Happy Reading.
*
Aku melihatnya, gadis itu. Dia gadis tinggi yang cantik, lebih terkesan imut dimataku. Dia tinggi, wajahnya bulat, matanya sungguh cantik. Matanya coklat keabu-abuan, rambutnya hitam tebal, gigi kelincinya sangat menggemaskan. Dia Aliya Kim! Gadis yang selalu mengejar ku, membuntuti aku kemanapun dan selalu membawakan aku makanan. Hanya saja aku selalu bersikap dingin dan kejam padanya. Tapi yang aku tau aku mencintainya saat pertama kali kami bertemu. Saat itu aku melihatnya menangis dipinggir jalan dan itupun malam-malam. Dia terisak pelan dan terus menggenggam ponsel. Itulah pertama kalinya aku tertarik pada gadis, yah Aliya Kim membuatku tertarik padanya.
*
Dia selalu datang setiap hari, membawa kotak bekal yang sama, dan selalu kutolak. Alasannya satu, karena aku malu berdekatan dengannya. Aku selalu kaku dengan gadis, itu sebabnya aku selalu bersikap dingin terhadapnya.
Aku melihatnya dari jauh, hanya saja dia tidak tau! Saat aku merasa bersalah dan saat aku akan menghampirinya justru aku melihat dia bersama laki-laki. Tanganku terkepal erat, bagaimana bisa dia menyukaiku tapi dekat dengan laki-laki lain?
Alasanku selalu bersikap dingin padanya, karena dia dekat dengan laki-laki. Aku benci dengan seseorang yang begitu kucintai dekat dengan orang lain.
*
Hari ini aku pergi kekantor dengan kesal, Eomma membahas tentang perjodohan yang selalu dia bahas, dia selalu membahas itu. Padahal aku sudah mengatakan jika aku tidak mau mengikuti perjodohan itu.
Aku melihatnya didepan kantor, lagi membawa bekal. Aku begitu saja. Dan aku melewatinya begitu saja, dia menahan ku lalu memberikan bekal itu lagi. Aku yang masih emosi, langsung membuang bekalnya. Dia terlihat berkaca-kaca dan aku hanya berlalu. Dia datang disaat tidak tepat dan itu hasilnya.
"Maaf!" Lirihku dan berjalan masuk kedalam kantor.
*
"Kau keterlaluan Hyung. Aliya hanya memberikanmu bekal dan kau membuangnya" aku mendecih mendengar suara Jungkook yang menginstruksi kegiatanku. Dia membahas Aliya dan aku semakin kesal karena dia membahas gadis yang kucintai.
"Dia saja yang terlalu batu" ketusku. Aku memang tidak sungguh-sungguh mengatakan itu. Aku hanya ingin Jungkook berhenti membahas Aliya. Karena aku tidak suka gadis yang kucintai dibahas laki-laki lain.
"Hati-hati dengan tindakan mu. Aku takut kau justru akan menyesal dikemudian hari" sialan! Sampai kapan dia akan membahas Aliya? Tidak bisakah dia membahas topik lain saja.
"Jika kau hanya ingin membicarakan Aliya lebih baik pergi. Aku tidak mau mendengar apapun tentang gadis penguntit itu" gertakku kasar agar Jungkook segera pergi dari hadapanku. Aku muak melihatnya.
"Sialan"
*
"Balas Budi? Aku tidak sudi! Aku bukan barang" bagaimana bisa Eomma mengatakan dengan mudahnya agar aku menikah dengan Aliya? Aku bukan barang yang bisa dilempar begitu saja.
"Tidak ada bantahan. Sampai saat ini kau belum memperkenalkan wanita pada kami dan itu artinya kau harus menikah dengan pilihan kami" aku seperti tidak ada harganya. Mereka melakukan apapun sesuai keinginan dan mereka tidak memikirkan perasaan ku. Mataku melirik Aliya, dia hanya diam dan tidak bereaksi. Kenapa dia justru memilih perjodohan ini? Seharusnya dia berusaha untuk menaklukkan hatiku sendiri dan bukanya menyutujui usulan Eomma untuk menjodohkan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Collection
Teen FictionOne shoot. Kumpulan one Shoot, dari mulai Happy, Sad, Family, dan Angs.😆 Cast akan muncul sesuai jalan cerita.😊 Stay ini here😌