia rumah lama kita?"

"Yang mana?"

"Yang kakak tuh ngerekam dirinya sendiri pas lagi tidur karena ngerasa ada yang aneh tiap dia abis bangun tidur, terus kita dapetin hal aneh yang kerekam."

"Oh, iya inget. Kenapa emang? Hubungannya sama film yang kamu tonton apa?"

"Di film yang Iyan tonton tadi, gejalanya juga sama, Mah, pemeran utama ngerasain hal aneh tiap dia bangun tidur, terus tidurnya juga nggak nyenyak dan setiap bangun ngerasa capek. Terus dia coba rekam dirinya sendiri pas lagi tidur. Dan mamah tahu apa yang dia lihat?"

"Apa?"

"Di tengah-tengah dia tidur tiba-tiba pintu kamar yang sebelumnya dikunci kebuka, tapi nggak kelihatan jelas ada yang masuk, dan perlahan selimut yang nutupin badannya si pemeran utama itu bergerak, kayak disingkap gitu dan setelahnya dia gelisah gitu tidurnya, Mah, wajahnya kelihatan nggak nyaman. Awalnya emang nggak terlalu kelihatan apa yang bikin nggak nyaman itu tapi pas ditegesin, nggak tahunya ada sesuatu yang masuk ke kamar dia, singkap selimutnya dan berdiri di atas dadanya. Begitu dia bangun ya, Mah, di dadanya ada bekas lebam merah kebiruan gitu," cerita Ryan panjang lebar sembari terus mengupas bawang merah di tangannya. "Untung dulu kakak nggak sampe begitu ya, Mah."

"Siapa bilang?" sahut Sang Ibu yang tengah menggoreng kentang, membuat Ryan menghentikan pergerakan tangannya menguliti bawang merah tersebut.

"Maksud mamah?" tanya Ryan bingung.

"Kejadian yang nimpa kakak kamu itu kejadiannya pas kamu masih kelas 1 SD, kamu belum terlalu ngerti apa-apa jadi nggak diceritain secara detail. Aslinya ya sama persis kayak yang kamu ceritain tadi, cuma kakak kamu lebih parah, di tangannya ada bekas cakaran. Padahal waktu itu di rumah nggak ada yang kukunya panjang. Bahkan kuku kakak kamu juga pendek. Nggak cuma di tangan, tapi punggung sama kaki juga. Awalnya itu kejadian ke Ayah, tapi ayah masih bisa nahan buat nggak terlalu peduliin. Sampe akhirnya itu kejadian ke kakak kamu. Makanya Ayah langsung mutusin buat pindah rumah."

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang