37. Story II

4K 213 20
                                    

Happy Reading.

*

Aku meremas kesepuluh jariku dengan gugup. Melirik sekitar dengan tatapan tidak percaya diri. Ya Tuhan kumohon buat aku lulus disini. Ini bukan kelulusan hanya interview untuk masuk dalam perusahaan yang kulamar kerja. Hanya ada satu bagian yang dibutuhkan dan ada 20 orang yang dipanggil. Gilakan?

Aku sedikit pesimis, melihat beberapa calon yang lain membuatku tidak percaya diri. Mereka semua cantik, dan lagi mereka juga berpendidikan. Aku dengar jika mereka semua S1 sedangkan aku? Lulusan SMA. Ya Tuhan kumohon buka jalanku. Aku benar-benar lelah berpindah-pindah tempat kerja.

"Wah lihat itu pimpinan Perusahaan" aku ikut menoleh saat mendengar satu dari kerumunan orang itu berteriak. Menunjuk Seorang yang berjalan sendirian dikoridor.

"Tampan" aku bergumam tanpa sadar dan kenapa jantungku berdetak begitu kencang.

Ya Tuhan Aliya apa yang kau lakukan? Ingat dia atasanmu oke? Aku mengubah ekspresi wajahku dan menghadap lain. Dan sialnya jantungku semakin berdebar jika mengingat wajahnya.

"Kau harus fokus Aliya. Belum tentu juga kau diterima disini" kata Aliya yang benar-benar mencoba bersikap biasa.

*

Ini mimpi, bagaimana bisa dari 20 orang yang berpendidikan kalah dengan aku yang hanya lulusan SMA. Kurasa bulan telah jatuh kepangkuan Ku, benar-benar tidak bisa dipercaya.

"Ini adalah CV anda Nona Kim. Dan besok anda bisa mulai bekerja" kuanggukan kepalaku semangat mendengar perintah bagian personalia. Dia sekitar berumur 50 tahunan kukira.

"Terima kasih Timjangnim" laki-laki tua itu mengangguk dan aku langsung pamit keluar. Ya Tuhan kau benar-benar baik padaku. Eomma anakmu diterima bekerja disini.

*

Hari pertama bekerja benar-benar meninggalkan kesal buruk untukku. Bagaimana bisa karyawan baru diberikan tugas seperti karyawan yang sudah bekerja 2 tahun. Ya Tuhan seniorku benar-benar gila. Untung aku masih sedikit mengingat pelajaran dulu, jika tidak sudah pasti aku lari dari sini.

"Apa makalah untuk presentasi siang ini selesai~~~hei kau karyawan baru?" Kutolehkan kepalaku kesamping dan menemukan seorang pria muda dengan kulit Tan dan menyapaku. Aku membungkuk hormat dan dia tersenyum.

"Nde Timjangnim. Saya baru hari ini bekerja" dia mendekatiku dan memeriksa berkas yang ada di mejaku dengan cepat. Wajahnya terlihat mengeras, oh tidak apa dia marah dengan berkas yang kukerjakan?

"Apa Ahn Min Hoon memberikan pekerjaan ini padamu?" Dia bertanya dengan suara dingin dan aku hanya mengangguk pelan. Demi Tuhan aku takut mendengar pertanyaannya.

"Sibodoh itu gila, bagaimana bisa dia memberikan pekerjaan ini pada karyawan baru? Siapa namamu?"

"Aliya Kim, Timjangnim"

"Kau ikut aku Nona Kim"

*

Seharian ini aku benar-benar lelah mengikuti Kim Timjangnim Tanpa bekerja. Dia membawaku kemana-mana dan terus marah pada Devisinya. Sedikit menakutkan sih tapi karena aku harus menghargainya akhirnya kuputuskan untuk diam.

"Maaf untuk hari ini. Kau bahkan melupakan makan siangmu"

"Saya baik-baik saja Kim Timjangnim" Kim Timjangnim Tersenyum padaku dan aku juga membalasnya. Agak aneh saat melihatnya tersenyum, dari tadi dia terus tersenyum padaku dan kukira itu tidak penting. Apa dia seramah itu? Tapi kenapa pada Devisinya tadi dia terlihat seperti iblis yang menakutkan.

One Shot Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang