ternyata cinta

635 66 25
                                    

Iyok awalnya melamun sampai tersadar Fano menyodorkan segelas jus semangka. "Ah, makasih."

Dan mata mereka kembali bertemu.

Iyok rindu.

"Kemana aja? Jelas banget jaga jaraknya." Sarkas Fano. Jujur ia benci ketika mengingat seminggu terakhir mereka menjadi jauh. Seolah jarak terbentang ribuan kilometer dan sulit dipangkas.

"Aku gak bisa lari dari kamu, Yok. Terlalu jadiin kamu siang dan malamku. Karena itu.." Fano menarik tangan Iyok untuk masuk dalam genggaman. "—Aku minta kamu jangan berubah, jangan pergi. Tetap jadi Iyok yang aku kenal, yang aku sayang, dan yang aku puja."

Terasa sekali usapan lembut jemari Fano di atas telapak tangannya. Iyok membuang muka. Manik arang itu menyesatkan rasionalitas dan mematikan logikanya meski hanya sekali pandang.

"Aku cuma lagi bingung sama pikiranku aja, No. Gak ngehindar atau apapun yang kamu simpulin itu." Iyok bicara dengan menatap lantai. Hatinya berdenyut sakit.

"Kalau yang penuhin pikiran kamu itu soal pernyataan cintaku, aku mau kamu sekedar tau isi hati aku aja. Soal dibales atau enggak, itu hak kamu." Tangan Fano terangkat menyentuh kepala Iyok, mengusak pelan. Keduanya hanyut dalam pikiran masing-masing, tetapi kesunyian itu terasa hangat.

"Yok, kalau kamu masih suka sama Balqis yang siap kapan aja bisa kecewain kamu, sekali aja.." Fano memandang lekat manik caramel yang selalu menjadi warna mata kesukaannya. "—boleh kasih aku kesempatan buat maju? Meski cuma jadi pelindung atau tempat kamu ngeluh, aku gak apa."

Kepala Iyok menggeleng. "Saat kamu udah lama jadi rumahku, sekarang aku harus apa? Aku bukan orang yang gampang umbar rasa, No. Aku banyak takut, salah satunya; aku takut kita cuma dipertemukan oleh cinta, bukan disatukan."

"Sekarang biarin aku aja yang jatuh cinta sama kamu tanpa kasih beban soal janji manis yang bakal buat kamu sakit hati. Kasih aku kesempatan buat bikin kamu jatuh cinta dan aku gak maksa semisalnya di akhir nanti kamu emang anggap tingkah aku cuma angin lalu."

Fano mengecup tiap-tiap jari Iyok. Memberikan afeksi lembut lewat perlakuan yang mendamaikan perang batin.

Badai itu menghadang akhirnya. Semua menumpuk di kepala hingga sulit diuntai lewat kata. Bisu jadi semakin seru ketika keduanya memilih sunyi dalam sepi.

END

11 Februari 2020

[A/N]
Kesel sama wattpad :(

Cemilan | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang