130

89 6 4
                                    

Seo Yun dengan perasaan takut, dia tetap mencoba untuk melihat hasilnya. Setelah bangun tidur tadi, dia melakukan tes kehamilan. Dia sudah telat 2 minggu sejak tanggal tamu bulanan datang. Tangannya gemetar memegang alat tes yang akan dia gunakan untuk cek kehamilan. Beberapa menit menunggu Seo Yun segera melihat hasilnya, walau merasa tamu bulanannya telat tetapi hasilnya negatif. Ada perasaab kecewa saat melihat hasilnya karena dia sudah ingin memberikan Taehyung seorang keturunan, mungkin Seo Yun harus memikirkan tentang program bayi tabung yang pernah Taehyung bicarakan dengan Seo Yun. Walau Taehyung sendiri tidak memaksa Seo Yun agar segera hamil tapi tetap saja Seo Yun sangat ingin memberikan keturunan untuk keluarga Taehyung, meskipun sudah ada Han Byeol yang sudah mereka anggap bagian keluarga walau tidak ada hubungan darah.

"Ibu." panggil Han Byeol yang baru bangun tidur. Dia berjalan menghampiri Seo Yun yang baru keluar dari kamar mandi. Saat melihat ke arah tempat tidur, terlihat Taehyung masih terlelap.

"Ada apa, Nak?" tanya Seo Yun. Biasanya kalau seperti ini, tubuh Han Byeol sedang demam.

Dan benar, dia sedang demam. Kemarin dia menghabiskan banyak es cream di rumah Seokjin Appa, walaupun sudah di larang, Han Byeol tetap saja memakan es cream. Kemarin memang ada acara di rumah Seokjin, dia pindah dari rumah Seo Yun ke tempat tinggalnya sendiri. Karena banyak tamu, Seo Yun tidak begitu memperhatikan Han Byeol, pikirnya Han Byeol akan tenang saat menonton acara tv kesukaannya bersama beberapa anak teman Seokjin.

"Ibu." panggilnya. Seo Yun sudah menggendongnya. Dia berjalan ke luar kamar untuk menyiapkan sarapan dengan Han Byeol yang berada dalam gendongannya.

"Pasti kurang enak badan." ucap Ibu Taehyung saat Seo Yun sampai dapur

"Iya, Bu."

"Byeol duduk di sofa dulu ya, Nak. Biar Ibu membuatkan sarapan untuk Byeol." ucap Seo Yun.

"Tidak mau." ucapnya.

"Sudah biar, Ibu yang menyiapkan sarapannya." ucap Ibu Taehyung.

"Terima kasih, Bu."

Seo Yun memilih untuk duduk di halaman belakang rumah, di sana ada Ayah Taehyung yang sedang melakukan olahraga. Seo Yun duduk sambil memikirkan hasil tes kehamilan yang dilakukannya tadi. Padahal semua berharap Seo Yun memberikan kabar bahagia untuk keluarga Taehyung dengan hasilnya yang positif. Tetapi mau bagaimana lagi, kalau Tuhan masih belum memberikan kepercayaan lagi kepada Seo Yun, dia juga tidak bisa berbuat apa.
Seo Yun sendiri, meskipun dia seorang dokter tetap saja dia harus melakukan pengecekan lebih lanjut tentang kondisi mereka berdua.

"Tidak mau." jawab Han Byeol, sontak membuat Seo Yun sadar oleh lamunannya.

"Biarkan, Ibu. Bersiap. Han Byeol bersama Harabojie saja. Kita kejar Hiro." entah sejak kapan, Ayah Taehyung sudah berada di depan Seo Yun sambil membujuk Han Byeol yang sedang di gendong oleh Seo Yun.

"Tidak mau, Ibu."

"Ya sudah, padahal hari ini Hiro akan pergi ke patshop. Kalau Han Byeol sedang sakit ya gagal."

"Patshop? Adopsi baby Hiro lagi?" jawabnya. Kemarin saat pergi ke Patshop bersama Ayah Taehyung, Han Byeol melihat ada bayi anjing sejenis Hiro yang Han Byeol bilang itu anak Hiro, begitu kecil dan menggemaskan ucapnya.

"Tidak, cukup Hiro saja. Tidak menambah lagi. Bukankah kemarin Han Byeol sudah membeli kelinci. Akan jadi kebun bintang mini rumah ini kalau semua ini Han Byeol miliki." ucap Seo Yun.

"Tidak apa ya, Harabojie. Biar di rumah banyak teman Hiro. Biar Hiro tidak sedih lagi." ucapnya.

"Jadi mau ikut bersama Harabojie sekarang?" ucap Ayah Taehyung.

Han Byeol kemudian mau ikut dengan Ayah Taehyung. Kalau sudah menempel kepada Seo Yun, akan susah Han Byeol untuk lepas kalau tidak di bujuk. Mungkin ini salah satu alasan kenapa Tuhan belum memberikan Seo Yun kepercayaan lagi untuk masalah keturuan, karena Han Byeol masih butuh perhatian lebih. Walaupun perhatian dari keluarga Taehyung sudah lebih untuk Han Byeol.

"Ada apa?" tanya Taehyung yang baru bangun saat melihat Seo Yun kembali terdiam sambil memikirkan hasil kehamilan tadi.

"Tidak ada apa apa Oppa, hanya aku sedang mengingat dimana aku meletakkan barangku kemarin." ucap Seo Yun sambil mencari yang entah apa yang dia cari. Dia hanya tidak ingin Taehyung tahu kalau Seo Yun baru melakukan tes kehamilan dan hasilnya membuat kecewa. Seo Yun tidak ingin Taehyung merasa hal yang sama dengannya.

"Oh," ucap Taehyung, dia kemudian memeluk tubuh Seo Yun dari belakang dan mencium lekuk leher Seo Yun.

"Aku mencintaimu." ucap Taehyung.

"Oh ya Oppa, bukankah hari ini akan ada seminar? Aku sudah siapkan semua perlengkapan Oppa, tinggal Oppa mandi dan bersiap." ucap Seo Yun.

"Kenapa? Kenapa tidak membalas ucapanku." ucap Taehyung.

"Apa kamu tidak mencintaiku lagi " ucapnya lagi.

"Oppa."

Seo Yun memutar tubuhnya menghadap Taehyung kemudian memeluknya erat, walaupun ini sudah sering Seo Yun lakukan, tetap saja, saat melihat hasil yang tidak seperti harapan membuatnya bersedih. Padahal Seo Yun juga dokter dan mengerti kondisinya tapi tetap saja, sisi lain dalam tubuhnya merasa sedih saat mendapatkan hasil yang negatif dari tes kehamilannya.

"Apa istriku ini begitu merindukanku?" tanya Taehyung, dia membalas pelukan Seo Yun dan mencium kening Seo Yun.

"Jangan bilang karean tes kehamilan yang kamu lakukan tadi." ucap Taehyung. Sontak membuat Seo Yun menatap Taehyung, padahal dia ingin merahasiakan hal ini dari Taehyung.

"Darimana Oppa tahu?" tanya Seo Yun.

"Aku tahu saat kamu bangun dan mengambil alat tes kehamilan sebelum kamu ke kamar mandi."

"Sudahlah, tidak perlu bersedih. Belum waktunya kita memberikan teman untuk Byeol." ucap Taehyung.

"Tapi sayang."

Taehyung hanya tersenyum ke arah Seo Yun, dan tak lama mengecup bibir Seo Yun, perlahan dilumat pelan. Bagaimanapun seorang keturunan itu penting tetapi saat Tuhan belum memberikannya, bukankah kita hanya harus berusaha mendapatkannya, tidak merasa kecewa saat apa yang menurut kita hal yang buruk. Yakin saja, kalau semua yang kita minta dari doa yang kita ucapkan akan terkabul suatu saat nanti.

"Ayah, Ibu." panggil Han Byeol dari luar kamar, membuat Taehyung dan Seo Yun menghentikan apa yang mereka lakukan.

"Apa jago, Ayah sakit?" ucap Taehyung, dia menghampiri Han Byeol yang sudah berjalan masuk ke kamar.

"Kenapa Ibu menangis, apa Ayah memarahi Ibu?" ucapnya.

"Tidak nak. Memangnya Ayah sejahat itu?" ucap Taehyung.

"Tidak, Ayah Byeol baik sangat." ucapnya.

Mereka bertiga kemudian bercanda di atas tempat tidur, Seo Yun yang berniat untuk bersiap gagal karena mereka bertiga memilih untuk bergurau di tempat tidur, walau tubuh Han Byeol masih demam tapi dia tetap bersemangat saat bermain bersama kedua orang tuanya.

TBC

By: Nyemoetdz

 Starlight (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang