Happy Reading.*
Mata Jimin memerah saat melihat Yoora menggendong Hyun Joon. Bagaimana senyum sinis terukir di bibir Yoora membuat Jimin naik darah. Wanita sialan itu berani memegang anaknya?
"Merindukan aku Oppa?" Jimin diam. Tidak membalas ucapan Yoora.
"Atau merindukan anakmu ini?" Yoora menatap Hyun Joon dengan sorot memuja. Memperhatikan wajah Hyun Joon yang ada didalam gendongannya.
"Andai saja saat itu kau tidak mencampakkan aku, pasti kita sudah hidup bahagia dengan anak kita!" Jimin mendecih. Dirinya tidak peduli.
"Kembalikan anakku!" Yoora menggeleng dan menatap Jimin.
"Ini anak kita" Jimin memperhatikan Yoora dengan dalam. Ada yang aneh dalam diri Yoora dan Jimin menyadarinya. Yoora seperti linglung dan tidak sadar dengan Ucapannya.
"Karena anakku mati jadi dia yang akan gantinya. Benarkan sayang!" Jimin sadar jika Yoora dalam keadaan tidak baik-baik saja. Mencium Hyun Joon dengan lembut dan menatap sayang Hyun Joon. Yoora seperti depresi.
"Sayang kau maukan jadi anak Eomma?" Jimin mendekat dan Yoora tidak bereaksi. Bahkan Yoora terlihat Tersenyum kearahnya.
"Kita akan hidup Bertiga Oppa. Dengan anak kita!" Jimin sampai didepan Yoora. Mata Yoora terlihat berbinar bahagia.
"Kau baik-baik saja?" Yoora mengangguk penuh antusias dan menyentuh tangan Jimin.
"Aku ingin memulai semuanya dari awal. Oppa mau?" Jimin mengusap wajah Yoora dan terbukti jika Yoora menikmatinya.
"Berikan dulu Hyun Joon padaku. Kau bisa melukainya!" Yoora Melakukannya. Memberikan Hyun Joon pada Jimin dan masih menatap Jimin dengan sorot bahagia.
"Kajja!" Jimin menarik tangan Yoora menjauh dari sana. Membawa serta Yoora dan Hyun Joon. Sepertinya Jimin akan merubah rencananya.
*
"Jim kau gila?" Taeyeon yang pertama kali tidak setuju saat Jimin mengatakan akan membawa Yoora tinggal dengan mereka dan tentu saja dengan Hyun Joon.
"Dia depresi Eomma" kata Jimin. Jelas Jimin tidak tega. Yoora pernah menjadi masa lalunya dan Jimin tidak sekejam itu membiarkan Yoora hidup sendiri. Yoora sebatang kara dari dulu.
"Dan kau akan melukai Aliya? Benarkan!" Jimin memijat keningnya pelan. Dirinya tidak tau akan serumit ini. Hatinya merasa iba melihat kondisi Yoora yang seperti orang gila.
"Aku akan berbicara dengan Aliya!" Jimin bangkit dan menuju kamar Aliya. Yah Jimin perlu persetujuan Aliya, apalagi ini menyangkut Hyun Joon. Jelas Aliya yang paling berhak.
"Berdoa saja agar Aliya tidak lari dari mu lagi" Jimin menghela nafas dan meneruskan langkahnya.
"Kuharap!"
*
"Aliya kumohon. Yoora dalam keadaan mengenaskan. Kau sudah melihatnya tadi. Dia seperti orang gila!" Aliya membuang mukanya, lebih memilih memperhatikan Hyun Joon yang tertidur diranjang.
"Hanya sampai Yoora sembuh dan setelahnya dia pergi dari sini!"
"Aku yang akan pergi dari sini!" Jimin menggeleng dan menarik tangan Aliya tapi lebih dulu ditepis.
"Aku tidak mau terpisah dengan mu!"
"Dan aku tidak peduli. Keluar dari sini, aku akan berbenah. Keluar" Aliya mendorong Jimin keluar dari kamarnya. Aliya tidak mau melihat Jimin disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Collection
Teen FictionOne shoot. Kumpulan one Shoot, dari mulai Happy, Sad, Family, dan Angs.😆 Cast akan muncul sesuai jalan cerita.😊 Stay ini here😌