135

62 7 20
                                    

"Haruskah aku mengambil Han Byeol dari mereka?"

"Tidak, Hyung. Aku Ayah yang buruk  Han Byeol sudah bahagia dengan keluarganya, dengan Taehyungie Hyung yang menjadi Ayahnya. Dia segalanya untuk Byeol, biarkan aku mencari kebahagiaan lain tanpa mengusik kebahagiaan mereka, meskipun Han Byeol adalah anak kandungku."

Mungkin Jungkook sempat berpikir untuk mengambil Han Byeol, tapi dia tidak mau membuat kebahagiaan yang mereka miliki sekarang hancur. Dia sudah begitu jahat dengan Han Byeol yang dia sia-sia kan. Saat sekarang semua sudah berjalan baik, kenapa Jungkook harus merusaknya. Itu tidak akan Jungkokk lakukan. Biarkan waktu yang menjawab semuanya nanti.

"Lalu kau ingin menikah dengan gadis itu?" tanya Yoongi.

"Entahlah, Hyung. Hanya gadis itu yang ku kenal baik. Aku belum mengenal gadis lain," ucap Jungkook.

Kencan yang orang tuanya lakukan untuk Jungkook berhasil, dia juga sesekali akan menanyakan kabar, meskipun jarang Jungkook membalas banyak karena dia juga sedang sibuk.

***

Di tempat berbeda, Han Byeol sedang menatap seseorang yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Dia terus menatapnya, fokusnya bukan pada apa yang sedang orang itu lakukan, dia fokus dengan bayi yang sejak tadi menangis tanpa henti, sepertinya dia merasa tidak nyaman atau bagaimana tidak tahu. Han Byeol yang penasaran berjalan ke stroller yang di dalamnya ada seorang bayi mungil.

"Hai, adik kecil. Jangan menangis," ucap Han Byeol. Dia mengusap lembut pipi bayi itu, memberikan pacifier yang jatuh ke samping. Ibunya sedang meracik susu yang akan diberikan pada bayi itu.

"Jangan menangis, tidak akan ada yang menyakiti mu. Jangan menangis." Han Byeol itu memang seperti Taehyung, sikapnya hangat, walau mereka tidak memiliki ikatan darah tapi sikap mereka sama. Mungkin Han Byeol merekam apa yang Ayahnya lakukan.

Bayi itu mulai tenang, dia menyedot pacifier yang ada di mulutnya dengan pelan. Dengan jari Han Byeol yang masih mengusap pipi bayi itu lembut. Membuat bayi itu merasa tenang.

"Pintar, jangan menangis. Ibu masih membuat kan susu."

Ibu bayi itu tersenyum melihat interaksi Han Byeol yang berhasil menenangkan bayi itu. Usianya memang baru 5 tahun tapi Han Byeol begitu senang dengan anak kecil. Ya meskipun, sikap manjanya tidak akan hilang. Tapi dia anak baik ayah Taehyung dan ibu Seo Yun.

"Ibu, mencarimu. Kamu di sini." Seo Yun yang sejak tadi mencari kemana Han Byeol melihatnya sedang bersama bayi itu.

"Ibu, lihatlah. Dia berhenti menangis karena Byeol," ucapnya.

"Benarkah?" Seo Yun menatap ibu bayi itu kemudian mendapatkan anggukan olehnya.

"Oh, pintar sekali. Anak Ibu memang sudah besar, bisa menjadi kakak."

"Tentu saja, Han Byeol." Dia membanggakan dirinya sendiri. Membuat Seo Yun gemas melihatnya.

Seo Yun sedang kontrol kehamilan seorang diri, Taehyung sedang ada jadwal operasi yang tidak bisa dia tinggalkan. Saat baru selesai dan masih menunggu ibunya yang mengobrol dengan seorang perawat, Han Byeol melihat bayi tadi menangis, saat Ibunya terlihat kebingungan.

"Byeol akan bilang pada Ayah, kalau Byeol pintar menjaga adik kecil itu."

"Iya, Sayang. Sebaiknya kita tunggu Ayah di ruang kerjanya. Lest go,"

"Bye bye adik kecil."

"Terima kasih." ucap Ibu bayi itu.

Dalam perjalan ke ruangan Taehyung, mulutnya tidak berhenti menceritakan apa yang dilakukan tadi. Dia sangat bangga dengan yang dilakukan. Dia gemas menceritakan, bagaimana bayi itu yang tembem dan menggemaskan.

"Ayah, bagaimana kalau adik Byeol nanti 5. Apa itu kurang banyak Ayah?" Taehyung yang sedang menikmati makan siangnya setelah melakukan operasi terbatuk mendengar apa yang Han Byeol katakan. Sejak Taehyung masuk ruang kerjanya, Han Byeol langsung menceritakan apa yang sudah dilakukan tadi.

"Satu saja, Nak. Kenapa banyak sekali," ujar Taehyung.

"Kata Haraboeji, tidak apa-apa banyak teman." Seo Yun dan Taehyung hanya menggeleng. Ayahnya meracuni Han Byeol untuk mengatakan itu. Padahal kehamilan satu ini membuat Seo Yun sudah melakukan kegiatan. Baru di kehamilan ke 5, dia bisa mulai melakukan kegiatan karena tubuhnya sudah mulai berdaptasi.

"Dua saja cukup. Satu Han Byeol, satu adik bayi."

"Tidak mau, mau banyak teman," ujar Han Byeol. Apa dia pikir, dengan mudah mendapatkan seorang anak.

"Oke, kita akan buatkan Byeol, 5 adik," ucap Taehyung.

"Tapi kalau nanti Ibu dan Ayah dengan ke 5 adik Byeol, tidak ada yang merasa cemburu ya? Bagaimana?" ucap Taehyung.

"Nanti Ibu menggendong kedua adik Byeol, begitu juga Ayah. Lalu Byeol bagaimana?" Taehyung seperti sedang mengajak Han Byeol bernegosiasi. Ayah dan anak memang sama saja. Seo Yun hanya tersenyum mendengar perdebatan mereka.

"Kan ada Halmoeni dan Haraboeji, tidak ..."

"Ya kalau tidak, cukup 2 saja dulu. Nanti kalau Byeol sudah bisa menggendong adik bayi sendiri. Byeol mau minta 10 adik bayi boleh," ucap Taehyung.

"Oppa, jangan menjanjikan apapun padanya. 10 bayi lagi," ujar Seo Yun.

"Benar juga, 10 adik bayi, nanti akan banyak. Byeol pasti akan bisa membuatnya tersenyum semua." Han Byeol tertawa senang, dia berhalusinasi kalau dirinya mengurus adik bayinya yang sebanyak itu.

Taehyung hanya tersenyum melihatnya, Seo Yun menggeleng kepala pelan. Entah pembicaraan macam apa yang mereka bahas. Namun, melihat kedekatan mereka melupakan tentang kebenaran yang selama ini tertutup dari Han Byeol. Semoga kelak Seo Yun dan Taehyung bisa menceritakan dengan benar dan Han Byeol bisa menerima apa yang mereka cerita kan.

TBC

 Starlight (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang