snapgram

812 85 27
                                    

Sedari subuh Fano sudah nyampah Snapgram. Iyok kesal karena sahabatnya itu persis orang alay di tiktok.

"Udah, No. Pusing liatnya. Kamu kayak jamet tau gak?"

Fano terkejut mendengar penuturan Iyok. "Aku ganteng gini masa disamain sama jamet."

Iyok duduk manis di tengah kasur Fano. "Mau ngatain kamu jelek tapi kesannya kasar. Gak tega aku."

Gemas, Fano tarik hidung Iyok. "Mulutmu perlu di kecup dulu biar gak asal jeplak ya."

"Kenyataan. Jangan bohong kalau keadaannya gitu. Aku mah anti munafik."

"Iya, Mbul."

Fano membuka aplikasi Instagran lagi. Memilih filter dan mereka wajahnya. Kepala Fano bergerak kanan-kiri lalu mencari stiker lucu untuk menghias background.

"Fano. Udah sih. Alay banget. Najis." Iyok melempar bantal sampai mengenai kepala Fano.

"Kesel kamu?"

"Gitu doang kesel? Lemah banget aku. Bete doang kok."

Meletakkan bantal lalu ponsel, Fano berbaring di sebelah Iyok. Menatap wajah sahabatnya yang duduk anteng tanpa melakukan apapun.

"Liatin aku gitu banget. Awas bolong jidatku." Iyok gantian menarik hidung Fano.

"Pipimu lucu kalau diliat dari bawah. Gemesin terus, Yok, sampai aku diabetes."

Iyok menutup wajah Fano dengan bantal. Menekan kuat sampai Fano protes kehabisan napas.

Sebenarnya Iyok bertindak demikian untuk menutupi pipinya yang memanas.

Sial, Fano dan mulut manisnya itu gak baik buat jantung Iyok.

END

07 Januari 2020

Cemilan | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang