134

56 5 9
                                    

Han Byeol melihat Ayahnya yang sedang tidur sambil memeluknya. Taehyung sengaja tidur bersama Han Byeol setelah. Tentang cerita ibunya waktu itu membuat Taehyung merasa bersalah pada Han Byeol. Perhatiannya berkurang karena kesibukan bahkan Seo Yun yang sedang hamil.

"Ayah," gumamnya. Dia membalas pelukan Taehyung.

"Tidur lagi, masih terlalu pagi, Nak."

"Byeol rindu Ayah," ucap Han Byeol.

"Benarkah? Kemarilah, Ayah ingin memelukmu dengan erat."

Senyum Han Byeol kembali terlihat sejak dia bangun tidur. Dia juga sedang bermain dengan Hiro, anjing kesayangannya itu. Dia menceritakan apa yang terus saja keluar dari mulutnya.

"Selamat pagi, Ibu," sapa Han Byeol pada Seo Yun.

Kehamilan Seo Yun sudah menginjak 5 bulan, 3 bulan dia merasakan morning sick yang parah, walau sekarang masih tapi setidaknya dia mulai beraktivitas seperti biasa.

"Pagi, Sayang."

"Pagi adik, jangan buat Ibu kesakitan lagi ya," ucap Han Byeol sambil memegang perut Seo Yun. Melihat tingak putranya, dia tersenyum. Semalam, Taehyung menceritakan apa yang terjadi pada Han Byeol, karena kondisinya Seo Yun memang tidak begitu peduli dengan Han Byeol. 

"Kemana Ayah? Apa belum bangun?"

"Byeol sudah membangunkannya, tapi kata Ayah. Pergilah dulu nanti ayah akan memberi permen saat Byeol tidak menggangunya," ujar Han Byeol.

"Apa dia tidak ada pekerjaan hari ini, Nak?"

"Biar Seo Yun yang membangunkannya. Mau membangunkan Ayah?" tanya Seo Yun kepada Han Byeol.

"Tapi nanti Ayah tidak memberikan permen kesukaan Byeol. Tidak!" tegasnya, dia tidak ingin mengingkari janjinya pada sang Ayah.

"Selamat pagi," sapa Taehyung yang baru bangun dan bergabung ke meja makan.

"Ayah, mana permen Byeol." Belum juga sempat meminum air putih di tangannya, Han Byeol sudah menagihnya.

"Permen?" tanya Taehyung bingung.

"Kata Ayah, kalau aku tidak mengganggu tidur Ayah, aku dapat permen. Mana?"

Taehyung menatap Seo Yun, sudah tahu kalau Han Byeol mengurangi jajanan semacam itu tapi Taehyung tetap menjanjikan permen pada Han Byeol.

"Ah ... nanti Ayah belikan ya. Sekarang Ayah harus bersiap."

"Ah, Ayah. Janji itu harus di tepati, kalau tidak hidung Ayah berlubang," ucap Han Byeol.

"Hidung Ayah tentu berlubang, Nak. Bagaimana tidak berlubang. Kamu itu ada-ada saja." Taehyung mengangkat tubuh Han Byeol dan menciuminya bertubi-tubi. Membuat Han Byeol tertawa karena geli.

***

Didalam kamar, saat Taehyung sedang bersiap. Seo Yun membantu Taehyung merapikan kemejanya sebelum dia berangkat, dengan Taehyung yang melingkarkan pelukannya.

"Kamu terlihat cantik hari ini," ucap Taehyung sambil menatap Seo Yun.

"Terima kasih, Oppa."

"Untuk apa?" tanya Taehyung.

"Aku harap perhatian Oppa kepada Han Byeol tidak akan luntur setelah anak dalam kandungan Seo Yun lahir."

"Kamu itu bicara apa? Aku sudah berjanji dalam diriku, akan membahagiakan dirimu dan juga anakku. Dia putraku, putra pertama ku dan cucu dari keluarga Kim. Tidak perlu membahas itu, Ayah dan Ibu akan sangat marah nanti."

"Seo Yun beruntung hidup bersama Oppa." Dia memeluk tubuh Taehyung. Lelaki yang selalu membuatnya menjadi ratu, dia membuat Seo Yun menjadi wanita spesial karena perhatiannya.

"I love you," jawab Seo Yun.

"I love you to, Sayang."

Kebahagiaan mereka bertambah saat kabar kehamilan Seo Yun. Keluarganya semakin lengkap sekarang. Ayah dan Ibu Taehyung sangat bahagia mendengar Seo Yun hamil, bukan berarti mereka tidak peduli lagi dengan Han Byeol saat cucu kandung mereka akan lahir.

Yang mereka yakini, Han Byeol adalah cucu pertama keluarga Kim. Dia juga garis keturunan Kim meskipun darah Jungkook mengalir dalam tubuhnya.

"Kenapa kau sering melamun akhir-akhir ini? Apa ada yang menggangu pikiranmu?" tanya Yoongi pada Jungkook yang hanya diam saat Yoongi menjelaskan tentang jadwal Jungkook hari ini.

"Haruskah aku menikah, Hyung?" tanya Jungkook.

"Ada apa lagi sekarang?"

"Ayah begitu ingin seorang cucu, haruskah aku menikah saat karir ku sedang di puncak?" Jungkook bingung harus memilih apa yang harus dilakukan saat Ayahnya menyuruh Jungkook menikah.

"Kau yakin dengan keputusanmu?"

"Jujur aku masih bimbang, tapi aku harus melakukan apa yang orang tua ku mau," jawab Jungkook.

"Apa kau tidak ingin mengatakan kepada mereka kalau Han Byeol itu adalah putra mu."

"Mungkin memang kau bersalah karena meninggalkannya, tapi darah mu mengalir dalam tubuh putramu."

"Menikah bukan hal yang mudah untuk seorang idol, apa kau ingin menikah dengan perempuan pilihan orang tuamu itu? Apa kau yakin bisa bahagia dengannya?"

"Lalu apa yang harus ku lakukan? Haruskah aku mengambil Han Byeol?"

Hati kecil Jungkook ingin mengenalkan Han Byeol sebagai putranya kepada ke dua orang tuanya. Dia juga memiliki hak untuk Han Byeol, hanya saja dia kalah saat dia yang tidak memiliki status dengan Seo Yun harus mengambil Han Byeol yang dia sia siakan dulu. Haruskah Jungkook melakukan itu dan mengingkari janjinya pada Seo Yun dan Taehyung untuk tidak mengambil Han Byeol dari mereka, meskipun dia sangat menginginkan Han Byeol mengetahui kalau dirinya adalah Ayahnya.

TBC

 Starlight (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang