"Tian, Yan, Yan!!!" teriak Jimmy dari ujung lorong dan terdengar hingga satu dorm.
"Apaan, sih? Berisik." Tian semakin menenggelamkan tubuhnya di sofa bed ruang tengah.
"Lo nggak ada niatan klarifikasi?"
"Klarifikasi apa lagi? Udah muak gue klarifikasi terus," jawab Tian dengan kekesalan yang tergambar jelas.
"Buka twitter, cepat!" perintah Jimmy yang tidak diindahkan Tian. Ia sedang malas memegang ponsel belakangan ini.
Jimmy mengalah. Ia memberikan ponselnya yang menampilkan pemberitaan tentang Tian dan kekasihnya. "Lo perhatikan baik-baik!" tekannya yang dituruti oleh Tian.
"Berita bermula ketika salah satu Wings ada yang menyebarkan foto Tian dan Ria sedang melakukan video call." Januar tiba dan menjelaskan awal mula identitas Ria terbongkar ke khalayak umum.
"Akunnya tidak diketahui milik siapa, jika dilihat dari posisi dan lokasinya, sepertinya panggilan video ketika Ria di kantor."
Tian mendengarkan Januar sambil tangannya sibuk menggulir layar di hadapannya. Ia tengah membaca komentar Wings terkait beritanya yang melakukan panggilan video dengan seorang perempuan.
"Lo mengakuinya, Yan?" Januar bertanya pada Tian.
"Iya. Beberapa hari yang lalu gue memang video call dengan Ria. Gue lupa kalau dia sedang menjadi karyawan biasa dan punya teman di satu ruangan. Sebelumnya beberapa tahun kerja di ruangan sendiri," jelas Tian terkait hal tersebut. Cukup lama Ria menjabat sebagai manajer dan bekerja di ruangannya sendiri.
"Memang yang di spill potret Ria dari samping. Tapi fotonya banyak dan bisa terlihat dengan jelas dari layar ponsel. Apalagi wajah kamu yang sangat dikenali oleh Wings. Orang yang nyebarin pasti kaget banget pas tahu kamu lawan bicaranya Ria." Januar melanjutkan perkataannya dengan tenang.
"Gimana caranya bisa secepat ini nyebarnya?" tanya Jimmy dengan terheran. Padahal ia cukup aktif di twitter meskipun dengan akun pribadi, tapi tetap saja ketinggalan.
"Wings yang pertama kali menyebarkan memang punya akun sebesar itu. Jadi, informasi yang nyebar bisa cepet juga."
"Bahkan mereka sampai berhasil menemukan identitas Ria sampai riwayat pendidikannya loh," ujar Jimmy begitu mengingat identitas Ria sudah benar-benar terbongkar.
"Nggak. Mereka masih belum tahu keluarga Ria. Bahkan kita juga yang notabennya teman dia, nggak kenal dengan keluarganya," sanggah Januar yang memang benar adanya. Semua informasi yang diketahui Wings hanya informasi yang disebar ke publik.
Jimmy bergabung dengan Tian yang sedang memperhatikan cuitan di twitter tentang Ria. Wings justru terfokus pada sosok gadis yang dikabarkan sebagai kekasih Tian.
"Coba buka threadnya!" titah Jimmy dan mereka mulai membaca thread yang membahas sosok Ria sebenarnya.
Thread tersebut sangat ramai, mendapat likes 450K dengan retweet 50K dan reply menyentuh 90K. Luar biasa kekuatan Wings dalam meramaikan jagat sosial media.
"Ria Ananta, kelahiran 1996 lulusan Binus University angkatan 2017 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis." Jimmy membacakan informasi yang tertera pada thread tersebut.
"Hah? Anak Binus dia? Seangkatan sama kita dong," kata Jimmy terkejut dan refleks menepuk paha Tian yang juga terkejut.
"Pantesan gue deja vu waktu ketemu dia di kampus. Kayak pernah kenal di tempat tersebut tapi dimana." Bahkan Tian baru mengingat lagi, masih ada kisah yang belum terurai di antara Ria dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Woman
ChickLitRia Ananta. Ananta itu kepanjangan dari Anaknya Antara, papahnya Ria. Ia sengaja diberi nama itu untuk menutupi identitas aslinya yang merupakan anak seorang konglomerat kaya raya tujuh turunan. Padahal sudah terlihat jelas dari pembawaannya bak pu...