Happy Reading.*
"Kau yakin sayang?" Pertanyaan lembut yang dilayangkan pada gadis dengan surai pendek itu hanya dibalas dengan senyum tipis. Menatap sosok paruh baya yang menjadi ibunya. "Kenapa harus tidak yakin Ma? Semuanya sudah seharusnya terjadi"
"Sayang Mama, tapi kau mencintai dia"
"Dulu Ma. Dan semuanya sudah selesai" Han Jo Kyung hanya menghela napas panjang dan menepuk punggung Aliya dengan pelan. "Mama tahu. Baik jika itu pilihan mu, Mama akan kembali ke butik. Bawa Alina kembali dengan cepat ya. Mama akan menjaga dia" Aliya mengangguk pelan.
"Mama pergi sayang"
"Hati-hati Ma"
"Kamu juga sayang"
*
"Nona Alina baru saja tidur Nyonya" Aliya tersenyum dan menuju Kamar putrinya. Masuk begitu saja pada kamar yang dipenuhi nuansa Pink. " Eonni fikir kau tidak pulang siang ini" Aliya menggeleng dan mendekati ranjang putrinya.
"Dia merepotkan?"
"Tidak sama sekali. Dia anteng dan menurut tadi. Wae? Apa Mama menyuruh Alina kesana?" Tanya Lisa pelan. Menjadi menantu Han Jo Kyung cukup membuat Lisa faham dengan keinginan Wanita Paruh baya itu, selalu ingin dekat dengan sang cucu. "Hem. Hanya saja Alina tidur, jadi tidak jadi. Eonni Gumawo, Eonni bisa pulang sekarang. Kasihan Tae Oppa"
"Oppa-mu istirahat Aliya. Dia baru pulang dari Busan 2 jam lalu, dan dia bilang aku disini saja. Dia akan menyusul nanti" Aliya tersenyum, sejauh dirinya hidup banyak orang yang peduli padanya. Termasuk kakak dan kakak iparnya, semuanya menyayangi dirinya.
"Ajak Lucas lain kali"
"Eomma lebih dulu membawa dia. Weekend seperti ini tidak mungkin Lucas di Rumah" jawab Lisa yang mengusap rambut tebal keponakannya. Lucu sekali Alina. "Aku faham, oh ya aku bawa beberapa makanan, Eonni makan siang dulu"
"Baiklah. Aku tinggal ya" Aliya mengangguk dan mempersilahkan. Fokus Aliya kembali pada sang putri. Tersenyum manis dan menggenggam tangan kecil Aliya. "Kesayangan Mama" Kim Alina, putri tunggalnya dengan seseorang yang tidak pernah Aliya ingin ingat namanya, seorang laki-laki yang membuat Aliya mati rasa dengan yang namanya cinta, hah jika mengingat masa lalu Aliya akan benar-benar merasa putus asa.
"Tumbuh dengan baik ya sayang"
*
"Jo Kyung-ah jangan egois. Alina perlu seorang ayah, Aliya harus mau kembali dengan Jimin. Mereka harus menikah dan menjalani kehidupan ini" Yoo Sung Han berbicara dengan tegas.
"Oppa Aliya tidak mau. Dia berhak memilih untuk menikah dan bagaimana bisa kau terus mendorong mereka bersama? Dimana saja Jimin selama ini? Dimana saja Jimin saat Aliya butuh tanggung jawab? Dimana Jimin saat Aliya melahirkan Alina? Dimana Jimin? Jadi aku mohon jangan paksa Putriku, lagi pula mereka mereka saudara dan tidak akan ada ikatan pernikahan" tegas Han Jo Kyung, suaminya benar-benar ingin ini berakhir.
"Hanya tiri, Jo Kyung-ah coba fahami dengan baik. Mereka terlalu lama bermain-main. Sudah saatnya mereka bersatu"
"Keputusan ada ditangan Aliya. Aku tidak akan ikut campur, Putriku berhak memilih"
"Ya Tuhan"
*
"Kau baik-baik saja?" Jimin Hanya tersenyum dan Fokus pada lukisannya, hampir saja selesai. "Jim?'
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Collection
Teen FictionOne shoot. Kumpulan one Shoot, dari mulai Happy, Sad, Family, dan Angs.😆 Cast akan muncul sesuai jalan cerita.😊 Stay ini here😌