Happy Reading.+
"Urus semua kepindahan Aliya!" Aliya diam saat melihat Halmonie Park yang mengatur anak buahnya untuk mengurus kepindahannya. Ah Aliya merasa seperti orang bodoh sekarang. Bagaimana dirinya tidak tau jika seseorang yang bekerja dengannya adalah Nenek dari Jimin. Aliya bersumpah jika selama menikah dengan Jimin tidak pernah melihat Nenek Jimin. Aliya fikir Jimin hanya punya ayah dan ibu. Astaga Aliya benar-benar ceroboh.
"Halmonie!" Halmonie Park menoleh kearah Aliya. Dirinya tau jika Aliya merasa terbebani dengan ini, tapi hanya ini yang bisa dirinya lakukan.
"Aku tau aku salah dan aku minta maaf untuk sandiwara yang dibuat. Jika tidak seperti ini, aku tidak akan mengenal cucuku. Kau mengerti bukan?" Aliya mengangguk canggung. Dirinya tidak bisa menjawab apapun.
"Mulai sekarang kau tanggung jawab ku!" Cetus Halmonie Park tegas.
"Itu terlalu berlebihan Halmonie. Aku baik-baik saja, dan ya aku dan Jimin Oppa sudah bercerai. Istri Jimin Oppa adalah Ji Han~~~"
"Wanita itu tidak pernah jadi menantu dalam keluarga kami. Aku hanya punya satu menantu dan itu dirimu. Dan aku juga hanya punya satu cucu, dan itu anakmu!" Cetus Halmonie Park tegas.
"Halmonie itu terlalu kejam. Ji Han dan pernah menikah dengan Jimin Oppa dan bagaimanapun Ji Yeon adalah cucumu. Dia anak Jimin Oppa!" Ujar Aliya keberatan.
"Jika itu kenyataannya maka yang benar dimataku adalah ini, menantuku hanya kau dan cucuku hanya anakmu. Jangan paksa aku mengakui yang lain lagi!" Aliya menghela nafas panjang mendengar suara Halmonie Park yang membantahnya. Jika sudah seperti ini, Ji Yeon akan jadi korban. Bagaimanapun Ji Yeon tetap anak Jimin meskipun semuanya menolak. Darah Ji Yeon dan Jimin sama.
"Jangan terbebani dengan masalah yang tidak seharusnya kau fikirkan. Ini akan baik-baik saja jika kau menutup mata. Jangan perhatian sesuatu yang bukan tanggung jawabmu. Jangan terlalu peduli pada seseorang yang bahkan tidak pernah peduli padamu. Cukup jaga kesehatanmu dan cucuku. Mengenai wanita atau Jimin kau tidak perlu peduli. Mereka tidak ada hubungannya dengan mu saat ini. Yang harus kau tau adalah sekarang kau punya aku!"
Aliya bungkam mendengar itu, Aliya tau maksudnya, secara tidak langsung Halmonie Park menolak semuanya dan hanya menganggap dirinya anak. Bahkan Jimin juga tidak dipedulikan.
"Kita kembali ke Seoul setelah kondisi mu benar-benar aman. Dan ya Halmonie akan membawa Ryujin, dia harus ada disamping mu bukan?" Aliya mengangguk ragu. Tidak ada yang bisa dirinya lakukan selain mengangguk. Halmonie Park membuatnya seperti orang bodoh yang hanya bisa menurut. Kejutan luar biasa. Nenek Jimin lebih mengerikan rupanya.
+
"Aku mengatakan dia Brengsek!" Aliya menghela nafas mendengar jawaban Ryujin mengenai Jimin. Mulut Ryujin.
"Lalu?"
"Aku hampir memukulnya hanya saja ada Dokter, jadi tidak jadi. Oh ya Eonni, aku melihatnya. Saat kau masih diperiksa oleh dokter, Jimin terlihat sangat khawatir. Aku mendengar dia terus memanggil namamu. Suaranya juga bergetar. Aneh bukan?" Aliya membuang mukanya mendengar ucapan Ryujin. Yang Aliya bingungkan adalah bagaimana bisa Jimin ada disini. Kapan Jimin kesini? Dan bagaimana Jimin tau? Apa Halmonie Park memberitahu Jimin? Tapi melihat pertengkaran mereka apa mungkin!
"Eonni!" Aliya tersentak saat merasakan tepukan Ryujin. Sial dirinya melamun.
"Ya Ryujinnie?" Melihat reaksi Aliya, Ryujin menghela nafas panjang. Aliya pasti memikirkan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Collection
Teen FictionOne shoot. Kumpulan one Shoot, dari mulai Happy, Sad, Family, dan Angs.😆 Cast akan muncul sesuai jalan cerita.😊 Stay ini here😌