Happy Your Reading.
*
Eh Btw ada yang sadar kalau nomer 92 bab ini ngak ada. Bari bab 91 terus 93, 94.
Kayaknya pada ngak ada yang sadar.
Oke bab 92 masih mandat ngak ada ide jadi di Slipin dulu, kayak Authour butuh Sleeping juga.
Bye2!
165 LIKE, update langsung. Oke
*
Wajah mereka sama-sama ditekuk hingga perempuan yang menjadi Istri dan Ibu itu bingung. "Wae?" Keduanya sama-sama membuang muka dan Kim Se Yoon menarik senyum tipis. Keduanya lucu.
"Kalian mirip sepasang kekasih yang sedang bertengkar" Aliya melotot kesal. Apa-apaan ini?
"Ma dia itu suamimu dan aku bukan kekasihnya. Menggelikan punya kekasih menyebalkan seperti dia" Jimin jelas langsung naik darah. Apa-apaan Aliya ini.
"Ya kau ini gadis nakal dan suka membantah. Kau juga menyebalkan, dasar bocah" sepertinya Kim Se Yoon salah mengatakan itu. Keduanya semakin adu mulut dan menyalahkan.
"Stop" teriakan itu membuat keduanya berhenti dan langsung menghela nafas. Jelas tau jika Se Yoon marah. "Jangan berperilaku seperti bocah. Kalian sudah dewasa"
Aliya mendengus dan meninggalkan mereka, Se Yoon hanya menatap punggung sang Putri. "Kenapa Jim?"
"Masalah yang sama seperti yang aku utarakan dan kau menolak. Kau dan bocah itu sama-sama tidak mau" dan Se Yoon hanya mampu menahan nafas tercekat, apa yang Jimin maksud adalah anak?
"Sudahlah" Jimin meninggalkan Se Yoon yang diam mematung.
"Kau tidak mengerti Jim"
*
Pagi mereka hanya dipenuhi suara bising sendok dan Garpu, tidak ada yang bicara. Aliya masih diam menekuk wajahnya dan Jimin masa bodoh, sementara Se Yoon diam melihat keduanya. Ingin berbicara tapi takut keduanya marah.
"Aku pergi" Aliya lebih dulu meninggalkan meja makan, meninggalkan sepasang suami istri yang sama-sama diam.
"Jim?"
"Hum" Se Yoon meringis mendengar nada Ketus Jimin.
"Aku..." Se Yoon kebingungan saat akan mengatakan ini, sungguh ini juga membingungkan.
"Aku..."
"Katakan yang jelas Se Yoon-ah" tekan Jimin yang menatap tajam istrinya.
"Eh kau terlambat. Lihat jam" Jimin mendengus kesal dan meraih tisu lalu mengusap bibirnya. Berlalu begitu saja tanpa memberikan ciuman pada Se Yoon. Jelas wanita itu menghela napas pasrah. Dirinya tidak berani mengatakan itu.
"David bagaimana ini?"
*
Aliya diam diatap kampus, gadis ini menyendiri dan bolos lagi. Sendiri jelas. Aliya tidak punya teman, satupun. Dari dulu Aliya selalu sendiri.
Mereka tidak mau berteman pada Aliya karena beberapa hal yang menyinggung Rasis. Kita jelaskan dari awal. Aliya berbeda dengan orang Korea kebanyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Collection
Teen FictionOne shoot. Kumpulan one Shoot, dari mulai Happy, Sad, Family, dan Angs.😆 Cast akan muncul sesuai jalan cerita.😊 Stay ini here😌