Warn!
Fanfiction, Romance | AU, Mature, Fano-Iyok
*
14 Februari identik dengan hari kasih sayang. Semua orang berlomba-lomba menunjukkan perasaan mereka pada yang dicintai.Fano mengendap masuk ke kamar Iyok. Saat ini pukul delapan malam. Lampu sudah dimatikan dan malah mendapati gundukan besar tidur di tengah kasur. Terkekeh geli sebab melihat manisnya tidur lebih awal dari biasanya.
Masuk ke dalam selimut, berbagi hangat tubuh di udara yang cukup dingin sebab sore tadi sempat hujan. Fano menyamankan posisi di kanan Iyok.
Tersenyum ketika langsung bertemu wajah lucu Iyok. Mata yang terpejam itu terasa damai. Fano merapatkan diri semakin mendekat.
Terusik sebab pergerakan lain di sisinya, Iyok membuka mata perlahan. "Fano?" suara serak khas bangun tidur menyapa pendengaran lelaki bertubuh jangkung yang sadari tadi ternyata ingin mengambil guling dalam dekapan Iyok.
"Iya, aku." Fano beringsut menyejajarkan muka mereka. Beradu pandang di ruang remang. Hanya bias cahaya dari jendela yang masuk sebagai penerangan.
Menajamkan penglihatan, Iyok mengerjap beberapa kali. "Ngapain?" Iyok mengucek mata.
Fano dengan sigap menyingkirkan tangan Iyok. "Jangan gitu, nanti merah."
"Ngapain?" ulang Iyok. Pasalnya mereka tidak ada rencana untuk bertemu.
Tersenyum lembut, Fano menjatuhkan telapak tangannya di pinggang Iyok. "Pengen ketemu kamu. Kangen. Boleh?"
Iyok menaruh guling di belakang punggungnya dan menggeser badan agar masuk dalam dekapan Fano. "Boleh." Kepalanya sudah menempel dengan dada Fano.
"Mbul." panggil Fano pelan. Tangan kiri menyangga kepala Iyok agar tidak sakit, sedangkan tangan kanan yang semula menyentuh pinggang beralih mengelus sepanjang punggung Iyok.
Mendongak lalu terpaku bola mata sehitam arang menyesatkan itu menatapnya tajam. Sejurus kemudian bisa Iyok rasakan mint segar menerpa wajah. Ia tersesat dalam pusaran manik gelap tanpa dasar milik Fano. Seolah menyimpan rahasia yang tidak bisa Iyok selami meski telah lama mereka saling berpandangan dan ribuan detik kebersamaan.
"Selamat hari kasih sayang." Rungu Iyok diperdengarkan suara husky yang dalam, serak, dan mendominasi.
"Selamat hari kasih sayang juga, Fano." Kembali Iyok masuk ke dalam peluk. Terlalu malu untuk menatap Fano lebih lama lagi.
Citrus beradu sabun antiseptik memenuhi paru-paru Iyok. Rasanya segar dan menenangkan. Iyok hanyut dalam suasana damai yang menentramkan hati serta pikirannya.
Semua pusat fokus jatuh pada lelaki yang sedang memeluk dirinya saat ini. Lelaki yang sudah masuk seenaknya dalam relung hati tanpa paksaan. Lelaki dengan dominasi lembut yang dengan mudahnya menaklukan ego.
"Kamu dibukain pintu sama mama?"
Fano menunduk. "Kalau gak dibukain aku bisa lempar kerikil lagi." lalu pekik Fano terdengar sebab pinggangnya dicubit Iyok gemas.
"Kenapa gak nelfon?"
"Last seen WhatsApp kamu aja tadi siang. Mending langsung ke sini, sekalian mau tau keadaan kamu."
Fano menarik Iyok agar posisi mereka sejajar. Membiarkan deru napas saling beradu. Tatapan tegas yang menusuk dengan tepat di obsidian sebening lelehan madu pada manik miliknya. Fano merekam tiap gerak bola mata yang menyentak rasionalitas punya Iyok.
"Aku sayang kamu. Tau?" Fano menempelkan dahinya pada dahi Iyok. Sedetik tubuh Iyok berjengit terkejut.
Napas beraroma buah antara persik bercampur mint mengenai wajah Fano. Lembut raspberry terendus hidung Fano. Ia suka, sangat suka buah-buahan mendominasi harum tubuh Iyok. Rasanya seperti berada di taman buah yang manis, sama seperti senyum Iyok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemilan | FaYok vers ✔
Humor2019, Cerita singkat dua anak adam yang ngakunya sahabat tapi saling kode ambigu. *debut story; 16/10/2019 on Stupid F *debut work; 23/10/2019 *graduation; 02/05/2020 _______________ story; kejukopi original cover; tumblr design cover; kejukopi