1.Jealous

67.1K 916 16
                                    

Happy reading.

*******

Jimin pov.

Aku menatap malas pada seorang gadis yang sedang bercengkrama dengan para Hyung dan Deongsaengku. Aish gadis itu benar benar. Apa dia tidak tau kalau aku sedang kesal padanya.

"Sepertinya kita harus segera menjauhi Magnae" itu suara Jungkook.

"Memang nya kenapa Kookie?" Jongin Hyung bertanya pada Jungkook.

"Karena jika kita tidak segera menjauhinya, kita akan hangus terkena api kemarahan Jimin Hyung" sontak semuanya menatap ku tidak terkecuali gadis bergigi kelinci itu, yang sedari tadi aku perhatikan.

"Jangan marah begitu Dongsaeng bantet-ku mereka hanya melepas rindu pada Magnae kita"

"Hyungggg" aku berteriak kesal pada Chanyeol Hyung. Sedari dulu ia tidak pernah berhenti menyebutku dengan panggilan dongsaeng bantet. Aku langsung pergi meninggalkan mereka semua, karena sudah terlanjur kesal.

Jimin pov end.

******

Aliya pov.

Aku hanya memandang punggung pria itu dengan tatapan datar. Kau fikir aku perduli padamu? Tidak Tuan Park, salah sendiri kenapa kemarin kau membuat ku kesal.

"Kalian bertengkar? " itu suara Suho Oppa.

"Aniyo" balasku datar, aku benar benar malas membahasnya sekarang.

"Jika sedang ada masalah segera selesaikan Baby, kau tau kan bagaimana kelakuan adik bantet-ku itu bila terus kau diami?" aku hanya menghela nafas mendengar ucapan Yeolli Oppa. Memang jika aku terlalu lama mendiaminya, laki laki menyebalkan itu akan berubah menjadi aneh.

"Aku kesal Oppa. Dia kembali menemui serangga Kang itu lagi dibelakangku" aduku pada mereka semuanya.

"Mungkin kau hanya salah paham Baby" Jin Oppa mulai membela pria menyebalkan itu. Aissshh sebenarnya adikmu itu aku atau Park Jimin sih?

"Salah faham apanya. Aku memergokinya dengan mata kepala ku sendiri Oppa"

"Bagaimana kronologi kejadiannya Magnae"

"Sebenarnya saat itu aku sedang makan siang bersama Tzuyu eonni dirose Caffe. Dan saat aku masuk kafe itu Tzuyu unnie melihat Jimin Oppa. Dia tidak sendirian tapi bersama Kang Seulgi. Awalnya aku tak mau percaya jika itu dirinya, tapi saat terus kuperhatikan ternyata itu memang benar dia. Aku menghubungi nya dan menanyakan dia ada dimana. Tapi oppa tau, justru dia berbohong padaku. Dia mengatakan bahwa sedang ada dikantor padahal jelas jelas sedang makan siang dengan Kang sialan itu" demi apapun, aku jujur tentang ucapan ku tadi, aku tidak menambahkan nya juga tidak mengurangi nya.

''Coba tanyakan dulu padanya, jangan mengambil keputusan atas asumsi mu sendiri, itu akan berakibat buruk pada hubungan kalian, jika diteruskan" aku hanya menghela nafas mendengar nasihat Hoseok Oppa. Apa aku harus mengalah lagi. Aish benar benar.

Aliya pov end.

*******

Aliya mencari Jimin disekitar taman keluarga Jung. Akhirnya aku menemukannya pria itu disamping kolam ikan. Ia berjalan menghampiri pria bantet tersebut.

"Ada apa?" Aliya meringis mendengar ucapan dingin pria itu.

"Marah eoh? "

"Fikir saja sendiri" Aliya mencoba menahan kekesalanya menghadapi sikap Jimin.

"Sekarang jelaskan kepada ku kenapa kau berbohong padaku waktu itu?"

"Aku berbohong kapan?"

"Yaaaaa kenapa kau mengatakan padaku jika kau sedang ada dikantor padahal kau sedang makan siang dengan wanita sialan itu" Jimin tertegun mendengar ucapan Aliya yang ada didepan nya.

"Kau melihatnya?" Tanyanya kegey.

"Ya aku memang melihatnya" ketus Aliya.

"Jangan salah paham dulu Baby" Aliya mendengus saat mendengar ucapan manis Jimin.

"Aku salah faham! Benarkah?" Tanyanya sinis.

"Kau salah faham aku memang makan siang denganya, tapi kami melakukannya bukan karna sengaja. Aku tak sengaja bertemu dengan nya, kami sama sama sendirian dan akhirnya dia mengusulkan untuk makan siang bersama, aku ingin menolak, tapi juga tidak enak akhirnya aku menyetujuinya" jelas Jimin.

"Lalu kenapa saat aku menelfonmu kau justru berbohong?" Tanya Aliya.

"Karena aku takut kalau kau marah, tapi kau lebih marah saat aku tak jujur. Mianhae Baby aku tidak akan mengulangi nya lagi eoh. mianhae ne" Aliya hanya menghela nafas saat mendengar ucapan Jimin.

"ini yang terakhir, jika kau sampai mengulangi nya lagi, kau tak akan selamat" Jimin tersenyum dan mengangguk, tanganya bergarak cepat untuk merengkuh tubuh gadis itu.

"Oppa janji tidak akan mengualangi nya lagi" Aliya tersenyum.

"Benarkah?" Jimin mengangguk pasti.

"Keundae Oppa, kenapa tadi kau tiba tiba marah pada semua Oppadeul? "

"Karena mereka terus menyentuh mu dan terus membuat mu tersenyum" ujar Jimin cepat.

"Apa Oppa sedang cemburu?" Tanya Aliya polos.

"Benar aku memang cemburu, tak peduli itu Jin Hyung atau Taehyung sekalipun, aku akan tetap cemburu pada mereka" jawab Jimin tegas. Aliya tersenyum simpul detik berikutnya ia menghadiahi Jimin dengan kecupan singkat pada bibir pria itu, tapi saat ia hendak melepaskannya, pria itu justru menekankan tengkuknya untuk memperdalam ciuman mareka.

"Aku mencintai mu" setelah mengatakan itu Jimin kembali menyatukan bibir mereka.

End.

Sesuai janji ff ini dibuat one shoot.

Authour juga mau minta maaf karna menjadikan kang seulgi sebagai tokoh antagonis terus.

Ini hanya untuk kepentingan cerita saja. Jadi untuk fans Kang Seulgi jangan diambil hati eohh.

Seperti biasa DON'T FORGET VOMENT EOH.

One Shot Collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang