13.Secret.

9.4K 310 4
                                    


Hati-hati Typo banyak beredar.

Happy Reading.

Aliya mengayuh sepedahnya dengan kecepatan penuh. Ia melewati jalan kota Seoul dengan senyum merekah. Rasanya ia begitu bahagia, kayuhan kakinya semakin lambat saat sampai di komplek perumaham daerah Gangnam. Dan saat ia melihat pagar dengan cat warna hitam ia langsung membelokkan sepedanya.

"Anyeong Ahjuhsi" sapa Aliya pada satpam rumah tersebut.

"Oh anda Nona!" Sapa pria paruh baya ini.

"Seperti biasa aku akan menitipkan ini lagi pada Ahjuhsi...."

"Pinkk....." Aliya menoleh saat mendengar terikan seseorang.


"Oppa!" Chanyeol berjalan mendekati Aliya. Ia baru saja selesai jonging.

"Kau datang?" Aliya mengangguk.

"Aku hanya ingin memberikan ini" ujar Aliya sambil menyerahkan bingkisan makanan pada Chanyeol.

"Kau pantas mendapat julukan Miss.Perfect" Aliya menggelengkan kepalanya.

"Sudah dulu ya! Aku sedang sibuk! Toko tidak ada yang menjaga. Dan aku harus segera pergi. Oh ya berikan ini pada semuanya dan sampaikan salamku juga. Anyeong Oppa, Ahjuhsi" Chanyeol menatap punggung Aliya yang menjauh dengan senyum tipis.

"Gadis sempurna"

*

"Dari siapa Yeolli?" Tanya Taeyeon pada putra bungsunya.

"Aliya Eomma" jawabnya pelan.

"Dimana dia sekarang?" Tanya Taeyeon sambil celingak celinguk.

"Pulang! tokonya tidak ada yang menjaga" jawab Chanyeol.

"Kebiasaan! Dia tidak pernah mau masuk dulu" kesal Taeyeon sambil duduk dikursi.

"Eomma pasti tahu alasanya dengan pasti" Taeyeon menganggukkan kepalanya singkat.

"Sampai kapan ini akan terus terjadi?" Lirih Taeyeon.

"Entahlah Eomma. Aku juga tidak tahu" jawab Chanyeol lesu.

"Eomma kasihan pada Aliya" Chanyeol menatap ibunya yang tampak bersedih. Ia tentu tahu apa sebabnya.

"Kenapa juga dia harus meminta kita untuk menyembunyikan ini?" Ujar Taeyeon menunduk.

"Tidak ada yang tahu tengtang takdir Taeng. Hanya Tuhan yang mengetahui semuanya. Kita hanya bisa mendo'akan mereka agar cepat keluar dari permasalahan ini" cetus Jungsoo yang baru saja keluar dari kamar.

"Tapi aku lelah melihat semuanya Oppa" Jungsoo hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Kita tidak bisa melakukan apapun untuk merubah ini. Aliya sendiri yang meminta kita menyembunyikanya" balas Jungsoo.

"Tapi kasihan Aliya jika ini terus terjadi"

"Takdir! Biar takdir yang menjawabnya"

*

"Aku akan pergi"

"Bawa juga sampah ini" Aliya tersenyum saat mendengar ucapan dingin dan kasar Jimin. sudah hampir 3 tahun ia mendengar ucapan seperti itu.

"Aku hanya ingin agar Oppa tidak jatuh sakit" balasnya tanpa menghilangkan senyum dibibirnya.

"Aku tidak butuh makanan sampah darimu" Ujar Jimin tajam.

One Shot Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang