9: Crazy

607 33 0
                                    

Seminggu lebih mereka tinggal di salah satu rumah Antara yang tidak Ria sukai karena terlalu besar. Tara memilih rumah ini dengan pertimbangan rumah yang besar dan sedikit barang akan memperkecil kemungkinan Ria menyakiti dirinya sendiri ketika kambuh.

Tentu saja anggapan Tara salah. Suara yang didengar oleh Ria memiliki kekuatan dan dorongan yang sangat besar bagi hidupnya. Sakit yang diterimanya sudah sangat besar sehingga outputnya mencari jalan kesakitan yang lain.

Antara menambahkan penghuni rumah ini, bila perlu tiap ruangan terisi oleh orang yang sigap jika mendengar sekecil apapun suara. Tara juga manusia yang perlu istirahat, ia tak bisa mengawasi Ria 24 jam tiada henti.

Tara memberlakukan sistem shift malam dan pagi, karena terakhir kali ia melihat putrinya kambuh ketika tengah malam di mana waktu yang senggang dari pengawasan.

Selama seminggu Ria tidur di dekapan Tara. Mereka mencoba bonding kembali layaknya anak dan papah. Banyak yang Ria ceritakan yang sebenarnya tidak Tara ketahui karena saking sibuknya dengan segala pekerjaan yang tiada habis.

Kala mendengar cerita Ria yang begitu antusias, Tara merasa bahwa sudah banyak waktu yang dilewatkannya untuk melihat proses menuju dewasa dari anaknya. Ini baru satu anak, belum ketiga anaknya yang lain yang entah bagaimana kondisinya saat ini.

Ria hidup di bawah pengawasan seluruh penghuni rumah selama 24 jam. Tapi yang namanya manusia yang mengawasi, ada saja lengahnya. Ria tidak merencanakan percobaan pelenyapan dirinya, tapi memang timing nya selalu pas seolah semesta mendukung segala tindakannya.

Mencoba melukai tangannya dengan pisau dapur dan membuat heboh seisi rumah karena darah yang tak mau berhenti. Apalagi Ria mencelupkan tangannya yang terluka tersebut ke dalam air garam. Tara dan Anton turun tangan untuk menghentikan aksi Ria. Semuanya tidak ada yang habis pikir, dari mana Ria mendapatkan ide tersebut.

Percobaan selanjutnya Ria yang sedang berenang di pagi hari. Penghuni rumah menganggap itu salah satu bagian dari terapinya, jadi tak ada yang mengawasinya begitu intens. Terlebih Antara yang ketika itu sedang mengecek pekerjaannya yang memang belum sepenuhnya ia lepaskan.

Tanpa pengawasan, ada media, senang lah another side of Ria yang memang ingin pergi dari segala kesakitan ini. Tenggelam lah Ria tanpa disadari oleh banyak orang, dan ketika itu yang Ria rasakan adalah air yang memenuhi paru-parunya. Baru kali itu ia melakukan percobaan untuk mendapatkan rasa sakit fisik ketika kambuh dan baru terasa sakitnya.

Ingin mencoba menggapai oksigen kembali tapi sudah kepalang tanggung. Akhirnya yang dicarinya ketika ia tenggelam dalam kesakitan tersebut terwujud. Ini yang diinginkan oleh sisi Ria yang sakit.

Anton yang merasa janggal tidak mendengar suara orang berenang, bergegas menghampiri nonanya. Benar saja, nonanya menenggelamkan dirinya sendiri dan Anton langsung tanpa berpikir panjang ikut masuk ke dalam kolam renang untuk menyelamatkan nonanya yang sudah tenggelam hingga dasar kolam.

Para maid yang melihat hal tersebut begitu terkejut dan segera berlari memanggil tuannya. Mereka sangat terkejut, bagaimana bisa ada seseorang yang tidak menghargai kehidupan seperti nonanya? Begitu yang ada di benak mereka kala itu.

Tara berlari menghampiri keberadaan putrinya dan memberikan pertolongan pertama berupa napas buatan. Anton tak berani melakukannya karena masih ada Antara di rumah ini. Anton memilih untuk menelepon dokter Wisnu-dokter yang diutus oleh Ardi untuk menangani Ria selama mereka tinggal di sini.

"Selamat pagi, Dok, nona saya tenggelam. Apakah perlu dibawa ke rumah sakit atau bisa ditangani di rumah?" tanya Anton yang sebenarnya sudah tahu jawabannya. Tak tahu apa alasannya.

"Segera bawa ia ke rumah sakit!" Dan Anton sudah menyiapkan semuanya.

Beruntungnya Ria belum tenggelam dalam waktu yang begitu lama. Sempat masuk ruang ICU karena paru-parunya sudah masuk air dan sudah dikeluarkan menggunakan alatnya.

Ria terselamatkan dengan mudah dan kembali normal dengan cepat. Semesta memang belum mengizinkannya untuk pergi. Percobaan pelenyapan dirinya bukan atas dasar kemauannya sendiri, memang itu penyakit yang diderita oleh Ria yang tak jarang akan sangat membahayakan baginya.

Apa yang dirasakan oleh manusia biasa memang terkesan sangat aneh dan di luar nalar. Perilakunya seperti orang gila di RSJ yang mendapat perawatan intensif. Tapi memang Ria salah seorang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).

Yang coba ditekan oleh Ardi adalah fase kekambuhannya. Ardi sudah menambahkan dosisnya dan cukup berhasil sepertinya. Tapi tak bisa dilepas dari pengawasan karena Ria belum stabil. Kesalahan orang di sekitarnya lagi yang lalai.

Mengobati dan menemani ODGJ melelahkan bukan? Maka dari itu lebih baik mencegah dengan membuat lingkungan yang kondusif dan mendukung untuk kesehatan jiwa.

Melihat kondisi Christian, seminggu lebih ia lalui tanpa ada kabar sedikitpun tentang Ria. Hidupnya uring-uringan, untungnya lingkungan sekitar tidak memperkeruh keadaan. GMC sangat suportif padanya dan berusaha mengembalikan kembali semangatnya.

Tian perlahan mulai menerima bahwa memang ia sedang disuruh untuk fokus pada kerjaannya. Ia sudah mendapat kabar dari Randy bahwa Ria baik-baik saja bersama papahnya di suatu tempat. Randy meminta untuk Tian tidak sampai hati melacak keberadaan Ria dan menghampirinya yang sedang bersama papahnya.

Diberikan informasi seperti itu membuatnya lega dan sangat menyayangkan. Lega karena Ria baik-baik saja, meyayangkan karena ia tak bisa menghubungi Ria dan tidak bisa berjumpa dengannya. Seharusnya sudah biasa bagi mereka untuk tidak bertemu cukup lama karena Christian jika sudah konser keliling dunia bisa sampai enam bulan lebih tidak pulang.

Sempat terpikir oleh Tian untuk meminta bantuan pada opung. Dengan segala kekuasaan yang dimiliki Hartanto tak sulit baginya untuk mencari keberadaan Ria. Tapi tak jadi ia lakukan karena Tian tahu sedikit banyak perang dingin yang dilakukan oleh keduanya. Seperti dua anak kecil yang memperebutkan sesuatu.

############################

Crazy WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang