"Oalah, bajingan. Ngerokok terus sampe mampus aja kamu. Aku siapin bunga kantil, ya?" Iyok datang tiba-tiba lalu masuk ke halaman belakang. Mengejutkan Fano sampai ia terjungkal dari kursi.
Fano mengadu kesakitan. "Bangunin, Yok. Pinggangku encok nih. Suaramu sialan." Fano mengangkat tangannya, berharap Iyok mau menolong.
"Gah. Iso dewek, ra manja." Iyok memalingkan muka (Gak. Bisa sendiri, gak usah manja).
"Aku maneh." Fano memegang kaki meja sebagai penopang bobot tubuh. (Aku lagi).
Iyok duduk di kursi kayu. Mereka hanya terhalang meja kecil yang berisi satu botol cola dingin, rokok berserta korek dan imitasi kaktus.
Iyok menatap Fano yang mematikan rokoknya. "Aku mau reti koe nang kos e Alvin karo Faros. Ngopo?" (Aku ngeliat kamu di kosan Alvin sama Faros. Ngapain?)
"Ngegame. Ra usah cemburu." (Ngegame. Gak usah cemburu).
Iyok geli. Alis Fano naik turun seperti om-om pedofil yang suka duduk di depan SD sambil makan gorengan.
"Gundulmu. Aku cuma tanya tok."
"Iyo, wes percoyo aku." (Iya, percaya aku).
Bilangnya percaya, tetapi muka Fano masih memamerkan senyum mesum yang super menyebalkan.
"Mukamu jelek. Ra usah senyum koyo ngono, kethek." (Mukamu jelek. Gak usah senyum kayak gitu, monyet).
Fano yang gemas langsung mencubit pipi Iyok sampai memerah. "Rasakno." (Rasain).
END
28 Desember 2019
[A/N]
Ih kangen nge-Jawa (?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemilan | FaYok vers ✔
Humor2019, Cerita singkat dua anak adam yang ngakunya sahabat tapi saling kode ambigu. *debut story; 16/10/2019 on Stupid F *debut work; 23/10/2019 *graduation; 02/05/2020 _______________ story; kejukopi original cover; tumblr design cover; kejukopi