25.Nikah Yuk.

5.9K 254 1
                                    

Happy Reading.

*

Aliya melirik gorden yang masih tertutup rapat. Matanya melirik samping nakas dimana ada jam weker kesayangan Jimin yang masih menunjukkan pukul 4 pagi. Aliya mendengus dan mengusap perutnya. Lapar? tentu saja. Saat pesta tadi Aliya tidak makan apa-apa dan malam ini Aliya menginap di Apartemant Jimin dan Aliya tidak yakin jika dapur Jimin ada makananya.


Semua Kim's berangkat ke Busan dan Aliya tidak ikut karena ada acara kampus. "Aku bisa mati kelaparan jika begini!" Aliya meringsut turun dari ranjang King Size Jimin berjalan keluar kamar.


*

"Huh panas!" Aliya hanya masak ramen. Didapur Jimin tidak ada apapun. Hanya ada bubur instan, kimchi instan, ramen dan makanan awetan lainnya. Dan Aliya memilih ramen.


"Bantet itu menyebalkan!" Kesal Aliya karena tidak menemukan apapun dikulkas Jimin. Entah itu buah atau jus. Kulkas Jimin kosong, KOSONG. Hanya ada Bir dan Soju.


"Pantas dia bantet. Makanya hanya Bir dan Soju" kesal Aliya dan kembali memakan ramennya.

*

"Morning Baby!" Sapa Jimin.

"Morning Oppa!" Aliya memberikan kecupan singkat dipipi Jimin.

"Tidur nyenyak Baby?" Aliya mengangguk singkat.

"Sudah sikat gigi?" Aliya mengangguk singkat.

"Cha sarapan!" Aliya menatap berbinar pada makanam yang ada didepanya. Banyak dan lezat, Aliya yakin jika ini bukan masakan Jimin. Jangankan memasak Omlet, memasak Ramen saja kadang Jimin bisa membakar Dapur.


"Oppa beli dimana?" Tanya Aliya antusias.

"Kyungsoo Hyung!" Aliya mengangguk semangat dan menyantap makanan yang ada didepanya. Perutnya sangat lapar.

"Pelan-pelan Chagi!"

*

Aliya berjalan santai dikoridor kampus sambil memakan coklat yang dibelilan Jimim sebelum berangkat tadi. Aliya tidak memperdulikam tatapan dari mahasiswa yang jelas-jelas ditujukan padanya.

"Aliya" Aliya menoleh dan menemukan Tzuyu yang berlari kearahnya.

"Wae?" Tanya Aliya.

"Ada berita baru!" Kata Tzuyu.

"Mwo?" Tzuyu menjinjit untuk sampai ditelinga Aliya. Hei Aliya sangat tinggi dan walaupun dia tinggi tapi Aliya lebih tinggi darinya.

"Jinja?" Tzuyu mengangguk.

"Kita ikut!"

*

"Kau mau kemana?" Tanya Jimin saat melihat Aliya yang berpakaian rapi.

"Pergi dengan Tzuyu sebentar" jawab Aliya.

"Eodi?" Aliya harus memikirkan jawaban yang tepat agar bisa lepas dari cecaran pertanyaan Jimin.

"Belanja dan kesalon!" Dua jawaban yang membuat Jimin enggan bertanya lagi. Jimin benci dua hal itu, pernah diminta Aliya menemaninya belanja Jimin akan uring-uringan setelahnya karena waktunya terbuang sia-sia untuk menemani Aliya belanja.

One Shot Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang