Hati-hati typo bertebaran dimana-mana.Happy Reading.
Pandangan kosong selalu ditunjukkan Aliya. Putri bungsu dari Kim Jungwon itu seolah hidup tanpa nyawa. Kesedihan yang tidak diketahui oleh siapapun. Hanya dirinya yang tahu. Menangis dalam kegelapan selalu ia lakukan. Jika air mata didunia ini dibatasi mungkin ia sudah tidak bisa mengeluarkan air mata lagi. Mata memang bisa melihat tapi semuanya seolah gelap tanpa adanya cahaya.
Mata yang dulu terlihat cerah dan bersinar itu sekarang telah meredup menyisakan kesedihan yang mendalam.
"Seharusnya sekalian saja kau bawa aku" lirihnya. Kembali air mata itu kembali menetes.
"Mian Hwang" gumamnya.
*
"Oppa mau ke Paris kau mau ikut?" Aliya menggeleng tak mau.
"Aku sibuk" jawabnya sambil berlalu. Semuanya menghela nafas saat melihat Aliya.
"Sebenarnya apa yang merubahmu?" Gumam Jin.
"Tidak ada kabar dari Jimin, Tae?" Taehyung menggeleng lesu.
"Sebenarnya apa yang sedang terjadi?" Teriak Jin frustasi.
*
"Mau sampai kapan kau begini?" Tzuyu berteriak lantang pada Aliya. Sementara yang diteriaki hanya membisu.
"Please Kim semuanya sudah berlalu. Mau sampai kapan kau diam. Dia tidak akan hidup kembali. Mau kau tangisi sampai air matamu kering pun dia tak akan hidup" Teriak Tzuyu.
"Kasihan semuanya. Orangtua-mu, Oppa-mu, semuanya menderita karena sikapmu" lirih Tzuyu.
"Lalu aku harus apa Tzu? Semuanya karena aku, aku membunuhnya. Aku seorang pembunuh" Teriak Aliya lantang.
"Bukan kau yang membunuhnya. Dia mati karena ke-egoisanya. Jika saja dia tidak memaksa untuk pergi mungkin dia tidak akan mati. Semuanya salahnya! kau hanya korban. Keluarga Hwang tidak berhak menyalahkamu. Ini salah murni salah Minhyun. Dia yang salah" teriak Tzuyu.
"Dia mencintai aku Tzu, Dia mencintai ku" isak Aliya.
"Tapi kau tidak mencintainya. Gara-gara sifat brengsek Minhyun kau harus melihat orang yang kau cintai bertunangan dengan orang lain. Dan menerima kesalahan yang tidak kau perbuat. Ini semua salah Minhyun" air mata Tzuyu tidak bisa dibendung kala mengingat kejadian 1 tahun yang lalu. Kecelakaan yang membawa petaka. Semuanya musnah seketika baik kebahagiaan ataupun harapan semuanya telah musnah dan tidak ada yang tersisa.
"Seandainya saja aku menerimanya saat itu mungkin dia tidak akan pergi" Aliya masih kekeh menyalahkan dirinya sendiri.
"Kau berhak menolaknya. Ini hidupmu dan dia tidak berhak memaksamu. Hati-mu mencintai orang lain dan Minhyun tak berhak mendektemu" balas Tzuyu.
"Tapi hatiku tidak bisa mengeri Tzu. Dia terus menyalahkanku. Aku muak dengan semuanya. Keluarga Hwang selalu mengancamku. Mereka bilang akan membunuh orang yang kucintai. Dan apa yang harus kulakukan, aku tak mau lagi jadi penyebab kematian orang lain. Cukup Minhyun yang mati aku tak mau Jimin Oppa juga ikut terlibat" akhirnya setelah sekian lama bungkam Aliya kembali bersuara. Jujur ia lelah dengan semua ancaman yang ia terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Collection
Teen FictionOne shoot. Kumpulan one Shoot, dari mulai Happy, Sad, Family, dan Angs.😆 Cast akan muncul sesuai jalan cerita.😊 Stay ini here😌