131

57 6 28
                                    

Mereka menikmati waktu bertiga, sejak melakukan tes kehamilan terakhir, Seo Yun tidak lagi melakukan itu saat tanggal bulanan nya mundur. Dia tidak ingin peduli, karena itu akan membuatnya semakin stres.

Hari ini, mereka bertiga sedang menikmati waktu berenang di sebuah wahana renang di salah satu tempat hiburan. Han Byeol memaksa untuk pergi ke sana. Sebenarnya ada Sijin juga, dia datang bersama istri Seokjin.

"Wow, Han Byeol sudah bisa berenang?" ucap istri Seokjin.

"Bisa Eomma, Ayah yang mengajari," sautnya.

"Nanti Sijin biar Byeol yang mengajari, oke Sijin," ujar Han Byeal pada Sijin yang tenang duduk di ban renang miliknya. Sijin menganggukkan kepalanya seperti mengerti apa yang dikatakan Han Byeol.

"Kemana Seo Yun tadi, Taehyung aa?" tanya istri Seokjin.

"Benar juga, kemana dia. Aku kira tadi bersama Noona,"

Seo Yun sedang memuntahkan isi perutnya, rasanya mual sekali. Padahal baru saja dia akan mulai menemani Han Byeol yang ingin berenang bersama. Namun, perutnya terasa sangat mual. Sudah hampir 15 menit, Seo Yun di kamar mandi, tapi perutnya masih saja terasa mual.

"Ada apa?" tanya Taehyung yang melihat Seo Yun berjalan keluar kamar mandi.

"Tidak apa-apa, kemana Han Byeol?" tanya Seo Yun.

"Ada bersama Noona. Kamu pucat sekali, Sayang,"

"Tidak apa-apa, Oppa. Seo Yun baik-baik saja,"

Karena khawatir kepada Seo Yun yang terlihat pucat, Taehyung memilih untuk pulang. Sesampainya di rumah, Seo Yun langsung beristirahat karena tubuhnya sama begitu lemas.
Dia baru menyelesaikan prakteknya sebelum pergi berenang, Taehyung sudah bilang untuk tidak ikut dan beristirahat di rumah tapi Seo Yun sudah terlanjur janji dengan istri kakaknya.

"Ayah, apa Ibu sedang sakit?" tanya Han Byeol. Dia duduk di pangkuan Taehyung yang sedang menatap layar tv.

"Iya, biarkan Ibu istirahat dulu. Byeol, bersama Ayah,"

"Ayah, apa Ibu akan memberi Byeol adik?"

Pertanyaan itu sudah lama tidak terdengar dari mulut Han Byeol, dia sempat ingin sekali seorang adik tapi setelah mendapatkan penjelasan dari Seo Yun ataupun Taehyung, dia tidak pernah bertanya lagi. Kali ini tiba-tiba dia menanyakan lagi.

"Apa Byeol sangat menginginkannya?" tanya Taehyung.

"Hmm ... Byeol mau yang lucu seperti Siji," jawab Han Byeol.

"Ya sudah, Sijin saja. Kan sama,"

"Beda, Sijin tidak bersama Byeal tiap hari. Byeol merasa kesepian,"

Taehyung menatap Han Byeol yang juga menatapnya. Memang harusnya Han Byeol memiliki seorang adik untuk menemaninya. Namun, mau bagaimana lagi. Hal itu pasti akan membuat Seo Yun merasa bersedih.

"Satu saja Ayah, Byeol berjanji tidak akan memintanya lagi,"

Taehyung hanya tersenyum sambil mengangguk menjawab apa yang Byeol katakan. Setelahnya Han Byeol kembali fokus dengan acara tv yang di tontonnya, masih di pangkuan Taehyung yang memikirkan ucapan Han Byeol.

***

"Apa merasa lebih baik?" tanya Taehyung pada Seo Yun yang baru bangun.

"Sudah. Sepertinya aku hanya lelah," jawab Seo Yun.

"Aku sudah katakan untuk mengatur waktumu di rumah dan jam praktekmu. Jangan memaksakan diri, aku ingin kamu fokus dengan Han Byeol, mengurus anak itu tidak mudah," ujar Taehyung.

"Kamu ...," ucapan Taehyung terhenti saat Seo Yun mengecup bibir Taehyung singkat.

"Iya, Sayang. Kenapa kamu begitu menggoda hari ini," ucap Seo Yun, dia melihat Taehyung berbeda hari ini. Padahal tidak ada yang berubah dalam diri Taehyung.

"Begitukah?" Taehyung memeluk Seo Yun, membuatnya semakin dekat. Seo Yun yang merasa di peluk, mempererat pelukannya pada Taehyung dan menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Taehyung.

"Haruskah kita meluangkan waktu untuk kita berdua saja?" Tidak bisanya Seo Yun bersikap seperti ini kepada Taehyung.

"Aku pikir istriku sedang merayu, apa benar begitu?"

"Tidak tahu kenapa, aku begitu merindukan, Oppa."

Mereka saling menatap, dan mereka menghabiskan waktu mereka di atas ranjang. Kebetulan Han Byeol sedang bersama Ayah Taehyung. Ini waktu yang harus mereka berdua manfaatkan untuk berusaha mendapatkannya lagi, siapa tahu, ini akan mengabulkan permintaan Han Byeol.

***

Keesokan paginya, tubuh Seo Yun kembali lemas. Dia juga merasa sangat mual. Dia bahkan belum turu dari kamarnya karena kepalanya pusing. Padahal semalam menjadi malam yang panjang untuknya dan Taehyung. Namun, pagi ini Seo Yun kembali merasakan hal seperti kemarin.

"Kamu sudah meminum obat?" tanya Taehyung, Seo Yun hanya mengganguk menjawab pertanyaan Taehyung. Dia juga memeriksa nadi Seo Yun.

"Rasanya mual sekali. Huek..."

"Istirahatlah, jangan pergi ke klinik. Biar aku yang mengurusnya," jawab Taehyung.

"Oppa, semoga aku tidak salah kali ini,"

"Apa maksudmu?"

Seo Yun memilih pergi ke rumah sakit bersama Taehyung, dia datang ke salah satu dokter yang memang teman mereka berdua. Tertulis di depan pintu, dokter dengan titel OBGYN.

"Kalian itu dokter hebat, tapi kalian tanda sadar tanda-tanda ini?" ucap dokter tersebut sambil tersenyum.

"Apa benar aku hamil?" tanya Seo Yun. Dia merasa kalau dirinya sedang hamil. Namun, dia takut salah lagi. Hal itu bisa membuatnya bersedih.

"Ya, kamu hamil. Seperti sudah masuk 10 minggu," jelas sang dokter.

"Kau tidak sedang bercanda?" tanya Taehyung yang masih tidak percaya dengan kabar dari temannya itu.

"Tidak, tapi Seo Yun harus berhati-hati, bukankah kamu pernah keguguran sebelumnya? Dan aku harap janin ini bisa bertahan,"

"Maksud kamu?" tanya Taehyung.

TBC

 Starlight (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang