133

51 7 2
                                    

"Byeol putra Ayah kan, Bu?"

pertanyaan itu lagi, hal yang tidak ingin Seo Yun dengar dari mulut Han Byeol. Seo Yun memeluk tubuh kecil Han Byeol tanpa menjawab apa yang ditanyakan Han Byeol.

"Ada apa ini?" tanya Taehyung, dia baru masuk dan melihat istri dan putranya berpelukan.

"Kalian tidak mengajak Ayah untuk berpelukan?"

"Ayah, Byeol mirip dengan Ayah kan?"

Taehyung menatap Seo Yun, dan mendapat anggukan darinya. "Kita lihat di cermin," ucap Taehyung, dia membawa Han Byeol ke meja rias yang tak jauh tempat tidurnya.

"Bagaimana?" tanya Taehyung. Dia menatap pantulan mereka di depan kaca.

"Byeol rasa, Byeol mirip dengan Ayah. Byeol setampan Ayah." Dia tersenyum setelah mengatakan kalau dirinya tampan. Taehyung tersenyum mendengar ucapan Han Byeol, dia merasa gemas melihat Han Byeol dengan tatapan wajah serius versinya.

"Byeol sayang Ayah, nanti kalau adik Byeol lahir jangan lupa dengan Byeol ya Ayah," ucap Han Byeol sambil memelik Taehyung.

"Kenapa Byeol bicara seperti itu, Ayah tidak akan lupa. Kamu itu ada-ada saja, Nak."

Seo Yun meneteskan air mata mendengar apa yang Han Byeol katakan, dia jadi berpikir apa yang akan Taehyung lakukan saat Seo Yun memberikan keturunan padanya. Semoga rasa sayangnya akan tetap sama kepada Han Byeol. Rasa takut itu datang setelah mendengar apa yang Han Byeol katakan. Han Byeol begitu dekat dengan Taehyung, dia harap apa yang dipikirkan salah.

"Ibu menangis?" tanya Han Byeol.

"Tidak, kenapa ibu harus menangis. bagaimana? Apa Byeol masih ragu?"

"Tidak, Byeol itu setampan Ayah. Benarkah Ayah?"

"Pasti, Kim Han Byeol itu setampan dan sepintar Ayah," jawab Taehyung.

Taehyung yang memberikan kebahagian untuk Seo Yun, da yang terlalu banyak berkorban untuk wanita yang di cintainya. Dia tidak peduli saat Seo Yun datang padanya dengan kondisi hamil dengan pria lain, dia juga menerima Han Byeol menjadi putranya, haruskah Seo Yun ragu tentang itu?

***

Han Byeol sangat senang, senyumnya tidak lepas dari bibir manisnya. Dia bahagia Ayah dan Ibunya mengabulkan permintaanya.

"Kau tidak lelah tersenyum, Byeol aa?" ucap teman Han Byeol.

"Memangnya kenapa?"

"Kau sedang bahagia, Byeol aa," ucap temannya lain.

"Aku akan menjadi kakak, aku senang sekali." jawabnya.

"Apa kau tidak takut orang tuamu melupakan mu saat adikmu lahir nanti?"
Anak yang lebih tua dari Han Byeol itu berusaha membuat Han Byeol kembali berpikir.

"Benar juga, dia memiliki adik," ucap anak satunya.

"Tidak. Ayah dan Ibu Byeol tidak sama. Mereka sayang pada Byeol."

"Lihat saja anti kalau kau tidak percaya," ucap anak itu, setelahnya dia pergi meninggalkan Byeol yang diam.

Senyumnya luntur setelah mendengar ucapan temannya itu. Namun, dia harus yakin kalau Ayah dan Ibunya tidak akan melupakannya seperti yang dikatakn semalam.

Sepulang sekolah, Han Byeol segera menemui Seo Yun yang memang merasakan masa kehamilan berat, beda saat hamil Han Byeol, dia begitu lemah. Saat Han Byeo pulang, dia masih terbaring di tempat tidur.

"Sayang, jangan menggagu ibu ya, Nak!"

"Byeol bersama Halmoeni saja, hmmm?!"

dan hal itu terjadi sampai Seo Yun melewati trimester pertamanya. Han Byeol lebih sering bersama Ibu Taehyung karena tidak ingin Han Byeol menggangu Ibunya. Belum lagi Taehyung sangat sibuk, membuatnya selalu pulang malam beberapa hari ini, dia pulang saat Han Byeol sudah tertidur. Bukan berarti, dia melupakan Han Byeol, hanya saja kesibukan yang membuat Taehyung seperti melupakan Han Byeol.

"Halmoeni, apa nanti kalau adik Byeol lahir, Ayah dan Ibu akan melupakan Han Byeol?"

"Tentu saja tidak, Sayang."

"Dengarkan Halmoeni, mau nanti adik Byeol ada 10. Byeol tetap menjadi kesayangan kita. Untuk sekarang Ibu butuh banyak istirahat agar adik Byeol sehat, dan Ayah sedang sibuk, bukankah Ayah harus membantu orang yang sedang sakit. Tidak akan ada yang melupakanhan Byeol." Ibu Taehyung memeluk Han Byeol yang sudah menangis, ini gara-gara ucapan temannya waktu itu.

Ibu Taehyung mencoba menceritkan apa yang dikakan Han Byeol pada Taehyung. Ibu Taehyung hanya tidak ingin, dengan dia merasa perubahan sikap padanya membuat luka hati untuk Han Byeol.

"Smpatkan waktu mu untuk putramu, saat Seo Yun sedang merasakan masa-masa kehamilan yang berat untuknya. Setidaknya jangan membuat putramu kesepian," ucap Ibu Taehyung.

"Baik, Bu. apa Seo Yun tahu ini, Bu?"

"Tidak, Nak."

"Biar Taehyungyang mencoba memberi pengertian pada Han Byeol nanti.'

Anak sekecil Han Byeol memang haus dengan kasih sayang. tapi saat apa yang pernah didengar dengan apa yang dilihat tidak sama, itu membuatnya merasa apa yang dipikirkan benar. Tugas Taehyung memberikan pengertian pada Han Byeol, untungnya Han Byeol mau mengatakan apa yang dia rasakan, tidak seperti dirinya yang tertutup dengan apa yang dirasakan.

TBC

 Starlight (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang