31.Just One Opsi!

6.9K 231 7
                                    

Happy Reading.

*

Malam dingin semakin menyelimuti kota Seoul. Daripada menghabiskan waktu diluar semua orang lebih memilih menggulung dirinya dalam selimut tebal dan menikmati perapian. Tapi hal seperti itu tidak berlaku bagi Jimin.

Diam dibawah salju yang turun lebat, hanya menggunakan pakaian tipis tanpa baju tebal yang melindungi tubuhnya. Duduk dalam diam sambil memegang kalung Bintang.

Jimin mengadahkan wajahnya keatas, seolah menikmati dinginya salju yang menjatuhi wajahnya. Bersamaan dengan air matanya yang tiba-tiba jatuh. Menangis tanpa suara dan menggenggam erat kalung yang ada ditanganya.

'Selamat Tinggal' dua kata yang paling Jimin benci, dua kata yang membuat Jimin hancur dan tidak ada titik terang untuk kembali. Hanya penyesalan dan keputusasaan yang terus menghantui kehidupanya. Membawanya terus kedalam lubang kehancuran yang tidak berdasar dan membuatnya lelah.

Flasback.

Pagi yang cerah dimulai dengan kerumunan orang-orang yang beraktifitas didaerah Pinggiran Kota Seoul. Semua mulai sibuk sendiri-sendiri. Ada yang bersiap bekerja, sekolah, dan pergi kepasar.

Sepasang pria dan wanita tampak bergandengan tangan dengan erat. Seorang pria dengan tas besar dalam gendonganya dan seorang wanita dengan wajah sendu disepanjang jalan. Mencoba tersenyum tipis pada orang yang menyapa mereka.

"Oppa!" Aliya memanggil Jimin dengan lirih.

"Ya!" Jawab Jimin pelan dan membuat Aliya menghela nafas pasrah.

"Jangan lupa ma~~~!"

"Aku mengerti Nyonya Park!" Sela Jimin yang sudah mengerti apa yang akan diucapkan Aliya.

"Hati-hati!" Ujar Aliya pasrah. Jimin tersenyum dan melepaskan genggaman tanganya. Menangkup wajah cantik Aliya dan membawanya untuk menatapnya. Mengusap pipi Chuby Aliya dengan jempolnya.

"Tunggu aku! 6 Bulan aku akan kembali dan menikahimu!" Janji Jimin dengan senyum manisnya.

"Jangan fikirkan itu dulu. Oppa harus baik-baik disana! Janji?" Jimin tersenyum dan mengangguk dan mendekatkan bibirnya pada dahi Aliya, mencium lembut dan lama. Menyalurkan kasih sayangnya pada Aliya yang masih khawatir.

"Aku akan baik-baik saja. Tunggu aku!"

Flasback End.

6 Bulan waktu yang terlalu panjang hingga membuat Jimin melupakan janjinya. Bersikap seperti orang kesetanan dan melupakan janjinya pada Aliya. Semua ini tidak dimulai saat Jimin sampai di Seoul tapi sebelum sampai di Seoul.

Hanya tinggal menyesali tindakanya, berharap semua akan membaik dan mengharapkan Gadisnya kembali, tapi percuma. Kepercayaan dan kesempatan itu sudah tidak ada lagi bagi Jimin.

Flasback.

"Oppa Fighthink!" Senyum Jimin mengembang saat menemukan Note Kecil yang Aliya sematkan pada kotak tempat Sweeter yang baru Aliya kirim padanya.

"Dasar!" Jimin mengarahkan pandanganya pada kota Malam Seoul. Memasukkan tanganya kedalam saku dan menikmati angin malam Seoul yang kencang.

"Jim!" Jimin menoleh dan menemukan Han Byul yang masuk kedalam ruanganya.

"Mwo?" Tanya Jimin pelan.

"Ada acara untukmu. Kau harus makan malam dengan Klien dari Han Group!" Jimin mengangguk mengerti.

"Aku pergi!" Pamit Han Byul.

One Shot Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang