99. Daddy 8!

4.5K 283 48
                                    

Happy Your Reading!

*

Dan ya kita sampai pada 300 LIKE untuk dapat bab selanjutnya, hargai saya dan saya akan menghargai anda. Menulis juga butuh perjuangan.

*

"Mama tidak mau jujur?"

Pertanyaan Aliya membuat Se Yoon diam tidak berkutik, kebahagiaannya membuncah saat sang putri kembali hanya saja kenyataan yang diketahui sang anak membuat Se Yoon diam mematung. Sementara Jimin yang tau hanya diam, ini urusan Anak dan Ibu, akan ada waktunya untuk masalah mereka.

Jelas nanti.

"Sayang?"

"Kenapa Mama bohong?" Aliya tidak membentak, hanya bertanya dengan suara lembut dan terluka, jelas dengan nada sendu. Aliya jelas ingin kejujuran dari Se Yoon, apapun itu.

"Kau bukan anak kandung Mama" kata Se Yoon dengan suara bergetar hebat. Kebenaran yang Se Yoon benci dan akhirnya terungkap. Kebenaran yang Se Yoon ingin bawa mati hanya saja tidak bisa.

"Kau bukan anak Mama, kau hanya anak Daddy dengan wanita lain" tangan Aliya mengepal kuat. Kebenaran yang dirinya coba hindari dan dirinya sangkal, akhirnya terbuka sendiri dan Aliya benci ini.

"Mama tidak bisa punya anak" Aliya mengusap air matanya yang jatuh. Mendekat kearah Se Yoon yang diam tidak berkutik lagi. Ini melukai Se Yoon, Sangat melukai dan Aliya tau.

Meraih jemari Se Yoon dan menggenggamnya. Wajah Se Yoon mendongak, memperhatikan wajah Aliya dengan sayang. " Aku tetap anak Mama" tangis Se Yoon pecah dan menarik Aliya dalam pelukanya, menangis tersedu-sendu. Siapa yang tidak bahagia setelah sang anak tau kebenaran ini masih tetap menganggap dirinya ibu.

"Sayang" Aliya membalas pelukan Se Yoon dengan erat. Meskipun dirinya tau semuanya Se Yoon tetap ibunya. Dirinya dibesarkan oleh Se Yoon dan Se Yoon memberikan segalanya untuk hidupnya. Aliya tidak berhak marah.

Mata Aliya menangkap sosok Jimin yang berdiri tidak jauh dari mereka. Menajamkan matanya sesaat dan menggeleng pelan. Aliya melepaskan pelukanya dan menantap Se Yoon lembut. "Maaf untuk semuanya" Se Yoon menggeleng pelan. Mengusap wajah Aliya dengan sayang. Aliya tidak perlu minta maaf. Se Yoon tau arah pembicaraan ini. Jelas tentang hubungan mereka.

"Mama sudah bercerai dengan Jimin" mata Aliya membola, bercerai? Dirinya tidak salah denger kan?

"Mama?"

"Setelah kebohongan Mama dan terungkap hubungan kalian Mama tidak mau jadi orang jahat. Kalian harus mempertanggung jawabkan semua ini. Hubungan yang kalian lakukan tanpa sengaja itu" Aliya menggeleng pelan. Dirinya kembali bukan untuk minta tanggung jawab atas hubungan mereka. Sama sekali tidak,  Aliya hanya ingin mendengarkannya penjelasan Se Yoon sebagai ibunya. Bukan Jimin.

"Ma.."

"Tidak sayang. Kau harus dewasa. Hubungan kalian bukan hal main-main dan Mama tidak mendidikmu untuk menjadi wanita liar. Mama menanamkan prinsip dan keteguhan padamu. Siapa yang menidurimu pertama kali itulah yang akan menikahimu dan Jimin orangnya. Dia harus bertanggung jawab. Kau adalah prioritas Mama, Sampai kapanpun. Dan siapapun yang Sudah melakukan itu padamu harus bertanggung jawab meskipun itu ayah tirimu" Aliya melepaskan tangan Se Yoon, berjalan mundur 2 langkah. Apa-apaan ini?

"Dan aku tidak mau melakukan ini. Menikah dengan Jimin? Tidak akan" Aliya berbalik arah dan meninggalkan Se Yoon. Dan Jimin jelas langsung mengejar Aliya. Salah faham mereka belum selesai dan Jimin tidak ingin menyia-yiakan waktu ini. 10 bulan dirinya jadi orang gila gara-gara Aliya yang pergi. Lagi pula dirinya sudah bercerai.

One Shot Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang