62. Big Brother IV.

4K 245 13
                                    

Happy Reading.

°

Jimin mengusap lembut perut datar Aliya, terus tersenyum saat ingat jika ada anaknya disini. Demi Tuhan Jimin bahagia, ingatannya terus saja berputar pada percintaan mereka yang selesai beberapa jam yang lalu. Aliya tertidur dan Jimin terjaga, Jimin memang tidak bisa tidur, terus saja mengusap perut Aliya dengan sayang.

"Eh Jim kenapa tidak tidur?" Aliya akhirnya sadar jika Jimin tidak tidur, usapan lembut diperutnya terus dirinya rasakan dan ternyata ini Jimin.

"Aku tidak bisa tidur. Aku hanya ingin mengusap anakku!" Aliya terkekeh mendengar ucapan Jimin. Sebegitu antusiasnya Jimin terhadap anak mereka yang hanya berbentuk gumpalan darah.

"Tidurlah. Kau juga butuh istirahat" Aliya mengusap pipi Jimin dengan lembut dan menghentikan tangan Jimin yang ada diperutnya.

"Tapi peluk aku" Aliya Mengangguk dan menarik Jimin dalam pelukannya, mengusap surai Jimin dengan lembut.

"Sayang!"

"Ya!"

"Aku mencintaimu!"

"Aku tau. Tidurlah!"

"Janji saat mataku terbuka nanti kau yang ada didepanku!"

"Aku janji. Aku tidak akan kemana-mana"

"Baiklah!"

°

Aliya menempati janjinya untuk diam saat Jimin pertama kali membuka matanya, bahkan saat Jimin masih menggeliat menyamankan posisinya Aliya masih diam.

"Sudah bangun Hem?" Jimin hanya bergumam dan mengeratkan pelukannya pada perut ramping Aliya. Sementara yang dipeluk hanya terkekeh dan memainkan ponsel Jimin.

"Jim kenapa kau menggunakan tanggal lahirku sebagai sandi kunci Smartphone-mu?" Tanya Aliya yang bisa membuka Smartphone Jimin dengan mudah. Aliya fikir kuncinya adalah tanggal lahir Jimin, ternyata tanggal lahirnya. Jelas Aliya coba-coba dulu dan ternyata berhasil.

"Hanya ingin. Tidak boleh huh?" Aliya menggeleng pelan mendengar ucapan Jimin. Menyebalkan. Tanganya bergerak membuka Galery, hampir saja Aliya memekik saat tau isinya.

"Yakh Jim kau gila hah? Kenapa isinya fotoku semua?" Tanya Aliya tidak percaya, sementara Jimin hanya berdehem dan membenarkan kepalanya. Mendongak dan menatap Aliya sebentar.

"Setidaknya aku punya foto yang kulihat saat merindukan gadis yang kucintai!" Aliya bungkam mendengar ucapan Jimin.

"Tapi ini banyak sekali!" Kata Aliya masih tidak percaya.

"Sudahlah sayang. Foto itu tidak penting!" Aliya menghela nafas dan mengarahkan tanganya kebawah. Sampai satu galery menarik minatnya.

Jemarinya membukanya perlahan dan matanya membola saat tau isinya. "Jim kau memvideo malam itu?" Jimin yang awalnya akan terpejam kembali membuka matanya dengan lebar. Shit dirinya lupa.

"Saya~~~"

"Kau benar-benar menakutkan!" Aliya ngeri saat tau jika Jimin mem videonya. Ini adalah video mereka saat melakukan hubungan seks waktu itu, tepat saat Aliya mabuk.

"Aku tidak sengaja!" Kepala Aliya berdenyut nyeri mendengar ucapan Jimin.

"Kau sering melihatnya?" Tanya Aliya dengan suara lirih.

"Hanya saat merindukanmu saja! Dan kau juga bisa melihatnya. Setidaknya kau tau jika malam itu kau sangat liar!" Aliya menunduk dan menatap Jimin, mata Jimin terpejam.

One Shot Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang