"Ri, lo ada acara atau meeting gitu gak hari ini?" tanya Vera melalui sambungan telepon.
"Enggak. Kenapa?"
"Tolong ke Monokrom susulin Candra dong. Gue dipanggil big boss ke pusat nih."
"Hah? Lo dipanggil Pak Antara? Ngapain?" Ria heran mendengar Vera dipanggil ke pusat oleh Tara.
"Mana gue tau. Bisa gak ke sini?"
"Lo yakin Antara manggil lo? Hati-hati loh Ver lagi jamannya penculikan," ujar Ria sedikit khawatir.
"Heh Antara Antara aja. Iya ini beneran big boss yang manggil."
"Coba telepon sekretarisnya. Beneran dah Vera, waspada!" Ria tetap tidak percaya begitu saja.
"Ck. Gue di email langsung pake email perusahaan. Yaudah sih Ri, tenang aja. Gue cuman mau ke pusat kok."
"Gue kirim supir kantor deh, ya. Tunggu gue, nanti habis antar gue ke Monokrom Pak supir langsung antar lo ke Pusat. Jangan membantah!" telak perkataan Ria yang tak ingin dibantah.
"Baik lah, Nona."
Ria mengakhiri sambungan telepon mereka dan merapihkan meja kerjanya. Bersiap untuk menuju Monokrom.
"Ikutin mobil saya, ya, Pak. Nanti langsung antar Vera ke pusat. Tau kan gedung pusat?" Ria memberikan arahan pada supir kantor.
"Siap. Tau Mbak."
"Okay." Ria masuk ke mobil dan Anton menjalankan mobil tersebut menuju gedung Monokrom.
"Gue udah sampe di lobby. Jemput deh, takutnya gak boleh masuk," ujar Ria melalui ponsel begitu tiba di Monokrom.
"Kamu tunggu di kafe atau tempat terdekat aja, Ton. Keliatannya mereka gak izinin sembarang orang naik," pinta Ria pada Anton setelah mendapat kabar dari Vera bahwa di dalam cukup ketat pemeriksaannya.
"Baik, Nona."
"Sorry, ya. Pakai kartu aku nih kalau mau jajan, terserah beli apa aja." Ria memberikan kartu kredit miliknya.
"Kalau butuh cash kabarin aja ya, nanti aku transfer."
"Iya, Nona tenang aja."
"Aku turun, ya," pamit Ria pada Anton begitu melihat Vera sudah di samping mobilnya.
"Diliat-liat makin kurus aja lo Ri. Gak dikasih empan sama Bapak lo atau gimana?" kelakar Vera tanpa ditahan ketika melihat Ria di hadapannya.
"Kampret. Belom aja gue kenalin ke bokap gue, kejang-kejang bisa lo." Ria balas mencibir perkataan Vera barusan.
"Heleh. Mana mungkin."
"Lo udah kasih tahu mereka kalau gue akan gantikan lo sementara?" tanya Ria setelah mereka melewati pengecekan di pintu depan.
"Udah. Candra klop banget sama mereka."
"Memang dia humble sama siapa pun." Ria mengiyakan perkataan yang menyebut Candra sudah dekat dengan mereka.
"Hallo semuanya. Kenalin ini yang akan gantikan gue sementara, ya. Dia baik hati dan tidak sombong kok, hehe. Salah satu bagian dari tim proyek kami." Vera menginterupsi kegiatan para staf dan memperkenalkan Ria sebagai bagian dari tim proyek. Ria yang meminta untuk tidak membawa statusnya sebagai ketua tim proyek.
"Selamat pagi menjelang siang. Saya Ria Ananta bagian dari proyek ini dan karyawan Intrafood." Ria menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat ketika perkenalan.
"Ini kartu identitas saya jika rekan sekalian kurang percaya saya karyawan Intrafood." Ria melepaskan card holder yang berisi kartu identitasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Woman
ChickLitRia Ananta. Ananta itu kepanjangan dari Anaknya Antara, papahnya Ria. Ia sengaja diberi nama itu untuk menutupi identitas aslinya yang merupakan anak seorang konglomerat kaya raya tujuh turunan. Padahal sudah terlihat jelas dari pembawaannya bak pu...