bed time stories; thai idols ✅

[20] aroma melati

"Kenapa kak?" Tanya Mook pada Mek, kakak laki-lakinya yang tengan mengendus udara di depannya.

Saat ini mereka berdua berada di dalam mobil yang dikendarai oleh Mook. Mek baru saja pulang dari Singapura dan Mook yang menjemputnya dari bandara.

"Lo nyium bau sesuatu nggak?" Tanya Mek kemudian.

Mook melirik ke arah spion tengah.

Dan benar saja dugaannya.

"Bau apa kak?" Tanya Mook lagi.

"Bau melati. Nyengat banget." Ucap Mek yang penasaran. Ia menoleh ke kursi belakang. Mungkin saja memang Mook menyimpan pengharum mobil dengan aroma jasmine.

Namun Mek tak mendapati apapun.

Rasanya tak mungkin juga itu aroma dari luar. Karena selain jendela mobil tertutup rapat, kanan kiri mereka juga hanya jalanan kosong khas jalan tol. Kalaupun ada tanaman melati, tak mungkin aromanya bisa menyeruak masuk ke dalam mobil mereka, kecuali sepanjang jalanan tol ini pinggirannya ditanami pohon bunga melati.

Mook kembali melirik ke arah spion tengahnya.

Sosok tak kasat mata yang tak bisa dilihat oleh kakaknya masih berada di sana. Sosok berpakaian adat khas pengantin Jawa dengan anyaman bunga melati di sepanjang kepalanya.

Well, jangan lupakan soal Mook yang memang mempunyai kelebihan untuk hal seperti ini.

"Parfum lo bukan sih dek?" Tanya Mek lagi membuat Mook langsung mengalihkan matanya ke depan jalan lagi. "Etapi kalo parfum lo harusnya dari bandara tadi udah kecium." Sambung Mek lagi. "Ini kenapa baru pas kita masuk tol baru kecium?"

Mook kembali melirik spion tengahnya. Sosok wanita pengantin tersebut memiliki noda darah di sekujur wajah dan tubuhnya. Bisa Mook simpulkan bahwa ia adalah arwah penasaran korban kecelakaan yang memang berada di sepanjang jalan tol ini.

"Masa sih? Kok gue nggak nyium bau apa apa ya kak?" Kilah Mook pada akhirnya.

Mek mengerutkan keningnya. Namun sedetik kemudian kedua alisnya terangkat.

"Eh iya baunya masa tiba tiba ilang???" Tanya Mek tak percaya.

Sementara Mook hanya tersenyum sembari melirik ke spion tengahnya lagi. Ia bernapas lega, karena ternyata sosok wanita tadi sudah tidak ada di kursi belakangnya lagi.