Evil line.
Happy reading.
Suasana ramai tampak mendominasi balroom Zeus Hotel. Dalam Hotel tersebut tampak sedang berlangsung acara ulang tahun. Tampak Taeyeon dan Jungsoo sedang menyalami beberapa tamu undangan. Memang hari ini adalah hari ulang tahun Jimin. Dan pestanya akan dilakukan di Hotel Zeus.
Lain hal nya dengan yang lain tampak gembira di tempat acara. Aliya tampak menahan kesal karena kelakuan kekasihnya.
"Ayolah Baby aku tak mau memakai baju ini. Ini terlihat kuno" dari tadi yang diperdebatkan Jimin adalah baju. Demi apapun mengapa jimin menjadi pemilih sekarang. Aliya sendiri hanya mencoba menahan kekesalanya mengingat hari ini adalah hari spesial pria ini.
"Tapi Oppa ini sudah menjadi konsep nya, lagi pula kau akan terlihat berbeda dari yang lain" Aliya masih mencoba memberi pengertian pada pria Park ini.
Alasan Jimin tak mau memakai pakaian ini karena jas itu tampak aneh dengan renda renda disekitar kerahnya dan itu membuat Jimin ilfiel.
"Ayolah Baby kumohon ya....yahh"
"Terserah! Aku menyerah! Aku tak peduli kau memakai pakaian atau tidak. Urusi saja dirimu sendiri" Aliya langsung keluar dari sana.
"Baby yahh baby kau mau kemana aishhhh"
******
"Apa Jimin sudah selesai?" tanya Momo pada Aliya yang baru keluar dari ruangan yang digunakan Jimin.
"Selesai apanya, dia terus menolak mengenakan jas itu dari tadi" desis Aliya kesal.
"Jadi kau meninggalkan dia yang belum berpakaian Magnae?" Tanya Lisa histeris.
"Aku tak peduli, jika Eonni ingin memakaikan pakaian padanya pergi sana keruangan itu" Aliya langsung pergi meninggalkan Momo dan Lisa karena sudah terlanjur kesal.
*****
"Apa Jimin masih lama Magnae?" Tanya Taehyung sambil merangkul adiknya.
"Dia belum berpakaian" balas Aliya santai.
"Apa dia menolak memakai baju itu?" Tanya Chanyeol seakan mengerti sifat sang adik.
"Seperti yang Oppa katakan" jawabnya.
"Ngomong-ngomong, apa konsep pesta ini berasal darimu Princes?" Tanya Jongdae.
"Anio Oppa, semua ide ini dari Lisa dan Jenni unnie"
"Sepertinya mereka masih tergila gila dengan negeri dongeng" cetus Hoseok.
"Sayang, apa Jimin masih lama?" Tanya Taeyeon pada Aliya.
"Entahlah Eommaniem aku tak tau" jawab Aliya.
"Bisakah kau melihatnya sebentar. Eomma takut dia tak keluar keluar, karna acaranya akan segera dimulai" Aliya tersenyum tipis sebagai balasan ucapan calon ibu mertuanya.
Demi wajah cantik Suho Oppa sebenarnya ia malas mengurus kembali pria bantet itu, tapi mau bagaimana lagi Taeyeon sudah memintanya ia juga tak enak jika menolak. Akhirnya ia berjalan masuk kembali keruangan yamg digunakan Jimin.
*****
Saat Aliya masuk keruangan itu ia melihat kondisi Jimin lebih buruk dari pada saat ia tinggalkan tadi.
Aliya pov.
Aku tersenyum tipis saat melihat Jimin Oppa. Kondisinya lebih buruk dari pada saat ku tinggalkan tadi. Kemeja yang tadi sudah kupakaikan sudah tak menempel ditubuhnya lagi saat ini dan rambut yang tadi sudah ditata rapi kini sudah acak acakan. samar samar aku mendengar gerutuan yang terontar dari bibirnya.
"Mereka berdua benar benar menyebalkan. Gara-gara konsep tolol yang mereka usung Aliya jadi marah padaku aishhh" aku kembali terkekeh saat ia kembali mengacak acak rambutnya. Alhasil rambut priaku itu semakin berantakan.
Aku berjalan menghampirinya. Sepertinya dia tak menyadari kehadiranku. Langsung kupeluk tubuh kokohnya dari belakang. Tanganku mulai mengeratkan pelukan pada perutnya.
"Baby~~~~~~"
"Emmmm~~~~~~"
"Sebentar saja Oppa" ucapku saat merasakan ia hendak melepaskan pelukanku.
Setelah kurasa cukup aku membalik tubuhnya. Kutatap manik tajam itu dengan senyum tipis, sepertinya dia masih frustasi karna masalah pakaian.
"Ingin memakai yang mana?" Tawarku padanya.
"Bolehkan aku memilihnya sendiri?" aku hanya terkekeh saat mendengar nada semangat dari ucapanya. Aku hanya menganguk sebagai balasanya. Kulihat ia berjalan menghampiri beragai jejeran pakaian.
"Bolehkan aku memakai ini?" Tanyanya sambil memperlihatkan jas berwarna hitam padaku. Aku hanya tersenyum, kuraih jas yang ia pegang dan kuletakkan di sofa. Tanganku bergerak untuk melingkar pada lehernya. Tanganku bergerak seduktif didada polosnya, dapat kurasakan otot-otot nya begitu keras.
Aku mendongak melihat wajah tampanya. "Aku merindukanmu" setelahnya kukecup bibir tebal pria ini. Kurasakan ia sedikit terkejut tapi tak butuh waktu lama untuknya membalas ciumanku. Kurasakan tangannya merengkuh pinggangku. Ciuman kami mulai memanas dan alhasil perang lidah dan saliva mulai terjadi.
Kurasakan tangan kekarnya meraba punggung ku yang terekspos. Ku cengkram lembut rambut nya. Dia mulai melepaskan ciuman kami, dan bibirnya mulai berpindah keleherku, aku mendongakkan wajahku memberi akses penuh padanya. Setelah cukup lama aku mulai menjauhkan tubuhku darinya.
Aku terkekeh saat melihat raut kecewa dari wajahnya. "Jangan kecewa begitu Oppa. Hari ini adalah pestamu. Aku tak mau semuanya menunggu karna aktifitas kita" ucapku sambil berjalan mengambil jas yang kuletakkan disofa tadi.
Kupakaikan pakaianya satu persatu setelah kurasa cukup aku mulai menata kembali rambutnya yang berantakan.
"Kajja"
Aliya pov end.
****
Pesta ini tampak berjalan lancar. Semua tampak bahagia dengan pesta ini.
Tapi senyum seringai tampak muncul diwajah Jungkook, Taehyung, dan juga Sehun. Aliya yang meihat itu hanya menghela nafas pasti ada sesuatu yang mereka rencanakan.
"Pasti mereka bertiga akan berbuat ulah" ucap Aliya pelan.
Dan benar saja Taehyung, Jungkook, dan Sehun berjalan kearah Jimin yang berada disamping meja kue.
Dengan sengaja Sehun menumpahkan minuman ke celana Jimin dan saat Jimin menunduk dengan tidak berperasaanya Jungkook dan Taehyung menumpahkan kue tart ke kepala Jimin dan akhirnya.
"CHO SEHUNNNN, CHO JUNGKOOKKKK, KIM TAEHYUNGGGGG"
E.N.D
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Collection
Teen FictionOne shoot. Kumpulan one Shoot, dari mulai Happy, Sad, Family, dan Angs.😆 Cast akan muncul sesuai jalan cerita.😊 Stay ini here😌