Hartanto duduk termenung di ruang kerjanya. Ia sedang mencerna situasi yang sedang dihadapinya saat ini. Kedatangan Ria barusan tentu saja mengejutkan, terlebih penyerangan yang dilakukan dengan kedua tangan Ria sendiri terhadap putranya.
Iya, Hariadi adalah putra Hartanto yang kelima. Alasan Hartanto hadir saat rapat di green house karena anaknya sendiri yang mengundang dan memintanya hadir agar meramaikan proyek tersebut. Pertemuan yang ternyata awal dari segala permasalahan yang menimpa keluarga Hariadi terutama.
Hartanto kala itu tidak tahu jika putranya memperpanjang urusan dengan Ria di ruang kerjanya. Ia baru mengetahui belakangan ini dari anak buahnya yang mencari awal mula permasalahan yang dihadapi Hariadi. Ia mau tidak mau turun tangan membantu anaknya menyelesaikan masalah tersebut karena Hariadi yang nampak sangat menderita.
Sayangnya anaknya yang bodoh ini dan merasa bahwa kekuatannya sangatlah besar, memilih lawan yang salah. Hartanto akui bahwa kesombongan Hariadi di atas segalanya sampai ia lupa bahwa tidak semua orang dapat disenggol bahkan dilukai seperti yang Hariadi inginkan.
Entah apa yang ada di pikiran anaknya, ia menyuruh pembunuh bayaran yang bukan ahlinya untuk melenyapkan nyawa Ria. Hartanto sangat marah mendengar kabar tersebut, cucu kesayangannya akan dibunuh oleh anaknya sendiri. Bahkan Hartanto langsung menghampiri kediaman Hariadi ketika telah dikonfirmasi bahwa insiden penyerangan di kampus daerah Palmerah memang benar adanya dan korbannya seorang wanita.
Kala itu ketika Hartanto tiba di kediaman Hariadi, ia kembali dikejutkan oleh segel penyitaan oleh pihak bank. Keadaan dalam rumah tak kalah berantakannya karena terdapat sekumpulan rentenir yang mengacak-acak seisi rumah Hariadi.
Hartanto langsung memboyong ketiga cucunya beserta si ibu ke kediaman Hartanto. Hariadi tidak ada di tempat ketika kejadian berlangsung. Menantu dan cucunya harus menerima perlakuan kasar dari mereka yang mencari Hariadi.
Hartanto saat itu belum mengetahui apa yang sedang terjadi dengan penyegelan rumah beserta kedatangan rentenir ke sana. Ketika keesokan paginya ia melihat kabar berita bahwa Hariadi terlibat kasus suap proyek pertambangan di Kalimantan sana bersama beberapa pengusaha yang disinyalir di bawah pimpinannya. Perusahaan tambang tersebut milik Hartanto memang, tapi pengelolaannya sudah diberikan kepada Hariadi dan ia tidak pernah mengetahui keberlangsungan tambang tersebut.
Belum selesai dengan kabar tersebut, datang lagi tuduhan bahwa Hariadi terlibat dalam transaksi narkoba yang masuk ke Indonesia. Bukti semua tertera jelas bahwa memang putranya lah yang sedang melancarkan proses masuknya narkoba tersebut ke Indonesia. Dan beberapa kejahatan yang telah anaknya lakukan terkuak satu per satu ke media seolah sudah diatur demikian.
Hartanto berkuasa, jelas. Tapi ia tidak bisa membela yang sudah jelas salah dalam melakukan kejahatan berat. Ia tidak akan menggunakan kekuasaannya untuk membebaskan Hariadi dari proses hukum. Sudah banyak kekecewaan yang diterimanya dari anak lelakinya dan membuat ia angkat tangan perihal permasalahan tersebut.
Hartanto bahkan tidak mengizinkan Hariadi untuk sekedar bermalam di rumahnya karena ia yang statusnya sebagai buronan. Iya, Hariadi buronan polisi. Ia melarikan diri ketika semua kedoknya terbongkar di media.
Satu hal yang Hartanto ketahui bahwa ia sudah kehilangan putranya pada permasalahan ini. Karena ketika satu kasus terungkap maka para aktor yang membersamai dalam tindak kejahatan tersebut akan melakukan aksi teror. Seberusaha mungkin mereka akan melenyapkan orang yang terkuak ke media agar aktor lainnya tidak ikut terungkap.
Dunia bisnis memang kejam. Apalagi kalian yang memilih beraliansi, jika tidak cermat dan cenderung berperilaku ceroboh, maka besar kemungkinan kalian akan menjadi tumbal. Hartanto pernah berada di situ, sebelum ia memutuskan keluar dari sistem kerja seperti itu dan memilih independen dalam hal apapun. Tidak masalah tidak terlalu kaya, yang penting tidak dibayangi oleh segala risiko hingga kematian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Woman
ChickLitRia Ananta. Ananta itu kepanjangan dari Anaknya Antara, papahnya Ria. Ia sengaja diberi nama itu untuk menutupi identitas aslinya yang merupakan anak seorang konglomerat kaya raya tujuh turunan. Padahal sudah terlihat jelas dari pembawaannya bak pu...