Happy Reading.
*
Aliya tidak tau jika dirinya akan dihadapkan dengan kepelikan ini, dimana dirinya harus dipaksa kembali dengan Jimin oleh Hoseok, pria bermarga Jung yang pernah terang-terangan menjauhkan dirinya dengan Jimin sekarang berubah arah menyuruhnya kembali dengan Jimin.
Aliya mau?
Tidak.
Dalam mimpipun itu tidak akan terjadi, Aliya tidak akan kembali dengan Jimin apapun alasanya, benteng Aliya terlalu kokoh dan menghancurkan itu tidak akan mudah. Apalagi mengingat kejadian gila yang Jimin lakukan padanya. 5 tahun dirinya seperti orang bodoh yang mengemis cinta dan saat dirinya melepaskan semuanya, kenapa justru angin berbalik dan membuat Jimin terdorong untuk kembali padanya.
Aliya dan Jimin memang harus berakhir dan tidak harus bersatu. "Jurang untuk kedua kalinya?"
Sama saja Aliya bunuh diri jika itu terjadi. Bukan benci tapi kekecewaan, jika Aliya membenci Jimin sudah pasti membongkar kebenaran jika Jimin juga bercinta dengan istri kakaknya, hanya saja Aliya tidak sejahat itu. Taehyung berhak bahagia dan Aliya tidak akan ikut campur apapun lagi.
Fikiran Aliya kacau, saking kacaunya makanan nikmat yang ada didepanya sia-sia dan tidak tersentuh. Bahkan keindahan pantai yang ada didepanya tidak mengurangi kekacauan Aliya. Sialan.
Aliya butuh udara segar. Meraih kasar tasnya dan berlalu, mengabaikan sarapannya begitu saja. Aliya mual.
"Hai…" Sapaan bodoh yang Aliya terima dari Jimin untuk kesekian kalinya. Satu yang jadi pertanyaan Aliya.
Apa Jimin tidak lelah?
"Ingin kemana pagi ini. Ayo Oppa antar" ini memuakkan dan Aliya tidak suka. Jimin yang arogan dan acuh tak acuh berubah jadi sosok laki-laki yang begitu perhatian. Apa semua sudah terbalik?
"Udara sangat cocok~~~"
"Tidak lelah?" Sela Aliya tanpa nada tertarik, memperhatikan Jimin yang sedikit pucat, lingkaran hitam dibawah mata dan Aliya jika Jimin agak kurusan. Aliya tidak akan peduli lagi hanya memperhatikan dengan jengah.
Untuk apa Jimin melakukan ini? Aliya tidak ingin itu?
"Tidak. Jadi ayo" Aliya menghempaskan tangan Jimin saat meraih jemarinya, sandiwara apa yang sedang Jimin lakukan?
"Berhenti seperti ini, aku tau ini bukan kau. Berhenti bersikap peduli. Aku baik-baik saja dan hentikan sandiwara ini? Aku lelah. Sungguh, 5 tahun aku seperti orang gila yang terus mengemis. Kumohon kali ini saja biarkan aku menikmati kehidupan bodoh ini. Kumohon"
Permohonan Aliya menyakiti Jimin, hanya saja ini pantas untuk Jimin terima. 5 tahun bukan waktu yang singkat, bahkan ini belum cukup. "Melupakan panggilan Oppa untukku? Hanya kata kau yang terdengar Aliya"
"Aku tidak tau harus memanggilmu apa, setelah semua ini aku harus membenahi semua. Jadi kumohon jangan mempersulit aku. Carilah kebahagiaanmu dengan wanita lain. Jangan merasa bersalah dengan apa yang terjadi. Aku baik-baik saja dan berhenti Iba~~~"
"Aku tidak iba. Aku mencintaimu, aku terlalu bodoh untuk sadar. Aku buta akan obsesi ku dengan~~~"
"Jangan pancing aku untuk mengingat kelakukan Bejat kalian, aku masih berbaik hati diam dan tidak berkata jujur dengan Taehyung Oppa, jadi lebih baik kau diam saja" teriakkan Aliya membuat Jimin bungkam. Matanya memancarkan sorot lelah dan terluka, Aliya tidak melukainya. Ini memang kebenaran.
"Setidaknya berikan aku hukuman" cetus Jimin dengan suara bergetar. Ini kesekian kalinya Jimin merasakan sakit ini, dimulai dengan Aliya yang melepaskan cincin pertunangan mereka, dan memutuskan hubungan mereka, bertepatan dengan Jimin yang sadar akan perasaanya. Perasan lebih pada gadis yang dirinya sebut adik. Keterlambatan yang kentara, 5 tahun sudah berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Collection
Novela JuvenilOne shoot. Kumpulan one Shoot, dari mulai Happy, Sad, Family, dan Angs.😆 Cast akan muncul sesuai jalan cerita.😊 Stay ini here😌