Happy Reading.
*
Jimin tidak pernah berfikir akan sejauh ini berjalan dalam kegelapan, dimana dirinya dihadapkan dengan kebingunan dan keputusasaan. Lelah? Jimin sangat lelah, dimana dirinya terus meraba jalan tanpa tau ujungnya. Dimana mencoba bertahan dalam keadaan mencekik seperti ini sangat sulit, lebih-lebih tanpa sanggahan siapapun. Ada beberapa menawarkan sanggahan tapi Jimin menolak karena bukan itu yang Jimin kehendaki.
Jika dibilang Bodoh, Jimin memang bodoh, terlalu sibuk menuruti Nafsu akan egonya, dan mengabaikan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya. Sosok cantik yang selalu menemaninya dari kecil, sosok cantik yang jadi teman dari kecil dan sosok cantik yang sabar menghadapi ke angkuhan dan ke egoisannya. Tapi sosok itu hilang. Dan Jimin jadi penyebab utama dalam hilangnya sosok itu.
Menyesal?
Jangan tanya bagaimana menyesalnya Jimin. Sangat menyesal hingga beberapa kali ingin menghabisi nyawanya sendiri, seperti terjun dari atap, gantung diri, menyayat urat nadinya, minum Racun atau menabrakkan tubuhnya pada apapun.
Menjadi Keparat selama hidupnya membuat Jimin semakin menyesal, dimana terus menikmati kehidupan dunia dan kehidupan gelap hingga terus menyakiti gadis kecilnya. Jimin seorang Keparat, playboy terkenal dengan predikat Bajingan. Yah seperti itu orang menyebut Jimin.
Sosok itu tidak akan kembali, karena sudah bertempat jauh disana, dimana manusia berkumpul ditempat yang dinamakan alam baka. Yah sosok cantik itu sudah mati. Tuhan begitu menyayanginya hingga memanggil sosok itu.
"Lihat aku Jin Hee-ya. Kau jahat padaku" Jimin Hanya mampu menatap luar jendela dengan sendu.
"Terima kasih sudah membuat aku sadar jika menyia-yiakan seorang yang peduli adalah kesalahan. Dan Aku juga sadar jika dunia sialan itu harus diakhiri. Aku mengerti sekarang"
*
"Nona apa masih lama?" Gadis cantik dengan rambut sepunggung itu bertanya sopan pada seorang Sekertaris dimana dirinya akan melamar bekerja. Hari ini Interview dan ini lumayan lama, satu orang yang diambil tapi yang melamar 10 orang. Hah banyak sekali dan kemungkinan diterima juga semakin tipis.
"Tidak Nona. Tinggal 2 orang itu lagi" Aliya tersenyum dan mengucapkan terima kasih, han Aliya berharap ini akan jadi jalan terbaik dalam hidupnya. 23 tahun lamanya hidupnya dan dirinya belum melakukan apapun. Terlalu dimanja dengan neneknya dan membuat dirinya tidak boleh bekerja atau yang lainya. Apalagi dengan kejadian yang pernah menimpanya.
Aliya jadi cucu kesayangan dan harus siap dengan kengkangan. Untung dirinya menyakinkan neneknya untuk melamar pekerjaan disini, jika tidak bisa habis Aliya kembali ke penjaranya.
Gadis malang yang selalu dikurung karena sebuah insiden yang pernah menimpanya. Itu adalah Kim Aliya.
"Nona apa benar lamaran ini untuk Sekertaris Pribadi Presdir?"
"Ya. Karyawan sebelumnya mengundurkan diri karena sudah lanjut usia" Aliya mengangguk mengerti, sosok yang dirinya tanyai ini cukup ramah dan Aliya mudah berbicara dengan gadis ini.
"Nona lama bekerja disini?"
"1 tahun, Pemilik masih kerabat" Aliya tersenyum dan mengangguk.
"Maaf sebelumnya Nona bernama~~~"
"Kim Aliya"
"Park Ji Yeon" Aliya tersenyum saat perempuan itu menerima uluran tangannya. Ah cantik sekali wanita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Collection
Teen FictionOne shoot. Kumpulan one Shoot, dari mulai Happy, Sad, Family, dan Angs.😆 Cast akan muncul sesuai jalan cerita.😊 Stay ini here😌