senyum

739 77 4
                                    

Rasanya seperti mimpi buruk. Melewati hari tanpa kebersamaan. Menghabiskan waktu sendirian. Membunuh rindu yang tidak tersampaikan.

Fano dan Iyok kompak di tempat berbeda sedang menyentuh rangka jendela. Kayu berlapis cat itu menghantarkan dingin. Dingin seperti komunikasi di antara mereka.

Iyok duduk dengan jari saling meremas. Emosi yang meluap lewat air mata nyatanya tidak melegakan hati.

Sedangkan Fano, membakar tembakau sebagai luapan kesal yang membuncah.

Asap tebal keluar dari belah bibir Fano. Mengudara duka selaras dengan nyanyian hujan.

Fano berulang kali mencuri pandang pada ponsel, berharap Iyok mau menghubunginya lebih dulu setelah menyelesaikan me time yang menjadi jarak mereka.

Namun sampai hujan reda di sore hari, bias kemerahan berganti ungu, nama yang menggetarkan hatinya tidak kunjung menyambut.

Rindunya tidak berbalas.

END

05 Januari 2020

Cemilan | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang