[142] the girl with the veil

517 147 3
                                    

"Hah? Kabur dari pesantren? Serius? Kenapa?" tanya Orn pada Esther.
 
 

Saat ini ia dan Esther memang tengah bertemu. Dan Esther baru saja menceritakan soal keponakannya yang kabur dari pesantren diam-diam tanpa diketahui pihak pesantren.

Keponakannya tersebut lalu melarikan diri ke rumah Ibu dari Esther atau rumah neneknya.
 
 

"Kenapa deh emangnya? Apa karena nggak kuat ya sama hafalan di sana?" tanya Orn penasaran.

"Bukan," ucap Esther. "Kalau soal hafalan mah dia bisa-bisa aja. Orang anaknya pinter juga kok."

"Lah? Terus karena apa? Oh atau karena nggak cocok sama temen-temennya?" tanya Orn lagi.

Esther kembali menggelengkan kepalanya.

"Kata keponakan gue, di asrama tempat dia tinggal itu ada sosok perempuan yang suka kelihatan pakai cadar gitu. Awalnya ya dia kira itu juga salah satu santriwati senior di sana kan.

Sampe sehari sebelum dia kabur, waktu itu udah jam 11 malem. Dia berniat pergi ke kamar mandi karena kebelet kan. Eh pas keluar kamar, dia lihat perempuan yang pake cadar itu ada di ujung koridor lantai yang dia tempatin. Dimana posisinya itu perempuan tuh ada di deket kamar mandi yang mau didatengin keponakan gue juga.

Ya dideketin lah sama dia. Dia sempet sapa itu perempuan pas udah deket, tapi nggak dibales, sampe akhirnya dia coba lihat dari depan. Nah di situ dia lihat perempuan yang selalu pakai cadar itu lagi buka cadarnya.

Dan lo mau tahu apa yang dia lihat?" tanya Esther.

"Apa emang?" respon Orn.

"Darah! Di sekeliling mulutnya yang kata keponakan gue, itu perempuan giginya lancip-lancip lagi jilatin bekas darah haid yang nggak dibersihin!" ucap Esther menggebu-gebu.

"Anjir kok serem???"

"Besoknya keponakan gue mutusin kabur dari tempat belajarnya itu," ucap Esther mengakhiri ceritanya.

Orn menelan salivanya. Ia mengambil minumannya untuk diminum sebelum akhirnya kembali menanggapi.

"Kok aneh ya bisa ada dedemit di sana? Ya maksudnya apa nggak kepanasan itu dedemit diem di pesantren?"

"Gue juga nggak paham sih, bisa aja itu bukan mahluk astral, tapi manusia yang emang macem macem sama setan sampe harus jilatin darah bekas haid santriwati di sana. Yang jelas, keponakan gue beneran nggak mau lagi disuruh lagi balik ke sana."

bed time stories; thai idols ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang