"Reno!" teriak Ria dari tangga.
Reno tidak menghiraukan panggilan tersebut dan melanjutkan langkahnya.
"Ren!"
"Apa tadi? Lo panggil gue apa?" tanya Reno dengan nada kesal yang tergambar jelas.
"Sorry. Bang Ren," ralat Ria yang tak mendapat respon apapun.
"Please, jangan sentuh dia," ujar Ria memelas.
Setelah memberikan ultimatum kepada Samuel untuk tidak mencampuri urusannya, Ria ikut pulang dengan kedua Kakaknya ke California. Atas suruhan Antara tentu saja. Reno dan Randy datang ke New York karena ada urusan di Adiwira Group. Ria mau tidak mau mengikuti perintah tersebut, karena ia tidak berani melawan Reno.
GMC langsung kembali ke LA tanpa didampingi oleh Ria. Segala keperluan mereka diurus oleh staf dan pengawal yang ikut juga ke New York. Ria tidak begitu mengkhawatirkan kondisi GMC karena fokusnya adalah meminta Reno untuk tidak melakukan apapun.
Sudah dua hari ia berada di kediaman Antara di California. Mansion mewah tipikal orang kaya. Rumah dengan dua lantai dan luas yang tak terhingga. Gaya klasik mendominasi tiap desain di rumah ini.
Kembali pada kondisi saat ini dimana Ria tengah berhadapan dengan tubuh Reno yang tinggi menjulang. Tinggi Ria hanya sebatas dagu Reno, dan ia harus mendongak ketika berbicara dengan Reno.
"Kenapa emangnya? Seberapa penting dia sampai lo meminta gue untuk tidak menyentuhnya?" tanya Reno yang tidak mendapat jawaban dari Ria.
"Pacar lo?" Reno menerka-nerka sosok yang kemarin mengganggunya.
"Gue rasa bukan. Teman? Sahabat?" tanya Reno lagi pura-pura tidak mengerti. Padahal Ria yakin lelaki tersebut sudah mendapatkan seluruh data diri Samuel.
"Memang ada yang mau berteman dengan lo? Si Tuan Putri pembawa sial? Si cacat mental dengan kepribadian buruk?" Perkataan Reno memukul telak hati Ria. Bak tertiban palu godam mendengar perkataan tersebut.
"Jahat banget mulutnya," ujar Ria lirih. Padahal ia hanya meminta satu hal dari Reno, tapi lelaki tersebut malah tanpa beban memghardiknya.
"Seharusnya lo sadar diri, Ria. Lo tidak bisa diterima di lingkungan karena hidup lo yang problematik. Gak lupa kan, bahwa lo yang menyebabkan trauma di hidup orang dan membuat keluarga ini hancur berantakan?" Reno selalu bisa membuatnya diam tak berkutik. Tak mampu menampik semua perkataan tersebut karena ia meyakini hal tersebut benar.
"Aku cuman minta Abang untuk tidak menyakiti orang lain, bukan minta Abang untuk menghardik seperti tadi," ungkap Ria dengan nyali sedikit.
"Kenapa? Lo gak terima dengan perkataan gue? Itu semua fakta!" Reno menekankan kalimat di akhir. Tanpa perlu Reno beritahu, Ria sudah menyadari dan mengakuinya bahwa yang dikatakan lelaki tersebut fakta.
"Kalau lo khawatir dengan lelaki tersebut apakah sudah gue sentuh atau belum, tenang saja." Ria sempat menghela napas lega sebelum Reno melanjutkan kalimatnya.
"Karena anak buah gue sudah bekerja sesuai perintah majikannya."
Dalam sekejap mata Ria berlari keluar rumah. Ia menuju carport dan memasuki mobil yang bisa dibuka. Menggerakkan persneling dan menginjak pedal gas. Ria mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi untuk segera mencapai lokasi tujuan. Ia harus menyelamatkan seseorang.
Setelah berkendara selama 2 jam 30 dengan kecepatan tinggi, tibalah ia di area parkir stadion tempat diadakannya konser GMC. Terlihat dari jauh keramaian dan antusias para penggemar GMC yang sudah memenuhi pelataran stadion, padahal konser akan diadakan malam hari, sementara sekarang masih siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Woman
Genç Kız EdebiyatıRia Ananta. Ananta itu kepanjangan dari Anaknya Antara, papahnya Ria. Ia sengaja diberi nama itu untuk menutupi identitas aslinya yang merupakan anak seorang konglomerat kaya raya tujuh turunan. Padahal sudah terlihat jelas dari pembawaannya bak pu...