39. Remember Promise!

7.4K 257 25
                                    

Happy Reading.

*

"Kau suka?"

"Hem! Ini indah!"

"Aku janji akan selalu melakukan ini agar kau tersenyum" laki-laki kecil itu menggenggam tangan gadis kecilnya dengan lembut dan mengurai senyum manis.

"Kau percaya padaku kan?" Gadis kecil itu mengangguk dan membalas pegangan tangan laki-laki itu.

"Aku percaya padamu Oppa. Jimin Oppa" Jimin kecil tersenyum manis dan mencubit gemas pipi gembul gadis yang ada didepannya.

"Jadilah Aliya kecil ku yang manis dan jangan membantah apapun yang kukatakan. Janji?" Aliya kecil tersenyum dan mengangguk. Masuk kedalam pelukan hangat Jimin.

"Aliya janji Oppa" kedua Tersenyum dan saling membalas pelukan masing-masing.

"Aku akan mengingat ini selalu. Always Remember You"

"Always"

*

Masa lalu itu berputar diotak Aliya secara terus-menerus. Membuatnya menunduk dan menyembunyikan wajahnya pada telapak tangannya.

Dunia-nya hancur, masa depannya berantakan dan jalan hidup yang tidak terarah. Aliya benar-benar berada dititik terdalam kehancurannya.

"Kau akan terus seperti ini?" Pertanyaan dingin yang tidak ingin pernah Aliya dengar dari orang yang begitu dirinya cintai sampai saat ini. Keduanya hancur dan berada dalam kebencian satu sama lain hanya saja Jimin lebih membenci Aliya. Aliya tidak membenci Jimin hanya saja melihat wajah dingin dan muak Jimin terhadapnya benar-benar tidak bisa Aliya lakukan.

"Siapkan dirimu dan jangan buat kesalahan" Jimin berlalu meninggalkan Aliya yang diam kosong. Mendongak dan menatap lurus depan. Yeah keduanya akan menikah hari ini. Pernikahan kecelakaan yang terjadi karena Aliya hamil duluan.

"Ibu harap kau bertahan sayang!" Aliya mengusap lembut perutnya. Walaupun anak ini tidak diinginkan Jimin tapi Aliya akan tetap menyayanginya. Jika perlu Aliya akan membesarkan anaknya sendiri tanpa Jimin.

"Kau bisa Aliya"  berdiri dan memperbaiki penampilannya. Aliya harus terlihat baik dipernikahannya bukan?

*

"Jangan terlalu lelah sayang, ingat kau sedang hamil!" Aliya tersenyum canggung saat Taeyeon melarangnya untuk melakukan pekerjaan rumah. Sebenarnya dirumah ada maid hanya saja Aliya ingin melakukan pekerjaannya sendiri.

"Aku hanya meletakkan sayur di kulkas Bibi"

"Bibi? Kau memanggil Eomma bibi? Kau sudah jadi menantu Eomma nak" Aliya tersenyum simpul dan mengangguk. Minta maaf pada Taeyeon.

"Eomma senang kau cepat beradaptasi disini?" Sebenarnya Aliya ingin menangis mendengar ucapan Taeyeon, tapi dirinya tahan. Aliya tidak mau menunjukkan sisi lemahnya pada Taeyeon.

"Kau tau sejak kau pergi untuk Kuliah Eomma benar-benar kesepian. Biasanya akan ada kau yang menemani Eomma saat tidak ada orang dirumah" Aliya memang tinggal dengan keluarga Park sejak masih berumur 7 tahun. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat. Aliya yang tidak punya sanak saudara akhirnya dititipkan pada keluarga Park untuk dibesarkan, sampai usianya cukup untuk menjalankan tanggung jawab sebagai pewaris Kim Holding dan menerima semua warisan peninggalan kedua orang tuanya.

Aliya tinggal dengan keluarga Park selama 10 tahun dan Pindah saat akan kuliah. Tentu saja Taeyeon sudah menganggap Aliya sebagai anaknya sendiri. Jimin anak tunggal dan Aliya juga.

One Shot Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang