49. Forget You!

5.2K 250 17
                                    


Happy Reading.

*

Mata bulat itu terlihat bersinar saat melihat seseorang yang begitu dirinya harapkan dari tadi. Menunggu dengan wajah penuh sumringah dan siap menyambut laki-laki itu.

"Opp~~"

"Kali ini apa lagi?" Ucapan Aliya tersela dengan suara dingin laki-laki itu. Aliya hanya meringis pelan dan mengarahkan bekal yang dirinya bawa untuk laki-laki itu.

"Untuk Oppa" Jimin hanya mendengus dan menarik kasar bekal itu, membuangnya ketempat sampah dan membuat Aliya diam membeku.

"Sudah aku terima. Bereskan. Sekarang menyingkir dari hadapanku" mata Aliya terlihat berkaca-kaca melihat itu. Kenapa laki-laki itu sekasar itu.

"Oppa?"

"Apalagi? Pergi dari hadapanku" air mata Aliya akhirnya jatuh melihatnya.

"Jimin Oppa" Jimin hanya mendengus dan meninggalkan Aliya begitu saja. Sementara Aliya hanya mampu menangis menerima kekasaran Jimin.

*

"Kau keterlaluan Hyung. Aliya hanya memberikanmu bekal dan kau membuangnya" Jimin mendecih mendengar suara Jungkook yang menginstruksi kegiatannya.

"Dia saja yang terlalu batu" Jungkook hanya menggeleng pasrah dan kembali fokus pada ponselnya.

"Hati-hati dengan tindakan mu. Aku takut kau justru akan menyesal dikemudian hari" Jimin mendecih dan menutup kasar bukunya.

"Jika kau hanya ingin membicarakan Aliya lebih baik pergi. Aku tidak mau mendengar apapun tentang gadis penguntit itu" Jungkook mendengus sinis dan bangkit dari duduknya. Meninggalkan Jimin begitu saja.

"Sialan"

*

Aliya berjalan lesu menuju rumahnya, setelah penolakan Jimin tadi Aliya tidak jadi masuk kerja. Entah apa yang akan Aliya terima dari Manajernya nanti.

Mata Aliya menerawang melihat rumahnya. Kaki Aliya terasa kaku untuk masuk kedalam. Hanya akan ada kebosanan jika aku masuk kesana. Tidak ada siapapun selain dirinya.

"Nona Kim?" Aliya menoleh dan melihat seorang laki-laki yang berpakaian aneh mendekat kearahnya.

"Anda memanggil saya?" Laki-laki itu tersenyum dan mengangguk.

"Anda Aliya Kim?" Aliya Mengangguk tanpa ragu dan laki-laki itu tersenyum.

"Mari ikut saya Nona!" Aliya waspada saat laki-laki itu mendekat.

"Jangan takut Nona. Saya hanya menjalankan tugas dari Nyonya Besar Park. Ibu Tuan Park Jimin" mata Aliya melebar mendengar nama Jimin. Yakin Jimin?

"Nona mengenal Tuan Muda Park Jimin kan? Jadi mari ikut saya?" Walaupun Aliya ragu akhirnya mengikuti laki-laki itu.

*

"Jadi ini gadis yang menguntit anakku?" Aliya menahan malunya saat Nyonya Park Bertanya padanya. Jelas Aliya malu jika mengungkit tentang Kelakuannya.

"Kau cantik!" Aliya mendongak dan menatap mata Nyonya Park.

"Maaf sebelumnya Nyonya. Ada apa saya dibawa kemari?" Park Taeyeon tersenyum dan mengusap surai panjang Aliya.

"Mempertemukan mu dengan anak keras kepala ku!"

"Jimin Oppa?" Taeyeon mengangguk.

"Untuk?"

One Shot Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang