128

57 8 24
                                    

Taehyung dan keluarga kecilnya sudah berada di Seoul sekarang, mereka baru sampai beberapa jam yang lalu. Tapi Taehyung tidak bisa langsung pulang karena dia harus segera ke rumah sakit.
Pihak rumah sakit menghubunginya karena ada pasien yang memerlukan penanganan Taehyung. Dia akan melakukan operasi yang tidak bisa di undur lagi.

"Haraboeji, Byeol pulang."

"Cucu Haraboeji sudah pulang, kenapa lama sekali meninggalkan Haraboeji."

"Apa Haraboeji merindukan Byeol?"

"Tentu saja."

"Byeol sayang banyak banyak kepada Haraboeji." ucapnya sambil memeluk kakek kesayangannya itu.

Karena Taehyung menyempatkan jadwalnya yang padat, sesampainya dia Seoul, Taehyung langsung harus fokus dengan pekerjaannya. Sebenarnya lelah tapi mau bagaimana lagi, ini sudah tanggung jawab Taehyung. Seo Yun sendiri tidak bisa menghentikan Taehyung yang begitu memaksakan diri untuk bekerja.

"Bagaimana liburanmu nak? Semoga Ibu mendapatkan kabar baik dari liburan kalian ini ya." ucap Ibu Taehyung. Mungkin memang Seo Yun dan Taehyung tidak merencanakan untuk menambah momongan tapi kalau di izinkan, Seo Yun mau mendapatkannya, karena bagaimana pun juga dia harus memberikan keturunan untuk Taehyung.

Jam menunjukkan pukul 2 pagi saat Taehyung baru pulang dari rumah sakit, Seo Yun sengaja menunggu Taehyung pulang sambil mengecek laporan klinik di laptopnya.

"Apa lelah?" tanya Seo Yun, saat Taehyung berbaring di pangkuan Seo Yun. Wajahnya terlihat sangat lelah. Bagaimana tidak, dia baru datang langsung melakukan operasi besar dan itu dia lakukan sehari dengan 2 pasien gawat darurat.

"Hmm, aku lelah sekali." ucapnya. Seo Yun membelai rambut Taehyung pelan. Dia memang memejamkan mata saat Taehyung berada di pangkuan Seo Yun.

"Bagaimana operasinya berjalan lancar?" tanya Seo Yun.

"Ya, suamimu ini sangat hebat jadi operasinya berjalan lancar." ucapnya.

"Besok tidak perlu mengantarkan Han Byeol, Oppa istirahatlah. Aku tidak mau Oppa sakit karena kelelahan. Ingat ini." ucap Seo Yun sambil mengusap dada kiri Taehyung tepat di jantungnya.

"Iya sayang, aku mencintaimu." ucap Taehyung.

"Seo Yun juga mencintaimu, Oppa." balas Seo Yun.

Seo Yun sedikit memijat pelan, membuat Taehyung lebih relax, dengan kondisi tubuh yang harus lebih di jaga, Taehyung tetap memaksakan tubuhnya untuk bekerja. Tapi itu memang tugasnya, Seo Yun pasti melakukan hal sama saat di posisi Taehyung. Tugas seorang dokter adalah membantu pasiennya untuk sembuh.

----------

Keesokan harinya.

Seo Yun sedang menyiapkan sarapan, seperti yang dia lakukan setiap hari. Hari ini Seo Yun akan mengantarkan Han Byeol sebelum berangkat ke klinik. Kalau dari jadwal Taehyung, dia tidak ada pekerjaan hari ini sampai pukul 10 pagi, jadi Seo Yun membiarkan Taehyung menikmati tidurnya sedikit lama.

Tadi saja sudah ada drama pagi bersama  Han Byeol, dia ingin membangunkan Ayahnya karena Han Byeol ingin di antar Ayahnya berangkat ke sekolah tapi Seo Yun melarangnya karena Taehyung terlihat sangat lelah semalam. Berakhir Han Byeol marah dan harus di bujuk Ayah Taehyung agar mau mandi untuk pergi ke sekolah.

"Habiskan makanan Han Byeol, kalau tidak Ibu tidak akan beri cookie kesukaan Han Byeol nanti." ucap Seo Yun.

"Biar saja, Byeol akan minta kepada Harabojie." jawabnya. Dia masih marah kepada Seo Yun karena tidak boleh membangunkan Taehyung.

"Baiklah, sepertinya ada yang masih marah kepada Ibu. Kalau begitu tidak jadi ke baby Sijin untuk memberikan oleh oleh sepulang sekolah nanti. Biar Ibu saja yang ke sana." ucap Seo Yun.

Han Byeol terlihat sedang berpikir, dia ingin ikut dengan Ibunya ke rumah Seokjin Appa untuk memberikan oleh oleh untuk Sijin yang memang Han Byeol sendiri yang memilihnya. Ekspresinya menggemaskan sekali saat seperti ini.

"Tidak Ibu, Byeol harus ikut. Itu dari Byeol, kenapa Ibu yang akan memberikannya kepada baby Sijin." protesnya.

"Bukannya Han Byeol marah kepada Ibu."

"Tidak, siapa yang bilang. Byeol tidak marah hanya Byeol kesal kepada Ibu tidak boleh membangunkan Ayah." ucapnya, dia bahkan memajukan bibir bawahnya.

"Kan Ayah sedang tidur nak, kasihan." ucap Ibu Taehyung.

"Kalau Byeol tidak boleh membangunkan Ayah, hari ini tidak dapat emuach dari Ayah." ucapnya sambil memperagakan bibirnya yang di manyunkan.

"Biar Harabojie yang memberikannya ya." ucap Ayah Taehyung.

"Tidak mau, rasanya beda."

"Beda? Memangnya rasa apa nak?" tanya Seo Yun gemas.

"Rasa stobeli kesukaan Byeol." ucapnya.

"Sejak kapan Ayah bau stroberi." tanya Seo Yun.

"Coba saja kalau Ibu tidak percaya. Emuach Ayah, nanti bau stobeli." ucapnya.

"Kamu itu ada ada saja nak." ucap Ibu Taehyung.

Seperti sudah sebuah keharusan untuk Han Byeol membangunkan Ayahnya, dia suka sekali saat Ayahnya sudah menggodanya bahkan memeluknya. Walau terlihat tidak menyukainya tapi Han Byeol suka saat memeluk Ayahnya. Bau stroberi katanya.
Taehyung dan Han Byeol begitu dekat, bahkan mereka sama walau mereka tidak sedarah. Han Byeol sangat suka menirukan apa yang Taehyung lakukan, seperti mengenakan dasi, kadang Byeol memainkan dasi Ayahnya dan bilang kalau dia mirip sekali Ayahnya. Seo Yun sangat bersyukur seseorang yang tidak ada hubungan darah bisa memperlakukan putranya dengan sangat baik. Seo Yun menyesal, kenapa tidak sejak sebelum Seo Yun hamil dengan Jungkook saat mencintai Taehyung walau sebenarnya Taehyung sudah sering memberinya kode tapi kebodohan Seo Yun menganggap Taehyung hanya bercanda, tapi kalau bukan karena kesalahannya dengan Jungkook, Seo Yun tidak akan bisa lebih dekat dengan Taehyung dan menjadi bagian dari Taehyung.

TBC

By: Nyemoetdz
21/02/2022

 Starlight (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang