jajan

738 90 29
                                    

"Fanoooo.." Iyok menepuk pundak Fano. Lelaki itu sibuk main PS setelah dua jam mereka masuk ke kamar. Iyok dikacangin.

"Hm?" pandangan Fano fokus ke game.

"Beli jajan, ya."

Fano menggeleng. "Katanya diet." ucapnya singkat.

Iyok menghela napas kesal. Meniup poni yang jatuh menutupi mata. "Besok aja dietnya. Aku mau jajan. Mulutku sepi."

Fano abai.

"Fano!" Iyok menendang kecil pantat Fano yang keras seperti batu.

"Apa?" cuek sekali. Atensinya tidak lepas dari permainan yang sedang berlangsung.

"Ayo jajan." Ulang Iyok.

"Dompetku di meja."

"Mau sama kamu. Males nyetir. Aku bayar sendiri."

Fano terlalu fokus.

Iyok akhirnya duduk lesehan di sebelah Fano dan menarik pelan kepala yang lebih tua untuk menoleh kepadanya. "Aku mau jajan. Ayo, ih. Mainnya nanti lagi."

Fano mengerjap. Terdengar bunyi game over berulang kali.

"Mulutmu sepi? Sini maju, aku ramein."

Iyok menampar pipi Fano lalu menyambar dompet serta kunci mobil milik si arang.

"Aku cari jajan sendiri. Langsung pulang aja. Kalau mau mobilmu, ambil besok."

Fano tanpa sempat siap-siap, berlari mengejar Iyok.

"Iya aku anterin cari jajan. Tunggu, hey."

Iyok tersenyum lalu berpura-pura tidak mendengar sampai ia menjerit melihat Fano masuk ke mobil dan duduk di kursi penumpang hanya memakai bokser.

"Gendeng. Sana pake celana dulu." Iyok mendorong Fano sampai lelaki itu terjengkang dari mobil yang pintunya belum ditutup.

END

06 Januari 2020

[A/N]
Selamat istirahat 💖

Cemilan | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang