Hati-hati typo banyak bertebaran.Happy Reading.
~~~~
Aliya bangun saat merasakan sebuah pancaran sinar matahari yang menyinari wajahnya. Dengan sedikit paksaan akhirnya ia bangkit dari tidurnya. Ia membenarkan letak selimut yang menutupi tubuh polosnya. Matanya melirik kearah samping dimana hanya tinggal sprei kusut yang baru saja ditiduri. Tanpa malu Aliya menyibak selimutnya dan berjalan dengan keadaan telanjang menuju kamar mandi.
15 menit ia selesai membersihkan diri, tubuhnya jauh lebih segar, ia melirik Ponsel yang ada disamping nakas. Ia melirik kearas meja nakas dimana hanya ada ponsel dan tasnya, Tanganya mengambil cepat benda itu dan ia mendengus saat tidak mendapatkan satupun notifikasi. "Sialan".
*
Aliya berjalan santai disepanjang Koridor Park Company, ia telat 30 menit dan ia sangat yakin jika CEO-nya tidak akan menghukumnya.
"Seketaris Kim anda ditunggu Presdir" Aliya mengangguk saat mendengar ucapan Kim Yerim resepsionis Park Company.
*
"Masuk" Aliya memasuk ruang CEO-nya saat dirasa mendapatkan ijin.
"Anda memanggil saya Presdir?" Tanya Aliya datar.
"Kau telat Sekertaris Park?" Tanya Jimin sambil menatap tajam Aliya.
"Ya! Saya kelelahan semalam" jawab Aliya sambil menekan kata kelelahan.
"Jangan kau ulangi lagi! Dalam seminggu ini kau sudah telat 3 kali. Dan kuharap kau profesional!" Ujar Jimin.
"Saya selalu profesional Presdir!" Cetus Aliya.
"Baiklah, kembali keruanganmu" perintah Jimin dan Jimin kembali fokus pada Dokumen yang tadi ia baca.
"Berikan kunci mobilku" suara Aliya menghentikan kegiatan Jimin.
"Apa maksudmu Sekertaris Park?" Tanya Jimin tajam.
"Jangan berlagak bodoh Oppa! berikan kunci mobilku. Aku tidak mau naik bus untuk sampai disini. Aku benci melihat dunia luar. Jadi jangan coba-coba buat masalah denganku, atau Oppa akan menyesal. Aku menunggunya sampai jam makan siang! Aku pergi. Oh ya aku yang akan menemani Oppa ke Jeju besok. Aku tidak mau jika Roseane Park yang menemani Oppa. Dan aku tidak menerima penolakan" tanpa pamit Aliya langsung berjalan menuju ruangnya. Sementara Jimin hanya menghela nafas lelah.
*
Seperti permintaan Aliya, Jimin mengantarkan kunci mobil Aliya tepat saat makan siang. "Lain kali jangan mengambil apa yang sudah Oppa berikan padaku! Aku benci itu dan awas saja jika Oppa mengulanginya" ketus Aliya sambil berlalu.
"Oppa akan menginap di Apartemant-mu malam ini" kata Jimin.
"Terserah! Tapi aku mau tidur cepat malam ini. Aku tidak mau kecapekan saat di Jeju" ujar Aliya.
"Siapkan makan malam untuk Oppa" perintah Jimin.
"Kartu kredit" Jimin merogoh sakunya dan memberikan kartu kredit pada Aliya.
"Berikan kartu kredit lamamu. Oppa akan mengisinya" Aliya mengangguk dan mengambil kartu kredit di dompetnya dan memberikanya pada Jimin.
"Aku minta Blackcard saja. Aku tidak mau yang ini. Terlihat kuno dan menyusahkan" ujar Aliya sambil berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Collection
Teen FictionOne shoot. Kumpulan one Shoot, dari mulai Happy, Sad, Family, dan Angs.😆 Cast akan muncul sesuai jalan cerita.😊 Stay ini here😌