sembilan

124 8 0
                                    

Seluruh kegiatan yang dilakukan di basecamp itu berhenti dalam seketika.
Semua mata tertuju pada sebuah botol kaca yang pecah berhamburan di atas tanah.
Semuanya menjadi sangat sunyi untuk sesaat.

Bara masih terdiam melihat benda rusak itu.

'PRANG!!!!!'

Dua botol kaca kembali dilempar tepat di hadapannya.
Bara kembali terkesiap untuk sejenak, lalu mata tajamnya menatap kegelapan yang ada di depan sana.
Seluruh anggota Blue Raven meninggalkan apapun yang tadi mereka lakukan dan berjalan menghampiri Bara.

Semua orang berdiri menunggu sang pelaku keluar dari persembunyian mereka.
Sampai sebuah kaki dan tubuh akhirnya terlihat berjalan menghampiri mereka, diikuti dengan tubuh lainnya dibelakang satu persatu.

Bara berdecih kecil.

Streets Snake —itu adalah nama yang mereka pakai untuk menyebut diri mereka sendiri.

Musuh bebuyutan Blue Raven?
Tak juga. Mereka tak pernah ingin mencari gara-gara dengan gang manapun. Tapi apa orang-orang itu yang pertama mencari gara-gara dengan mereka? Jawabannya mungkin, Iya.

Di depan Bara kini sudah berdiri ketua dari anggota klub itu.
Ia tersenyum licik sembari menatap Bara remeh.

"Mana temen lo yang anjing itu? Udah mau ngaku?"
Satria berteriak memaki Bara sembari menyelidik satu persatu anggota klub yang ia anggap musuh bebuyutannya.

Bara menghembuskan nafasnya gusar. Manusia ini masih tetap saja menuduh seenaknya.

"Harus gue bilang berapi kali? Bukan temen gue yang bikin temen lo sekarat."

Bara masih mencoba membuat nada suaranya rendah, ia tak mau memantik perkelahian besar.
Tapi sepertinya, ketenangan Bara malah membuat Satria semakin berapi-api merasa direndahkan.

"Oh ya? Trus lo mau bilang temen gue yang sekarang gak bisa jalan itu, bohong?"

"Denger. Gue prihatin sama temen lo itu. Tapi gue tegasin untuk yang berkali-kalinya, temen gue gak nyerang temen lo."

Satria yang merasa semakin kesal, melempar satu lagi botol minuman keras yang ada ditangannya ke atas tanah.

"Maling mana ada yang mau ngaku?
Dimana si Ello anjing itu?"

Beberapa minggu yang lalu, salah satu sahabat karib Satria dan anggota Streets Snake itu dihajar habis-habisan. Ia sempat koma beberapa hari dan ketika sadar beberapa bagian dari tubuhnya masih belum berfungsi kembali.
Ia bersaksi, bahwa salah satu anggota Blue Raven lah yang menghajarnya.
Ia tak bisa begitu yakin, karena orang itu mengenakan tudung hitam dan masker.
Tapi setelah semua sejarah yang terjadi di antara kedua gang itu, Streets Snake bisa dengan mudah menyimpulkan bahwa dalangnya adalah Blue Raven.

Dan yang membuat semuanya lebih pelik, salah satu saksi mengatakan bahwa mereka melihat Ello tak jauh dari tempat kejadian.
Bara saat itu murka dan menanyakan kebenaran mengenai hal itu kepada Ello. Tetapi ia bersi keras, bahwa ia bukan pelakunya.
Bara mempercayai Ello. Dilihat dari manapun, anak itu tak seliar yang mereka kira.
Bara memerintahkan Ello untuk bersembunyi sampai keaadan menjadi lebih aman. Ia tahu, ketua dari anggota gang itu sedang mengincarnya.

Bara masih belum dan tak akan pernah menjawab pertanyaan Satria.
Ia melirik sebentar kaca yang berhamburan di tanah, lalu ia menyelidik setiap anggota Streets Snake yang berdiri di belakang Satria.
Mereka semua membawa senjata.
Balok kayu dan benda-benda tajam lainnya.
Mereka juga kalah telak dalam jumlah. Streets Snake membawa seluruh anggota mereka.

Jika dibiarkan, bisa-bisa Pak Slamet menjadi korban juga dari konflik ini.
Tempat ini bisa hancur sehancur-hancurnya.

"Kita omongin di lapangan."

Arkana dan AlbaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang