136

70 7 23
                                    

Han Byeol sedang mengikuti Seo Yun yang sedang melakukan senang ibu hamil di rumah sambil menatap layar TV. Dia begitu antusias untuk melakukan senam itu, tangan dan kakinya yang kecil serusaha untuk meraih bola yang harusnya dia duduki.

"Nanti bisa jatuh, Nak."

"Tunggu sebentar, Ibu." Dia berlari meninggalkan Seo Yun, dan tak lama kembali dengan bola karet miliknya yang lebih kecil dari milik Seo Yun.

"Play lagi, Bu." Seo Yun tersenyum gemas dengan tingkah putranya satu itu. Ada saja tingkah lucu yang dilakukan olehnya. Meskipun hanya ikut-ikut saja, tapi dia begitu serius mengikuti setiap gerakan yang di lihatnya.

Selesai senam, Han Byeol sedang menikmati es cream pemberian Haraboeji kesayangannya. Seo Yun sudah ingatkan untuk tidak banyak makan es cream tapi dia sudah menghabiskan setengah dari es creamnya.

"Kenapa Ayah memberikan es cream sebanyak itu, dia akan demam nanti." Ibu Taehyung hanya tidak ingin saat Han Byeol demam, dia akan merepotkan Seo Yun.

"Sudah, Nak. Nanti lagi. Hmmm!?" bujuk Ayah Taehyung.

"Satu suap lagi," jawab Han Byeol.

"Dari tadi juga begitu. Nanti kalau Ayahmu tahu, dia pasti akan marah. Sudah ya?"

Han Byeol memajukan bibir bawahnya, menyilang kedua tangan ke dadanya, sambil menatap kesal saat Ayah Taehyung ingin mengambil es creamnya.

"Nanti lagi, Haraboeji berjanji kasih lagi. Hmmm?!"

"Baiklah, janji?" ucapnya.

Untuk Han Byeol, janji sebuah keharusan. Dia tidak suka saat ada orang mengingkari janji kepadanya.

***

Taehyung sedang duduk bersandar setelah melakukan operasi yang baru saja dilakukan. Kepalanya pening, ada sedikit kesalahan saat dia melakukan operasi. Sebenarnya bukan sepenuhnya kesalahan Taehyung, dokter junior yanh bertugas untuk mendampingi Taehyung membuat kesalahan, membuat pasien mengalami pendarahan hebat saat salah satu organ tubuhnya tergores alat yang dipegangnya, membuat darah begitu saja menciprat ke tubuh bahkan wajah Taehyung yang untungnya dia mengunakan penutup wajah.

Keluarga pasien yang ikut panik karena perawat membutuhkan donor darah begitu marah kepada Taehyung yang menjadi penanggung jawab dalam operasi itu. Salah satu keluarga bahkan menampar Taehyung dengan keras dan mengancamnya. Namun, memang Taehyung tidak bisa menyalahkan keluarga pasien, dia pasti akan melakukan hal yang sama saat itu terjadi pada salah satu keluarganya.

"Dokter, dokter Jung ingin bertemu dengan Anda," ucap sekertaris Taehyung.

"Untuk apa?"

"Beliau bilang ingin meminta maaf,"

"Suruh dia kembali ke ruangannya, aku tidak ingin di ganggu," ucap Taehyung. Dia masih ingin menyendiri.

Bukan tentang pukulan yang keluarga pasien lakukan padanya, tapi tentang dia yang merasa gagal. Dalam karirnya sebagai dokter bedah, hal seperti itu baru terjadi, ya bukan berarti Taehyung selalu berhasil dengan pasien yang di operasi olehnya. Tapi, mengingat sebelumnya pasien itu begitu percaya dengannya dan sekarang dia membuat pasien itu coma. Taehyung yang meyakinkan pasien itu untuk melakukan tindakan operasi itu tapi malah operasi Taehyung gagal. Meskipun dengan tangannya sendiri dia menyelamatkan pasien itu dengan cepat.

"Dokter ..."

"Apalagi? Aku bilang aku ingin sendiri."

"Istri anda menghubungi anda."

Taehyung membuka mata, dan mencoba melihat ponsel yang sejak tadi dimatikan olehanya. "Bilang aku akan menghubunginya 5 menit lagi."

"Baik, Dok."

Dia tidak ingat, kalau hari ini mereka bertiga akan makan malam bersama. Seo Yun sangat ingin jalan-jalan ke mall bertiga. Hanya ingin saja.

"Sayang, kamu dimana? Aku dan Han Byeol sudah menunggumu di lobby mall," ucap Seo Yun dari sambungan telepon.

"Ah, iya aku baru mau keluar kantor. Tunggu sebentar. Maaf, ada urusan tadi."

"Iya, aku akan menunggu di dalam ya."

"Ayah, cepatlah. Byeol ingin bermain," ujar Han Byeol.

"Oke ... oke. Ayah segera sampai."

Karena masalah operasi itu, Taehyung sampai lupa janjinya dengan anak dan istrinya. Setelah menutup sambungan telepon, Taehyung segera pergi setelah mengganti pakaiannya.

***

Han Byeol sedang menunggu sambil menatap kereta api yang ada di wahana bermain tak jauh dari tempatnya menunggu ayahnya. Dia sangat ingin pergi ke sana segera, tapi Seo Yun melarangnya.

"Ibu, Ayah lama sekali." Dia terlihat sudah tidak sabar lagi.

"Ayah masih di jalan, Nak. Sebentar lagi ya."

"Tapi Byeol ingin ke sana,"

"Maafkan aku, aku sangat-sangat terlambat." Taehyung yang baru datang dengan nafas yang sedikit memburu kareba berlari. Dia mencium istri dan anaknya.

"Ayah lama sekali..."

"Bukankah sekarang sudah di sini? Maafkan Ayah," ucap Taehyung. Dia menggendong Han Byeol.

"Maafkan aku," ucap Taehyung pada Seo Yun.

"Tidak apa-apa, Sayang. Ada apa?"

"Apa ada masalah?" tanya Seo Yun.

"Tidak. Sebaiknya kita jalan. Dia akan marah nanti."

Seo Yun di beri tahu sekertaris Taehyung kalau operasi yang dilakukan dokter Taehyung mengalami kesalahan, dan itu membuat Taehyung tidak fokus.

Namun, Seo Yun tidak bisa membahasnya saat mereka sedang menikmati waktu mereka. Taehyung sendiri bersikap tidak terjadi apa-apa, dan memang begitulah dia. Selalu rapi saat menyimpan rahasia.

TBC

 Starlight (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang