teh tawar

754 102 10
                                    

Fano dan Iyok pulang dari rumah Kevin. Niatnya mau makan siang bareng berdua, soalnya mereka diusir Kevin yang mau jalan sama pacarnya.

"Kalau ada pacar jadi lupa sama temen." Gerutu Iyok setelah memasang seat belt.

Fano tersenyum. "Aku enggak."

"Iya emang. Jangan sampe deh. Nanti aku jadi keliatan banget LDRnya."

Iyok merekomendasikan menu makan siang kali ini adalah ayam bakar.

"Kamu mau yang pedes atau enggak, No?" tanya Iyok sebelum memesan.

"Gak usah. Teh anget tawar ya buat aku." Tambah Fano dan Iyok angguk asal saja.

"Kenapa sih kamu suka teh tawar? Kan gak ada rasanya." Suara Iyok sarat akan penasaran.

"Abisnya ngeliat senyum kamu aja udah buat tehnya jadi manis."

"Yee.. Malah gombal gembel." Iyok menusuk lengan Fano yang beruntung terlapisi jaket.

"Lah kamu juga tadi aku denger pesen teh tawar. Kenapa?"

"Iya sengaja. Soalnya janjimu udah manis sih."

"Huh, sarkas. Padahal kalau mau diwujudin biar gak sekedar janji juga aku mau."

"Eh?"

Iyok kapok menantang Fano. Sebab jika lelaki jangkung itu sudah bertindak, kesehatan jantungnya yang bermasalah; deg-degan banget.

END

31 Desember 2019

[A/N]
Alo..

Cemilan | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang