18.Dendam.

7.5K 250 26
                                    

Happy Reading.

^

Tampan, mapan, perhatian, Sexy dan menggoda banyak yang menginginkan pria type seperti itu, termasuk seluruh mahasiswa Kyunghee. Kondisi kampus Kyunghee hari ini ramai seperti biasa. Banyak Mahasiswa yang berjalan kesana kemari, memulai aktifitas mereka di Kampus.

Segerombolan Yeoja terlihat nyaman makan dikantin kampus. Banyak pasang mata yang melirik mereka. Tentu saja, mereka adalah Yeoja keturunan Chebol dan mereka juga sempurna, dan tentu banyak yang ingin berteman atau sekedar berbincang pada mereka.

"Aku mau bolos" ujar Tzuyu.

"Ck! Aku tidak kaget!" Ketus Hani.

"Kau ikut Lis?" Tanya Tzuyu pada Lisa.

"Anio, aki tidak mau dapat nilai D dipelajaran Han Saem" ketus Lisa.

"Kau tidak pernah mengumpulkan tugas, dan sudah pasti Han Saem akan memberikan nilai D padamu!" Ujar Dahyun.

"Diamlah Kim Dahyun" desis Lisa tajam.

"Aku pulang dulu!" Kata Yerim.

"Aku ikut kau Yerim-ah" Chaeyoung berjalan menyusul Yerim.

"Hati-hati" seru Tzuyu.

"Jadi siapa yang masih mau masuk" Aliya berdiri, mengambil tas-nya dan berjalan menjauh, meninggalkan 4 gadis beda marga itu.

"Ck! Dasar muka kulkas" kesal Tzuyu.

"Kau tahu kan Aliya seperti apa!" Ujar Dahyun.

"Aku pergi!" Pamit Lisa.

*

Aliya berjalan santai dengan Harphone terpasang ditelinganya. Matanya terpejam, mulutnya mengikuti alunan nada lagu yang ia dengarkan. Sesekali Aliya bersiul pelan.

"Akhh..." Aliya memekik saat merasakan tarikan pada tanganya, dan tubuhnya terjepit antara dinding dan tubuh orang yang menariknya.

"Kau melupakanku!" Aliya membuka matanya. Wajahnya berubah datar saat melihat siapa yang menariknya.

"Apa yang kau lakukan? Lepas!" Aliya mencoba melepaskan pegangan tangan Namja itu.

"Kau melupakanku Sayang!" Lirih Jimin, sementara Aliya hanya mendengus kesal.

"Cepat Jim, aku ada kelas!" Jimin tersenyum dan memanggut bibir Aliya dengan semangat, Aliya hanya bisa membalasnya.

Bukanya cepat dan segera menyelesaikanya Jimin justru semakin memperdalam ciuman mereka. Dengan kesal Aliya mendorong dada Jimin. "Kubilang cepat!" Desis Aliya tajam.

"Kau tahu jika bibirmu adalah canduku Sayang!" Lirih Jimin.

"Aku ada kelas!" Ketus Aliya lalu melepaskan pegangan Jimin, sementara Jimin hanya tersenyum sambil mengusap bibirnya.

"Menyenangkan!" Gumam Jimin sambil berlalu.

*

Aliya hanya mencoret-coret kertas yang ada dimejanya dengan kesal. Ingatanya terus berputar pada peristiwa ciumanya tadi. Ada sedikit rasa kesal dihatinya. Jimin bukan kekasihnya tapi, Jimin selalu minta ciuman darinya. Kadang Aliya merasa kesal sendiri, kenapa Jimin tidak meminta jatah ciuman dari Yeoja yang menggilainya, dan kenapa Jimin harus selalu meminta ciuman terus darinya.

Mereka bukan kekasih, Jimin memang berteman dengan Kakaknya. Tapi bukan berarti Jimin bisa terus meminta ciuman darinya. Hampir setiap hari Jimin meminta ciuman darinya. Kadang tidak jarang saat Weekend atau hari libur, Jimin akan membawanya jalan-jalan dan berakhir diatas Ranjang di Apartemant Jimin.

One Shot Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang