106. I Want Die Because You III

2.7K 177 14
                                    

Happy Reading.

*

Kalau ngak salah di 76-77 deh. Coba cek aja, ada 2 tahun kayaknya belum dilanjut. Oke i say sorry, diantara kesibukan yang tidak menghasilkan apapun dan ditengah pandemi yang memusingkan semua. Mencoba menghibur adik-adik yang bosan daring, kakak yang bosan kerja, ibu-ibu yang bosan kerjaan rumah dan para manusia yang bosan dirumah.  Oke Guys let's See.

*

"Tidak buruk, sama seperti kemarin" Suara pelan yang menyatakan keadaan sama secara berulang dan tidak berubah sama sekali. Entah sampai kapan hanya itu yang terdengar. Membosankan jelas tapi tidak ada yang bisa dilakukan selain sabar. Yah walaupun kesabaran itu harus dipaksa.

"Dan Jimin?" Jungkook bertanya dengan pelan, takut jika hal buruk terjadi pada laki-laki itu?

"Kau tau jika hanya obat penenang yang bisa mengatasi Jimin. Obatnya yang sempurna ada disana" tunjuk dokter itu sambil melirik seseorang yang berbaring nyaman di tempat tidur dengan alat yang menyangga hidupnya.

Jungkook menghela nafas lelah, tidak ada yang bisa dirinya lakukan untuk keduanya. Diam seperti orang bodoh dan memantau keadaan mereka yang tidak berubah. Jungkook lelah menunggu hal yang tidak pasti bagi keduanya.

"Jung?"

"Ya Hyung"

"Apa yang membuat keduanya seperti ini? Maksudku keduanya masih sama-sama muda. Mengejutkan saat Aliya lebih memilih bunuh diri saat dia punya segalanya bahkan Jimin yang begitu mencintainya dan dia hamil juga" Jungkook mendesah pasrah.

"Salah faham dan fakta yang disembunyikan Jimin, serta dendam Aliya atas segala sakit hati yang dia terima selama ini. Dan si Sialan Rose yang ingin menang sendiri" Jungkook rasa mereka semua gila dan hanya dirinya yang waras. Dan tentu yang paling gila Aliya, wanita bodoh yang memilih menyakiti dirinya sendiri untuk menyakiti Jimin.

Jungkook berani bersumpah jika Aliya tau perasaan Jimin, tapi sakit hari wanita itu sudah mendarah daging hingga tidak peduli pada keadaan sekitar. Bunuh diri adalah hal terbaik menyelesaikan semua. Itu fikiran Aliya dan sialnya Jungkook tidak tau jika Aliya akan memikirkan itu. Wanita bodoh.

"Salah faham?"

Pandangan Jungkook menerawang jauh kedepan. Ingatannya berpacu pada beberapa bulan yang lalu.

Flasback.

"Kook?" Suara Rose tercekat.

"Apa? Percuma kau melakukan itu? Aliya tidak akan menerima Jimin meskipun kalian bercerai" Jungkook tau keras kepalanya Aliya, kebencian Aliya untuk keduanya. Tidak mudah membujuk Aliya. Wanita itu terlalu sakit hati.

"Tapi ini hanya salah faham. Penghianatan Jimin hanya sekali dan untuk pernikahan kami aku yang memaksa" Jungkook tidak mengerti akan maksud Rose.  Pernikahan mereka?

"Aku...."

Tidak ada yang bisa Jungkook lakukan selain diam mencerna semua. Mencoba memahami walaupun otaknya sulit diajak berfikir. Satu pertanyaanya.

One Shot Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang