Mereka sedang duduk di cafe dekat pantai, dengan Han Byeol yang sudah mulai merenggek karena mengantuk.
" perkenalkan ini anak saudara Ayah yang tinggal di Amerika, Sunny Noona." ucap Taehyung.
" dan Dia yang menggoda mu tadi pagi." ucap Taehyung lagi.
" maafkan aku. Siapa suruh kalian menikah tapi tidak memberitahu ku. Aku kesal kepada kalian berdua.'" ucapnya kepada Taehyung.
" dan siapa suru Noona terlalu sibuk dan tidak ingat pulang." ucap Taehyung.
" maaf unnie, aku tidak tau kalo itu.."
" tidak apapa. Maaf aku membuat mu salah paham." ucap Sunny.
" iya. Noona hampir membuat ku tidur di luar malam ini." ucap Taehyung
" maafkan aku, Seo Yun aa." ucap Sunny.
" tidak apapa unnie. Maaf sebelumnya aku mematikan sambungan telepon begitu saja. Oppa bahkan tidak menjelaskan apapa kepada Seo Yun. " ucapnya.
" pukul dia seperti ini saat kamu kesal dengannya." ucap Sunny sambil memukul kepala Taehyung.
" ah Noona, sakit."
" bagus kalo masih bisa merasakan sakit." ucap Sunny.
" dia juga yang meminta ku untuk tidak menjelaskan kepadamu." ucap Taehyung.
" Ayah.." ucap Han Byeol yang kemudian menangis, dia hanya diam sambil melihat mereka berbicara.
" ohh kenapa nak." ucap Taehyung, sambil mengambil alih tubuh Han Byeol dan membawanya dalam pangkuan nya.
" kenapa Imo ini memukul kepala Ayah." ucapnya sambil menangis.
" ahhh tidak apapa. Imo hanya bercanda sayang." ucap Taehyung.
" tapi jangan pukul Ayah Byeol." ucapnya.
" menggemaskan sekali, maafkan Imo ya sayang.." ucap Sunny.
" tidak mau. Ayah ayo pergi, nanti Imo memukul kepala Ayah lagi.." ucap Han Byeol.
" tidak sayang.. Imo tidak akan memukul kepala Ayah lagi. Sudah ya jangan menangis." ucap Seo Yun.
" kenapa anak kamu begitu menggemaskan sekali. Dia bahkan menangis saat Ayahnya di pukul. Anak pintar." ucap Sunny sambil membelai rambut Han Byeol yang mala menangis.
" oke oke. Kita ke kamar ya nak, jangan menangis." ucap Taehyung.
" ini memang karena Noona. Kalian mengobrol lah di cafetaria Hotel. Aku akan membaringkan Han Byeol, dia pasti mengantuk." ucap Taehyung.
" biar Seo Yun saja Oppa." ucapnya.
" sudah tidak apapa."
" dan Noona, jangan bicara yang tidak tidak kepada istri ku." ucap Taehyung.
" kenapa kamu mau di nikahi olehnya yang super cerewet itu, Seo Yun aa." ucap Sunny.
Taehyung memilih untuk meninggalkan Cafe dan kembali kekamar, Han Byeol memang sudah merengek karena mengantuk.
" maaf aku jadi membuat mu salah paham kepada nya, dia dokter sibuk sampai lupa menamai nomor kontak ku di ponselnya. Anak itu memang." ucap Sunny.
" lupakan hal itu, kenapa kamu mau dengan nya yang super menyebalkan itu." tanya Sunny.
" Oppa baik, malah Seo Yun yang sering membuat nya kesal." ucapnya.
" dia bahkan tidak mengenalkan ku kepadamu. Aku kira dia akan menikah dengan perempuan itu. Perempuan menyebalkan yang selalu mengejar Taehyung" ucap Sunny.
" siapa maksud unnie?" tanya Seo Yun.
" entahlah siapa dia, aku lupa." ucapnya.
Mereka kemudian berbincang-bincang, membahas banyak hal. Sunny memang dekat dengan Taehyung dulu saat Sunny tinggal di rumah Taehyung, sebelum Sunny kembali ke Amerika untuk mengurus usaha orang tua nya di sana.
Sunny sangat senang dengan dunia photography dan dia terkenal sebagai fotografer hebat di tempat tinggal nya. Sunny datang ke Korea juga untuk pekerjaan.
Entahlah beberapa hari di Jeju mereka mendapatkan beberapa kejutan, dari teman lama Seokjin sampai Sunny.
Tapi menyenangkan juga untuk Seo Yun karena dia jarang bisa berlibur bersama karen kesibukan masing masing..
.
.
🍀🍀Keesokan harinya..
Karena Taehyung sedang menghadiri seminar di salah satu rumah sakit di Jeju, hari ini Seo Yun menghabiskan waktu nya bersama Han Byeol, dia juga ada janji akan makan siang dengan Sunny setelah menyelesaikan pekerjaan nya.
" Ibu, kenapa kita tidak ikut Ayah? Bagaimana kalo Imo kemarin memukul Ayah lagi, nanti Ayah akan menangis." ucap Han Byeol.
" tidak nak, Imo kemarin hanya bercanda. Jadi tidak akan memukul Ayah lagi."
" bukan kah kata Harabeoji tidak boleh memukul kepala orang saat bercanda." ucapnya.
" iya nak, tidak boleh tapi Imo hanya bercanda saja nak, Han Byeol tidak boleh meniru hal seperti itu ya. Ayah akan marah nanti, Byeol tidak mau Ayah marah kan." ucap Seo Yun.
" iya Ibu." jawabnya.
" ya sudah, kita temui Imo sekarang." ucap Seo Yun.
Setelah makan siang Sunny mengajak Seo Yun dan Han Byeol berjalan jalan. Sunny juga banyak membelikan mainan untuk Han Byeol, mereka mulai dekat sekarang. Tadi saat makan siang Han Byeol banyak diam karena Han Byeol ingat kalo Ayahnya di pukul oleh Sunny tapi setelah beberapa waktu Sunny memulai mengajak nya berbicara, Han Byeol akhirnya luluh juga walau karena Sunny merayu nya dengan mainan.
" Ibu kata Imo, Byeol mau di ajak ke Amrika.
" Amerika sayang." saut Seo Yun memotong ucapan Han Byeol.
" iya itu. Kata Imo punya banyak sekali iron man. Benarkan Imo?" ucap Han Byeol sambil menatap Sunny yang sedang duduk di sampai nya.
" benar Byeol mau ikut Imo?" Tanya Seo Yun.
" iya." jawabnya.
" nanti Ayah dan Ibu bagaimana? Ayah dan Ibu akan sedih kalo Byeol ikut dengan Imo." Ucap Seo Yun. Han Byeol diam, dia terlihat berfikir.
" benar juga." jawabnya.
" lihatlah expresi nya itu. Menggemaskan sekali." ucap Sunny, dia bahkan mencubit pipi Han Byeol pelan.
" Ayah akan membelikan Byeol mainan banyak, Byeol tidak jadi ikut Imo. Nanti Ayah dan Ibu akan menangis kalo Byeol yang menggemaskan ini ikut Imo." ucapnya.
" dia benar benar seperti Ayah nya." ucap Sunny.
Mereka kemudian menghabiskan waktu mereka bertiga berkeliling Jeju, sekedar berbelanja atau melihat lihat.
Kalo kemarin Seo Yun lebih ke tempat wisata dengan Taehyunh dan Han Byeol. Kali ini Seo Yun menikmati waktu nya berbelanja bersama Sunny.
Perempuan memang selalu bersemangat kali sudah berurusan dengan shopping.TBC
Entahlah,
Ini apa🤧
Kurang puas akuuu dengan cerita ini..
Mohon maaf
🙏🏼By: nyemoetdz
04/11/2021💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight (BTS)
FanfictionKisah perjalanan cinta segitiga yang terjadi antara Jeon Jungkook, Bae Seo Yun dan Kim Taehyung. Kesalahan yang membuat Jungkook menyalahkan dirinya untuk perbuatan yang dilakukannya, dan sikap keras Jungkook yang membuat Seo Yun pergi darinya. Apal...