92. Dear My Min Ending!

3.6K 192 14
                                    

Happy Your Reading.

*

Untuk sesaat Aliya menghela nafas kala ingatannya kembali pada masa lalu. Jelas peristiwa mengerikan yang ingin Aliya lupakan. Apa yang mereka alami adalah pelajaran dan Aliya tidak mau memikirkan itu lagi, meskipun cemburu membakar hatinya. Yoo Sun Kyu adalah masa lalu Jimin dan Aliya tidak mau mengingat itu. Ada anaknya yang jauh lebih penting.

Aliya menepuk paha Joon kala pergerakan anaknya kentara. Kenapa juga Aliya memikirkan itu, astaga!

Aliya sedikit menoleh kala mendengar suara pintu yang terbuka, jelas Jimin yang masuk. Menghela nafas dan kembali memeluk Hyun Joon. Kasur disamping Aliya berdecit dan jelas Jimin langsung memeluknya dari belakang.

"Are You Oke??"

"Hem" kepala Jimin mendusel pada ceruk lehernya dan Aliya tau jika Jimin sedang ingin mengatakan sesuatu.

"Maaf" ini bukan salah Jimin dan Jimin tidak perlu minta maaf, serta Aliya tidak mau memulai dan kembali membuka luka lama yang sudah dirinya tutupi.

"Bisakah kita tidak membahas ini? Jim semua sudah selesai dan aku tidak mau ada maaf lagi. semua sudah selesai" ini yang terbaik, mencoba masa bodoh dan kembali seperti itu. Yoo Sun Kyu tidak bisa menjadi masalah mereka lagi. Cukup sampai disini.

"Apapun itu aku minta maaf" Aliya mengangguk dan mengusap tangan Jimin yang melingkar di pinggangnya.

"Lebih baik istirahat. Besok akan ada banyak acara. Waktunya membantu Yena dan Yoongi Oppa"

"Hem"

*

"Cantik" mereka menilai Yena yang mengenakan gaun pengantin, ada Na Yoon dipangkuan Yoongi dan Hyun Joon di pangkuan Jimin, sementara Aliya membantu Yena mengenakan gaun pengantinnya.

"Dari 1 sampai 10 tadi Oppa  selalu mengatakan cantik. Tidak ada yang lain?" Ketus Aliya saat semua Gaun Yoongi nilai cantik, jelas Aliya mau tanggapan lain. "Imo, Eomma memang cantik" ah masa bodoh dengan Na Yoon, Percuma juga Aliya susah-susah membantu Yena berpakaian. Semua sama saja.

"Kau pilih salah satu Eonni. Aku lelah dengan komentar calon Suamimu itu" Yena hanya tersenyum tipis, tidak jadi rahasia umum jika Yoongi sangat datar dan tidak banyak bicara. Tipe irit bicara.

"Mana Jimin?"

Aliya menggeleng tidak tau, Pagi-pagi sekali Jimin sudah hilang dengan Hyun Joon, kata Ibu mertuanya Jimin jalan-jalan.  Aliya hanya menanggapi dengan iya dan pergi. Jelas karena harus membantu Yena memilih gaun pernikahannya. Salahkan Yoongi yang mau menikah dadakan. Bayangkan saja, semuanya harus siap dalam kurun waktu kurang dari 1 minggu, hello apa pernikahan tidak butuh waktu lama. Dan persiapan harus matang-matang.

"Semuanya sudah siap, tinggal kalian saja, besok adalah hari bersejarah jadi lebih baik kalian pulang dan istirahat, jadi tidak ada yang kelelahan. Oke" Memang sebenarnya Yoongi ingin langsung tinggal dengan Yena hanya saja Aliya melarang. Hanya tinggal beberapa jam sebelum pernikahan, setidaknya mereka akan bertemu di altar. Hanya saja si Tuan sipit tidak sabar. Benar-benar Min Yoongi.

"Eonni kau pulang kerumah ku, semua siap kok dan Na Yoon ikut Imo apa Appa?" Bocah yang nyaman dipangkuan Yoongi itu terlihat memikirkan opsi yang ditawarkan Aliya. Beberapa hari ini Na Yoon sudah ikut Yoongi, tiba-tiba Na Yoon rindu dengan Hyun Joon, sudah beberapa waktu ini mereka tidak bertemu, Na Yoon sibuk dengan Yoongi.

"Imo saja, rindu Joon" Yoongi tersenyum dan mengusap rambut pendek Na Yoon. Na Yoon juga sempat menanyakan Joon padanya hanya saja Yoongi berusaha mengalihkan, sekarang mencari lagi. "Nanti Appa buatkan adik ya sayang" Yena mendengus samar mendengar suara Yoongi, pasti larinya kesitu. Sementara Aliya hanya tersenyum, ini memang sudah waktunya. Mereka bahagia.

One Shot Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang