bakpao

730 93 24
                                    

"Mirip kamu, Mbul." Colek Fano di pundak Iyok.

"Mata kamu buta? Itu makanan, terus aku ini manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mata kamu buta? Itu makanan, terus aku ini manusia." Iyok mendengus. Tetap setia mengantre bakpao isi cokelat yang ia inginkan sejak sore lalu.

Fano tertawa. "Mirip tau. Nih." Fano menyodorkan ponsel.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oalah, bajingan. Fotoku disimpen. Ngefans kamu sama aku?"

Fano tersenyum lalu mengangguk. "Suka malah."

Iyok pura-pura muntah. "Siki milih. Hilih kintil."

Fano, abang bakpao, dan pengunjung lain yang melihat malah tertawa.

"Beneran mirip. Putih, empuk, sama hangat loh."

Iyok acuh.

"Mbul, jangan kacang."

Iyok endik bahu.

"Ih marah? Jangan dong."

Iyok abai.

"Eh itu kenapa pipinya merah?"

Iyok memukul Fano pakai serbet abang bakpao.

"Diem! Kamu berisik! Aku lagi fokus sama bakpaoku."

END

07 Januari 2020

Cemilan | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang