-
"Sunbae…"
"Aku hanya butuh rahimmu. Lahirkan anak kami'
"Sunbae…"
"Aliya aku akan berikan semuanya. Uang dan segalanya, pengobatan ayahmu. Aliya kau lahirkan anakku"
"Serin Sunbae"
"Jimin-aa kau setuju kan?"
"Jimin Sunbae andwae"
+
"Dia sehat"
Aliya mengirimkan hasil USG pada Jimin, memasuki bulan ke 8 bayinya semakin terlihat jelas dan jenis kelaminnya perempuan. Diusia 23 tahun Aliya harus hamil dan melahirkan anak Kakak tingkatnya.
Yang Serin dan Yoo Jimin, pasangan suami istri yang divonis dokter tidak bisa punya anak karena Serin mandul dan wanita itu menyuruhnya untuk hamil anak mereka. Aliya terlalu miskin untuk menolak dan Aliya butuh uang untuk pengobatan ayahnya yang mengalami kecelakaan waktu itu, ayahnya kritis dan perlu operasi, Aliya tidak punya uang dan Serin datang sebagai penyelamat tapi harga dirinya harus dijual dengan hamil anak suami orang. Menyedihkan bukan.
"Aliya ayo…"
"Ya Pa…" ayahnya sudah sehat setelah pemulihan selama 5 bulan dan kaget saat tau Aliya hamil 2 bulan. Ayahnya marah besar saat tau Aliya melakukan pekerjaan ini tapi semua sudah terlambat untuk disesali. Aliya hanya perlu melahirkan anak ini dan pergi dari hidup keduanya sejauh mungkin. Aliya tidak mau hidup seperti ini selamanya.
"Dia baik-baik saja kan?" Aliya menyerahkan hasil usgnya.
"Cucuku sangat cantik seperti Mamanya" Aliya tersenyum mendengar ucapan ayahnya. Aliya tidak yakin bisa mengklaim bayi ini sebagai anaknya.
"Jangan biarkan tuan Yoo menginap dirumah lagi. Papa tidak suka"
"Iya Papa…"
Jimin sering menginap dirumah mereka tanpa sepengetahuan Serin. 3 bulan lalu Aliya hampir keguguran karena jatuh, Jimin yang menemani Aliya waktu itu karena ayahnya masih terapi menyembuhkan. Baru 1 bulan ini ayahnya bisa beraktivitas seperti biasa.
Jimin menginap dan mereka tidur bersama. Berhubungan seks jelas, dokter menyarankan agar Sang Ayah sering mengunjungi Bayinya. Itu kata-kata dokter saat Aliya USG bukan ke 6, 2 bulan lalu. Awalnya Jimin hanya memastikan keadaannya saja tapi setelah mendengar penuturan dokter Jimin semakin sering mengunjunginya.
Padahal di kontrak itu tertulis Aliya hanya akan berhubungan dengan Jimin setelah hamil, dan itu hanya kertas sampah sekarang.
Aliya tidak tau maksud Jimin menidurinya terus menerus, Aliya juga tidak tanya. Mungkin Jimin ingin anaknya selalu sehat meski Aliya jadi perantaranya. Aliya tau karena hormonnya yang berubah dan aneh. Rasanya selalu kesal jika tidak ada Jimin disisinya dan akan tenang jika Jimin disampingnya. Kadang Aliya akan uring-uringan jika tidak mendengar suara Jimin, aneh kan?
Ngidam Aliya hanya ingin Jimin mengusap perutnya saja, mendengar Jimin berbicara dengan anak ini. Semua berputar pada Jimin, anak ini sepertinya sangat mencintai ayahnya. Pasti akan jadi anak manja nanti. Pasti.
Dan Serin? Dia hanya akan bertanya kondisi kandungan Aliya dan bertanya apa Aliya butuh uang? Serin selalu mengirimkan Aliya uang yang banyak untuk keperluan bayi ini. Apa nanti anaknya hanya akan ditemani uang tanpa kasih sayang?
Molla.
+
Lihatlah laki-laki ini, sudah nyaman dengan kaos santainya dan duduk di ranjang kecil Aliya. Jangan bilang mau menginap lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Collection
Teen FictionOne shoot. Kumpulan one Shoot, dari mulai Happy, Sad, Family, dan Angs.😆 Cast akan muncul sesuai jalan cerita.😊 Stay ini here😌