12: Ruangan Antara

506 31 1
                                    

Negosiasi berjalan cukup rumit karena ternyata agensi yang menaungi GMC (re: jiemsi) sangat ketat terhadap iklan atau pun kerja sama lainnya seperti menjadi Brand Ambassador. Ria telah mencoba menawarkan berbagai skema kerja sama yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.

Anggota tim yang lain juga sedang berusaha advokasi ke atas terkait dana tersebut. Sambil jalan proses produksi untuk melakukan sertifikasi dan urusan administrasi lainnya demi kelayakan jual.

Satu minggu sudah Ria bolak-balik rapat dengan pihak agensi, tapi tak kunjung mendapat kesepakatan yang menguntungkan keduanya. Opsi yang ditawarkan Ria selalu dipandang mereka sebagai opsi yang merugikan bagi agensi, begitu pun sebaliknya.

Satu minggu sudah Christian berusaha menyempatkan diri untuk mampir ke Rajawali dan bertanya keberadaan Ria. Jawaban dari resepsionis adalah Ria memang sudah kembali dilihat dari aktivitas kartu aksesnya.

Christian berusaha untuk berkunjung ke kamarnya, tetapi ternyata pihak keluarga yaitu papahnya Ria tidak mengizinkan untuk siapa pun berkunjung karena Antara memilih untuk tinggal bersama Ria akhir-akhir ini.

Tian yang dilarang masuk seperti itu hanya bisa menerima karena ia menghargai keputusan papahnya Ria untuk tidak memasukkan tamu selagi mereka tinggal bersama. Tian sedikit banyak tahu tentang hubungan Ria lima tahun silam dengan papahnya yang sangat renggang. Tian berpikir bahwa mungkin ini saatnya mereka bonding kembali.

Ia juga sudah berusaha untuk mengunjungi Intrafood di kala waktu senggangnya, tapi tak pernah bertemu juga dengan alasan Ria sedang meeting di luar.

Tian memutuskan untuk tidak lagi berusaha mencari keberadaan Ria karena sangat membuang-buang waktunya hanya untuk mencari yang tidak pasti. Satu hal yang pasti bahwa Ria sudah kembali dan itu melegakan.

Mereka bisa menghirup udara pada atmosfer yang sama di kota ini. Mungkin semesta belum mengizinkan mereka bertemu. Dan Christian hanya bisa menahan rindu. Ia akan membiarkan semesta menuntunnya kembali bertemu.

"Sudah dengar kabar belum? Ada salah satu perusahaan makanan ringan yang mau ajak kita jadi BA mereka," ujar Jimmy pada mereka yang sedang duduk di sofa.

"Wah, iya? Tumben sekali ada makanan ringan," timpal Elang. Jarang sekali ada perusahaan makanan ringan yang kerja sama dengan mereka.

"Dari perusahaan mana?"

"Belum tahu. Kabarnya lagi, perusahaan ini pantang menyerah untuk bisa deal sama agensi. Sepertinya agensi punya term and conditions sendiri terkait kerja sama ke kita deh," balas Jimmy, ia memang biang gosip.

"Kita bisa gak sih ikut ambil keputusan juga? Gue ingin coba kerja sama dengan brand makanan, karena kita jarang sekali, kan." Elang bertanya pada mereka. Kapan lagi bisa makan makanan ringan dengan gratis? Begitu pikirnya.

"Coba tanya Kak Delfi, sudah sampai tahap mana meeting nya, kan kita baru boleh muncul kalau udah deal dari perwakilan agensi." Julio menanggapi pertanyaan Elang terkait SOP yang ada di agensi ini.
***

Ria sebenarnya sudah sangat lelah menghadapi si Monokrom-agensi GMC ini, mengapa mereka tidak pernah memberikan alasan yang mendasar dan masuk di nalar? Berputar di situ saja terus argumennya yang berujung akan menolak.

Ria sudah menawarkan range paling tinggi, tapi mereka tak mau menerimanya. Ria terima jika alasannya logis, tapi Monokrom ini benar-benar menguras emosi Ria.

Mereka tidak mempercayai kesanggupan Intrafood untuk membayar uang muka yang diminta. Bahkan jika mereka minta bayar lunas detik ini juga Ria mampu membayarnya.

Tapi balik lagi, di sini Ria adalah karyawan Intrafood dan membawa nama perusahaan tersebut, bukan sebagai anaknya Antara.

"Bukankah saya dengar-dengar bahwa Monokrom ini membantu berkembangnya bisnis-bisnis orang kecil, ya? Apakah itu hanya pencitraan atau bagaimana?" Ria harus menggunakan jurus terakhirnya untuk mematahkan kebebalan Monokrom ini. Bukan tipikal Ria sekali yang harus menyerang seperti itu.

Crazy WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang