Semakin Ria diremehkan, semakin jadi ia menunjukkan hartanya. Seperti keesokan paginya, ia sudah memanaskan mobil Ferrari 599 GTO miliknya yang tertimbun di garasi bawah kediaman Antara. Ia jarang sekali mengendarainya karena tidak begitu menyukai sport car.
Seperti kebanyakan barang branded yang dimilikinya, Ria mendapatkan mobil tersebut karena diundang langsung oleh manajer pemasaran Ferrari di Indonesia yang cukup mengenalnya. Mobil yang diproduksi hanya 599 unit secara global tersebut, ditawarkan pada kaum borjuis yang sudah mempunyai nama di kalangan brand ternama, Ria salah satunya.
Manajer tersebut kala itu menghubunginya karena mendapatkan kontaknya dari Mercedes Benz. Seharusnya tidak boleh menyebarkan seperti itu, namun karena sang manajer butuh menggaet orang-orang royal nan banyak harta, langkah apapun akan mereka tempuh demi mencapai target penjualan.
Nama Ria sudah dikenal sebagai target pembeli yang akan mengeluarkan uang cuma-cuma pada suatu brand. Tergantung penjelasan dari sang manajer, apakah mampu memikat hati Ria atau tidak untuk membeli barang tersebut.
Mobil berwarna merah yang dibanderol harga 4 miliar rupiah ketika baru rilis, masih terasa seperti baru. Yang Ria ketahui saat ini, mobil tersebut di pasaran sudah tidak diproduksi lagi, dan harga bekasnya di showroom mencapai 16 miliar. Bagi orang yang mengerti mobil, pasti tahu betapa prestisiusnya mobil tersebut sekarang.
Semalam Ria menyuruh supir di rumahnya untuk mengecek kondisi mobilnya yang paling mahal. Ria tidak peduli merek apapun, yang penting mobil tersebut paling mahal dibandingkan mobil lainnya. Supirnya memilih ferrari tersebut dan Ria mengikuti saja pilihan darinya.
Mobil tersebut membelah jalanan ibukota bagian utara menuju kantor Pusat di wilayah PIK. Derum mesinnya terdengar sangat gagah, dan beberapa kali para pengendara justru menepi, memberikan jalan untuk Ria melaju. Ria mengendarai dengan normal layaknya mobil biasa, namun karena pride dari sport car di mata umum sangat tinggi, bukan salahnya jika mendapat perlakuan spesial seperti itu.
Perjalanan yang biasanya ditempuh selama 50 menit, dapat dipangkas menjadi 30 menit akibat kecepatan mobil yang dikendarai Ria. Ia sengaja memarkirkan mobilnya bersama kendaraan para karyawan. Mobilnya dengan elegan menginterupsi para karyawan yang baru tiba, baik yang berada di parkiran maupun di lobby.
Semua mata tertuju padanya, karena pemandangan yang langka melihat sport car berada di kantor. Seolah ada peraturan tak tertulis bahwa para eksekutif lah yang hanya boleh membawa kendaraan mahal.
Ria keluar dari mobil dengan outfit high class. Skirt tweed black and white keluaran Chanel menjadi pilihan outfitnya saat ini. Panthere Jewelry Watches dari Cartier melingkar di tangan kiri juga mempercantik penampilannya yang sudah paripurna tersebut.
Ria berjalan dengan percaya diri melewati lobby yang tengah ramai oleh karyawan yang sedang menunggu lift untuk naik ke ruangan masing-masing. Ria ikut mengantre bersama mereka dan membiarkan dirinya menjadi obyek untuk dikagumi saat ini.
Terutama bagi para wanita penggiat fashion, betapa mereka tahu besaran nominal dari outfit yang dikenakan Ria saat ini. Ria menaikkan sedikit ujung lengan bajunya untuk menunjukkan jam tangan cantik miliknya. Pekikan tertahan mulai terdengar tatkala Ria menyingkap rambutnya dan menunjukkan anting berlian keluaran Tiffany & Co. semakin mempertegas bahwa dirinya benar-benar berasal dari kalangan atas.
Sesuai perkiraannya, gosip menyebar dengan sangat cepat hingga seluruh penjuru gedung. Beberapa kali selama jam kerja, orang sengaja berkunjung ke ruang OPR dengan alasan memberikan berkas pada Ria. Padahal pekerjaan tersebut dapat dilakukan oleh satpam di setiap lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Woman
ChickLitRia Ananta. Ananta itu kepanjangan dari Anaknya Antara, papahnya Ria. Ia sengaja diberi nama itu untuk menutupi identitas aslinya yang merupakan anak seorang konglomerat kaya raya tujuh turunan. Padahal sudah terlihat jelas dari pembawaannya bak pu...